BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan kebiasaan
misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya
kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu kita memerlukan
energi. Energi yang dipelukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita
makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa
kimia, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak atau lipid.
Energi yang terkandung
dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari. Karbohidrat
dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan
sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya, glukosa yang terjadi
diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau
umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut proses
fotosintesis. Kemudian karbohidrat juga tidak hanya sebagai sumber energi utama
bagi makhluk hidup, tetapi juga merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan
organisme fotosintetik lainnya.
1.2 Rumusan
Masalah
a.
Apa yang
dimaksud dengan karbohidrat ?
b.
Bagaimana
penggolongan karbohidrat dan apa saja contohnya ?
c.
Bagaimana rumus
bangun monosakarida dan disakarida ?
d.
Bagaimana perbedaan
ikatan
glikosida dengan
glikosida ?
e.
Bagaimana struktur
amilum dan selulosa ?
f.
Bagaimana sifat-sifat
karbohidrat ?
1.3 Tujuan
a.
Menjelaskan pengertian
karbohidrat.
b.
Menjelaskan
penggolongan karbohidrat beserta contohnya.
c.
Menuliskan rumus bangun
monosakarida dan disakarida.
d.
Menjelaskan perbedaan ikatan
glikosida dengan
glikosida.
e.
Menjelaskan struktur
amilum dan selulosa
f.
Menjelaskan sifat-sifat
karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Karbohidrat
Karbohidrat (hidrat
dari karbon, hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti gula)
adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh mskhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur ). Pada proses fotosintesis, tumbuhan
hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Secara umum
definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mangandung atom Karbon,
Hidrogen, dan Oksigen , dan pada umumnya unsur Hidrogen dan Oksigen dalam
komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat
dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi
sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi
sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber
karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati,
dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya di jumpai di dalam susu. Pada
tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari hasil reaksi CO2 dan H2O
melalui proses fotosintesis di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung
hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa
matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Pada proses
fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan
energi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2
dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang
terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah, dan biji-bijian.
Jadi,
karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan
bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis.
Karbohidrat merupakan suatu molekul yang
tersusun dari unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn.
karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi. Karbohidrat merupakan sumber
kalori bagi organisme heterotrof. Setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang, dan
sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
2.2 Penggolongan
Karbohidrat dan Contohnya
a.
Monosakarida
Monosakarida
adalah gula sederhana dan merupakan unit yang paling kecil (yang tidak dapat
dipecahkan oleh hidrolisis asam kepada unit yang lebih kecil). Monosakarida
terdiri atas 3-6 atom C. Monosakarida mempunyai rumus kimia (CH2O)n dimana n=3
atau lebih. Monosakrida terbagi menjadi :
1)
Gliseraldehid
Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C
(triosa). Berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan aldotriosa.
2)
Glukosa
Glukosa
merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan
glikogen. Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak terdapat pada hidrolisis
amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa. Glukosa disebut juga gula anggur karena
terdapat dalam buah anggur, gula
terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi
ke kanan. Glukosa juga banyak ditemukan pada berbagai macam buah.
3) Fruktosa
Froktosa disebut juga gula buah ataupun levulosa. Disebut levulosa karena larutan fruktosa memutar bidang polarisasi ke
kiri (laevus=kiri). Merupakan
jenis sakarida yang paling manis, Banyak dijumpai pada buah-buahan, mahkota
bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh
fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
4) Galaktosa
Galaktosa merupakan monosakarida yang jarang
terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa,
yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis dari
pada glukosa dan kurang larut dalarn air. Galaktosa mempunyai sifat memutar
bidang polarisasi ke kanan.
5) Ribosa
Karena
merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan
merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O,
maka akan menjadi deoksiribosa yang merupakan penyusuna kerangka DNA.
b. Disakarida
Disakarida adalah senyawa yang terbentuk dari
dua molekul monosakarida yang sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis
oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi dua molekul monosakarida.
Disakarida terdiri atas unit sukrosa, maltosa,
laktosa dan selobiosa. Keempat disakarida ini mempunyai rumus molekul sama (C12H22O11)
tetapi struktur molekulnya berbeda. Disakarida disusun oleh dua unit gula,
seperti sukrosa disusun oleh glukosa dan fruktosa, maltosa dibangun oleh dua
unit glukosa, dan laktosa dibangun oleh glukosa dan galaktosa.
Disakarida-disakarida penting yaitu:
1) Sukrosa
Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari,
baik yang berasal dari tebu maupun dari bit. Selain pada tebu dan bit, sukrosa
terdapat pula pada turnbuhan lain, misalnya dalam buah nanas dan dalam wortel.
Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Sukrosa terbentuk dari ikatan glikosida antara karbon nomor 1 pada glukosa
dengan karbon nomor 2 pada fruktosa.
2) Laktosa
Laktosa mempunyai 2 (dua)
molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul
galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air. Laktosa hanya terdapat pada
susu sehingga disebut juga gula susu. Laktosa dapat menimbulkan intolerance yang disebabkan kekurangan
enzim laktase sehingga kemampuan untuk mencerna berkurang.
3) Maltosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang
terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh, maltosa didapat dari
hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicerna dan rasanya lebih enak dan nikmat. Disakarida ini tak ditemukan di
alam kecuali pada kecambah dan padi-padian.
c. Oligosakarida
Oligosakarida
merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang jumlahnya antara 2
(dua) sampai dengan 8 (delapan) molekul monosakarida. Sehingga oligosakarida
dapat berupa disakarida, trisakarida dan lainnya. Oligosakarida secara
eksperimen banyak dihasilkan dari proses hidrolisa polisakarida dan hanya
beberapa oligosakarida yang secara alami terdapat di alam. Oligosakarida yang
paling banyak digunakan dan terdapat di alam adalah bentuk disakarida seperti
maltosa, laktosa dan sukrosa. Beberapa
oligosakarida banyak terdapat dalam sirup pati, roti dan bir.
d. Polisakarida
Merupakan senyawa
karbohidrat kompleks. Dapat mengandung lebih dari 60.000
molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), jenis
polisakarida, yaitu:
1) Amilum (zat Pati)
Amilum merupakan sumber energi utama sebagai
bahan makanan pokok. Disamping bahan pangan kaya akan amilum juga
mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi penting lainnya. Amilum terdapat umbi-umbian, serealia
dan biji-bijian yang merupakan sumber amilum yang berlimpah ruah oleh karena mudah didapat untuk
di konsumsi. Pati merupakan polimer α-D-glukosa dengan ikatan α (1-4).
Kandungan glukosa pada pati bisa mencapai 4000 unit. Ada 2 macam amilum yaitu amilosa
(pati berpolimer lurus) dan amilopektin (pati berpolimer bercabang-cabang).
Sebagian besar pati merupakan amilopektin
2) Glikogen
Glikogen merupakan
"pati hewani", terbentuk dari ikatan 1000 molekul,
larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) bila bereaksi dengan yodium
akan menghasilkan warna merah. Contoh sumber glikogen yaitu kecambah, serealia,
susu, syrup jagung (26%). Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan ikan. Glikogen
disimpan di dalam hati dan otot sebagai cadangan energi, yang sewaktu-waktu
dapat diubah kembali menjadi glukosa bila dibutuhkan.
3) Selulosa
Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah
selulosa, selulosa merupakan
bagian terpenting dari dinding sel tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, karena tidak ada enzim
untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna,selulosa berfungsi sebagai
sumber serat yang dapat memperbesar volume dari faeses, sehingga akan
memperlancar defekasi. Turunan selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl cellulose (CMC) sering
dipakai dalam industry makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik. Misalnya pada pembuatan es krim, pemakaian
CMC yang akan memperbaiki tekstur dan Kristal laktosa yang terbentuk akan lebih
halus.
2.3 Rumus Bangun Monosakarida dan
Disakarida
2.3.1 Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida meliputi
glukosa, fruktosa, dan glaktosa. Rumus molekul dari glukosa, fruktosa, dan
galaktosa adalah C6H12O6. Namun ketiganya
memiliki struktur yang berbeda.
2.3.2 Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2
molekul monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida
terbentuk antara atom C 1 suatu monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida
lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan menghasilkan 2 mol monosakarida.
Disakarida meliputi laktosa, sukrosa, dan maltosa. Rumus molekul dari laktosa,
sukrosa, dan maltosa adalah C12H22O11. Namun
ketiganya memiliki struktur yang berbeda.
2.4 Perbedaan Ikatan
Glikosida dengan
Glikosida
2.4.1 Pengertian
Glikosida
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan
dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu
bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O – Glikosida, dioscin), jembatan nitrogen (N-Glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-Glikosida, sinigrin), maupun jembatan karbon (C-Glikosidin, barbaloin). Bagian gula biasa disebut
glikon sedangkan bagian bukan gula disebut sebagai aglikon atau genin. Apa bila
glikon dan aglikon saling terkait maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.
2.4.2 Pembetukan
Glikosidin
Apabila glukosa direaksikan dengan metal alcohol,
menghasilkan dua senyawa. Senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan
keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang
menjadi pusat reaksi adalah gugus –OH yang terikat pada atom karbon nomor 1.
Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum glikosida.
Ikatan yang terjadi antara gugus metal dengan monosakarida disebut ikatan
glikosida dan gugus –OH yang bereaksi disebut gugus –OH glikosidik.
Metilglikosida yang dihasilkan dari reaksi glukosa
dengan metal alkohol disebut juga metilglukosida. Ada dua senyawa yang
terbentuk dari reaksi ini, yaitu metil –
-D-glukosida atau metil
-D-glukopiranosida dan metil –
-D-glukosida atau metil –
-D-glukopiranosida. Kedua senyawa ini
berbeda dalam hal rotasi optik, kelarutan, serta sifat fisika lainnya. Dengan
hidrolisis, metil glikosida dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol.
Glikosida banyak terdapat dalam alam, yaitu pada
tumbuhan. Bagian yang bukan karbohidrat dalam glukosida ini dapat berupa
metilalkohol, gliserol atau lebih kompleks lagi misalnya sterol. Di samping itu
antara sesama monosakarida dapat terjadi ikatan glikosida, misalnya pada
molekul sukrosa terjadi ikatan
-glukosida-
-fruktosida.
2.5 Struktur Amilum dan Selulosa
Amilum dan selulosa termasuk ke dalam polisakarida.
Polisakarida terbentuk dari pengulangan unit manosakarida terikat bersama oleh
ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik terbentuk melalui reaksi gugus karbonil
dari satu unit gula lainnya. Perbedaan polisakarida yang lazim di alam
disebabkan perbedaann kombinasi ikatan di antara unit gula. Polisakarida dapat
dipecah menjadi unit gula sederhana melalui reaksi dengan air dan bantuan
katalis asam (hidrolisis).
2.5.1 Amilum
Secara umum amilum terdiri dari 20% bagian yang larut
air (amilosa) dan 80% bagian yang tidak larut dalam air (amilopektin).
a.
Amilosa
Amilosa merupakan polisakarida, polimer yang tersusun
dari glukosa sebagai monomernya. Tiap-tiap monomer terhubung dengan ikatan
1,4-glikosidik. Amilosa merupakan polimer tidak bercabang yang bersama-saa
dengan amiopektin menjadi komponen penyusun amilum. Dalam masakan, amilosa
memberi efek keras bagi amilosa atau tepung.
b. Amilopektin
Amilopektin merupakan polisakarida yang tersusun dari monomer
G-glukosa. Amilopektin merupakan molekul raksasa dan mudah ditemukan karena
menjadi satu dari dua senyawa penyusun amilum, bersama-sama dengan amilosa.
Walaupun tersusun dari monomer yang sama, amilopektin berbeda dengan amilosa
yang terlihat dari karakteristik fisiknya. Secara struktural amilopektin
terbentuk dari rantai glukosa yang terikat dengan ikatan 1,4-glikosidik, sama
dengan amilosa.
Namun demikian, pada amilopektin terbentuk
cabang-cabang (sekitar tiap 20 mata rantai glukosa) dengan ikatan 1,6
glikosidik. Amilopektin tidak larut dalam air. Dalam produk makanan amilopektin
bersifat merangsang terjadinya proses mekar (Puffing) dimana produk makanan
yang berasal dari amilum yang kandungan amilopektinnya tinggi akan bersifat
ringan, porus garing, dan renyah. Kebalikannya amilum dengan kandungan amilosa
tinggi cenderung menghasilkan produk yang keras karena proses mekarnya terjadi
secara terbatas.
2.5.2 Selulosa
Selulosa adalah polimer glukosa yang berbentuk rantai
linier dan dihubungkan oleh ikatan
-1,4 glkosidik. Struktur yang linier
menyebabkan selulosa bersifat kristalin dan tdak mudah larut. Selulosa tidak
mudah didegradasi secara kimia maupun mekanis. Di alam, bisanya selulosa
berasosiasi dengan polisakarida lain seperti hemiseluosa atau lignin membentuk
keangka utama dinding se tumbuhan.
Rantai selulosa terdiri dari satuan glukosa anhidrida
yang saling berikatan melalui ato karbon pertama dan ke empat. Ikatan yang
terdiri adalah ikatan
-1,4 glkosidik. Secara alamiah
molekul-molekul selulosa tersusun dalam bentuk fibril-fibril yang terdiri dari
beberapa molekul selulosa yang dhubungkan dengan ikatan glikosidik.
Fibril-fibril ini membentuk struktur Kristal yang di bungkus oleh lignin.
Komposisi kimia dan struktur yang demikian membuat kebanyakan bahan yang
mengandung selulosa bersifat kuat dank eras. Sifat kuat dank eras yang dimiliki
oleh sebagian besar bahan beselulosa membuat bahan tesebut tahan terhadap
peruraian secara enzimatik. Secara alamiah peruraian selulosa berlangsung
sangat lambat.
2.6 Sifat-sifat Karbohidrat
a. Sifat
Mereduksi
Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat
dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat
di gunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analysis
kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau
keton bebas dalam molekul karbohidrat
b. Pembentukan
Furfural
reaksi pembentukan furfular ini adalah reaksi
dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Pentosa-pentosa hampir
secara kuantitatif semua terhidrasi menjadi furfular. Dengan demikian
heksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfulfural. Oleh karena furfular
apabila direkasikan dengan
naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan
reaksi pengenal untuk karbohidrat.
c. Pembentukan
Osazon
semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau
keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin
berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk Kristal dan titik lebur yang
khas bagi masing-masing karbohidrat. Hal ini sangat penting artinya karena
dapat digunakan untuk mengindentifiksi karbohidrat dan merupakan salah satu
cara untuk membedakan beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan
galaktosa yang terdapat dalam urin wanita yang sedang dalam masa manyusui.
d. Pembentukan
Ester
Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan
terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakarida mempunyai
beberapa gugus –OH dan dengan asam fosfat dapat menghendakinya menghasilkan
ester asam fosfat.
e. Isomerisasi
Dalam larutan asam encer monosakarida dapat stabil,
tidak demikian halnya apabila monosakarida dilarutan dalam basa encer. Glukosa
dalam larutan basa encer akan berubah sebagian menjadi fruktosa dan manosa.
Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan keseimbangan. Demikian pula, apa bila
dilarutkan itu fruktosa atau manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida
akan tercapai juga. Reaksi ini dikenal sebagai transformasi Lobry de Briun Van
Eckenstein yang berlangsung melalui proses enolisasi.
f. Pembentukan
glikosida
Apabila glukosa direaksikan dengan metilalkohol,
menghasilkan 2 senyawa. Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain
dan keduannya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang
menjadi pusat reaksi adalah gugus –OH yang terikat pada atom karbon nomor 1.
Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebit secara umum glokosida.
Ikatan yang terjadi diantara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan
glikosida dan gugus –OH yang bereaksi disebut gugus –OH glikosidik. Glikosida
banyak terdapat dalam alam yaitu pada tumbuhan. Bagian yang bukan karbohidrat
dalam glikosida ini dapat berupa metil alcohol, gliserol atau lebih kompleks.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. karbohidrat adalah senyawa
organik yang mangandung atom Karbon, Hidrogen, dan Oksigen , dan pada umumnya
unsur Hidrogen dan Oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O.
b. Karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida,
disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
c. Monosakarida yang terdiri dari glukosa,
fruktosa, dan galaktosa mempunyai rumus molekul yang sama yaitu, C6H12O6 namun memiliki struktur yang
berbeda. Disakarida yang terdiri dari laktosa, maltose, dan sukrosa mempunyai
rumus molekul yang sama yaitu, C12H22O11 namum memiliki struktur yang berbeda.
d. Glikosida adalah senyawa
yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula.
e. Amilum
dan selulosa termasuk ke dalam polisakarida.
f. sifat-sifat
karbohidrat diantaranya bersifat mereduksi, pembentukan furfural, pembentukan
osazon, pembentukan ester, isomerisasi, dan pembentukan glikosida.
3.2 Saran
Karbohidrat sangatlah dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, karbohidrat sering kita jumpai.
Bagi Anda para pembaca yang ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenani
karbohidrat, hendaknya mencari dan memperdalam lagi mengenani materi
karbohidrat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alvian. 2012. Tugas Biokimia. Perbedaan Struktur
Amilosa dan Selulosa. https://www.scribd.com/doc/129441607/Amilum-Dan-Selulosa. Diakses pada tanggal 22 Februari 2016
Anonim. 2009. Thesis. http://media.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090080_2_5870.pdf. Diakses pada tanggal 23 Februari 2016.
Deny. 2012. Makalah GLIKOSIDA. https://www.scribd.com/doc/115436009/Makalah-GLIKOSIDA, diakses pada tanggal 23 Februari 2016.
Husnaeni, K. 2014.
Makalah Karbohidrat Revisi. https://www.academia.edu/8921505/Makalah_Karbohidrat_Revisi. Diakses pada tanggal 19 Februari 2016
Hutagalung, Halomoan.
2004. Karbohidrat. http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-halomoan.pdf. Diakses pada tanggal 19 Februari 2016.
Fara. 2012. Kimia
Organik-kh. http://www.slideshare.net/TheWhie/kimia-organikkh. Diakses pada tanggal 20 Februari 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar