Selasa, 31 Mei 2016

Laporan Praktikum I Zoologi Invertebrata




PRAKTIKUM I

Topik                 : Protozoa
Tujuan               : Mengenal beberapa anggota phylum protozoa yang hidup bebas di air
tawar
Hari/tanggal      : Kamis/ 03 dan 10 Maret 2016
Tempat              : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.       ALAT DAN BAHAN
A.   Alat
1.    Baki/nampan
2.    Pipet tetes
3.    Kaca benda
4.    Kaca penutup
5.    Mikroskop
6.    Kompor gas
7.    Panci
8.    Gelas kimia
9.    Gelas aqua sebanyak 8 buah
10   Gelang karet
11.  Plastik transparan
12.  Kertas karbon 5 lembar
13.  Tissue
14.  Kapas kecantikan
B.   Bahan
1.    Air kolam                                    6.    Jerami
2.    Air sawah
3.    Air selokan
4.    Air comberan
5.    Kotoran ayam kering
II.      CARA KERJA
A.   Medium biasa
1.    Mengambil 2-3 tetes air sempel menggunakan pipet tetes, meletakkannya pada kaca benda, dan menutup dengan kaca penutup.
2.    Mengamati Protozoa apa saja yang tampak
3.    Menggambar morfologi hewan-hewan hasil pengamatan dan menyebutkan bagian-bagiannya
B.   Medium biakan
1.    Menyediakan tempat yang tepat untuk medium biakan berupa topes selai dengan tutup yang lebar.
2.    Mengambil air sawah dan memasukkan sekitar 1/3 atau secukupnya ke dalam toples yang telah disediakan.
3.    Mengambil lumpur yang ada di sawah, selanjutnya memasukkan lumpur ke dalam air yang telah disiapkan sebelumnya.
4.    mengambil 600 ml air sawah kemudian rebus bersama dengan jerami kering.
5.    Mendinginkan hasil rebusan, selnjutnya memasukkan 2 benda yang sebelumnya sudah digabungkan (Air sawah dan lumpur).
6.    Memasukkan jerami yang telah direbus keatasnya, tetapi sebelumnya dipotong-potong kecil terleih dahulu.
7.    setelah jerami dimasukkan, selanjutnya memasukkan kotoran ayam kering.
8.    Menutup dengan menggunakan kain kasa/plastik hitam, lalu memberi gelang karet dan dan kemudian memberi label untuk penulisan tanggal.
9.    Letakkan ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.


III.    DASAR TEORI
Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme yang sempurna. Ukuran tubuh mikroskopis, sangat beraneka ragam morfologi, fisiologi, dan perkembangbiakannya. Habitatnya di air tawar, air laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan lain. Alat geraknya berupa pseudopodia, flagellum, silia, dan ada yang tanpa alat gerak.
Protozoa mempunyai lebih dari 30.000 spesies dengan beberapa sifat kerakteristiknya. Ada beberapa spesies yang bersifa pathogen pada manusia dan hewan, beberapa spesies berperan pentingdalam simbiosa dengan ruminansia, sebagai mikroorganisme pada serangga, berperan di dalam proses mikrobiologi tanah, mirobiologi air, dan sebagainya. Sifatnya dapat hidup dengan syarat kehidupan yang minimal, sebab jasad ini dapat menggunakan bakteria maupun protozoa lainnya sebagaii sumber makanannya. Di dalam keadaan yang tidak sesuai untuk pertumbuhannya beberapa spesies dapat membentuk kista, yaitu bentuk sel yang dilindungi oleh dinding sel tebal.

IV.    HASIL PENGAMATAN

No
Air
Nama Spesies
keterangan
1
Air kolam
-
-
2
Air sawah
-
-
3
Air selokan
a. Paramecium caudatum
Protozoa
b. Volvox globator
Protozoa
4
Air comberan
a. Paramecium caudatum
Protozoa
b. Volvox globator
Protozoa
5
Air sumur
Volvox globator
Protozoa
6
Air biakan
a. Euglena viridis
Protozoa
b. Paramecium caudatum
Protozoa
c. Navicula sp
Bukan protozoa
d. Volvox globator
Protozoa

V.      ANALISIS DATA
1.    Paramecium caudatum
Klasifikasi Paramecium caudatum:
Kingdom                : Animalia
Filum                      : Protozoa
Class                      : Cilliata
Ordo                      : Hymenaos
Family                    : Hymeno
Genus                     : Paramecium
Spesies                   : Paramecium caudatum
Dari hasil pengamatan di bawah mikroskop dapat diketahui bahwa hewan Paramecium caudatum terlihat berenang-renang dengan gerakan yang bervariasi. Kadang bergerak lambat dan kadang bergerak cepat. Hewan ini memiliki alat gerak berupa rambut getar atau cilia yang memenuhi seluruh permukaan tubuhnya. Pada percobaan ini, Paramecium caudatum ditemukan pada air selokan, air comberan, dan air biakan.
Paramecium caudatum memiliki ukuran sekitar 80.350 mikron (1 Mikron = 1/100 mm) termasuk hewan bersel satu dan telah  memiliki selubung inti (eukariotik). Paramecium caudatum memiliki bentuk seperti sandal atau selop. Hewan ini hidup di air tawar.
Paramecium caudatum bergerak maju sambal mengadakan gerak rotasi yang arah perputarannya bila dilihat dari belakang berlawanan dengan arah jarum jam. Pergerakan tersebut terjadi karena perpaduan antara gerak cillia tubuh dan grak cillia pada oral groove yang sangat kuat. Hewan ini memakan mikroorganisme lain seperti bakteri, alga, dan ragi. Paramecium caudatum menggunakan cillia untuk menyapu makanan bersama dengan air.
Rambut getar diseluruh permukaan tubuhnya sebenarnya adalah tonjolan selaput permukaan sel. Saat hewan ini bergerak, bagian deapanya adalah bagian yang tumpul  sedangkan bagian belakangnya adalah bagian yang lancip. Pada bagian tubuh yang lancip terdapat lengkukan ke dalam yang merupakan lubang mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu corong, berakhir pada rongga makanan.
Paramecium caudatum berkembang biak dengan membelah diri dan konjugasi. Pada pembiakan membelah diri inti mikro terbelah menjadi dua bagian yang masing-masing bergerak kearah ujung  sel yang berlawan. Inti mikro membelah melintang menjadi dua : corong mkanan dan rongga yang berdenyut yang kedua terbentuk juga  dan disertai terjadinya lengkukan melintang yang membagi tubuh menjadi dua bagian yang sama besar. Dengan jalan demikian terjadilah dua jasad muada yang masing-masing diperlengkapi dngan organel yang sempurna.
2.    Euglena viridis
Klasifikasi Euglena viridis:
Kingdom                : Animalia
Filum                      : Protozoa
Kelas                      : Flagellata
Ordo                      : Euglenida
Family                    : Euglanidae
Genus                     : Euglena
Spesies                   : Euglena viridis
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di bawah mikroskop dapat diketahui bahwa Euglena viridis terlihat berenang-renang, pergerakan  Euglena viridis ini lebih cepat jika dibandingkan dengan Paramecium caudatum. Euglena viridis merupakan hewan yang memiliki alat gerak berupa flagel (bulu cambuk). Pada percobaan kali ini, Euglena viridis  hanya ditemukan pada air biakan saja.
Euglena viridis  mempunyai sel tunggal yang berbentuk lonjong dengan ujung anterior tumpul dan meruncing pada ujung posterior.Di ujung anterior ini juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah posterior. Pada bagian posterior, celah ini melebar dan membentuk kantong cadangan atau reservoir. Flagel terbentuk di sisi reservoir. Di sisi lain dari flagel terdapat bintik mata yang sangat peka terhadap rangsangan sinar matahari.
Euglena viridis adalah Protista yang dapat bertindak sebagai heterotrof dan dapat pula sebagai autotrof. Ketika bertindak sebagai heterotrof, Euglena viridis mengelilingi partikel dan mengkonsumsi makanan dengan fagositosis. Ketika bertindak sebagai autotrof, Euglena viridis menggunakan kloroplas, (warna hijau) yang mengandung Klorofil a, Klorofil b, dan beberapa karotenoidpigmen, untuk menghasilkan gula oleh fotosintesis. Setiap kloroplas memiliki tiga membran, dan ada di tumpukan tilakoid tiga. Jumlah dan bentuk kloroplas dalam Euglena viridis  sangat bervariasi karena kondisi lingkungan dan sejarah evolusi. Euglena viridis  biasanya hidup di air tawar dan ada beberapa yang hidup di air laut.
Euglena viridis  berkembangbiak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya terbentuklah dua sel Euglena viridis  baru.
3.    Volvox globator
Klasifikasi Volvox globator:
Kingdom                : Animalia
Filum                      : Protozoa
Class                      : Phitomastigophora
Ordo                      : Phytomonadideae
Genus                     : Volvox
Spesies                   : Volvox globator
Dari hasil pengamatan dibawah mikroskop, dapat diketahui Volvox globator memiliki bentuk seperti bola berukuran kecil. Namun sebenarnya bentuk Volvox bermacam-macam, ada yang seperti bola, bulat memanjang, satu seperti sandal, bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Pada percobaan kali ini Volvox ditemukan pada air selokan, air sumur, air, biakan, dan air comberan. Jika dibandingkan dengan Paramecium caudatum, keberadaan jumlah Volvox globator jauh lebih sedikit. Karena paramecium caudatum sangat banyak ditemukan pada banyak air khususnya pada air biakan. Volvox globator ini hidup di air tawar.
Volvox globator diri atas ratusan sel yang digabungkan oleh suatu jalinan plotoplasma. Sebagian sel-selnya mempunyai titik mata, chlorophyl, vakuola kontraktil, dan dua flagella. Sel-sel tersebut disebut sel somatis. Spesies ini berbentuk bola yang berongga dan rongga itu berisi bubur cair, pada dinding bagian luar tertanam 3-17 ribu sel secara individu dan memiliki dua flagel pada setiap sisi tubuhnya yang berfungsi sebagai pergerakan
Volvox globator berkembangbiak secara seksual dan aseksual. Secara seksual dengan oogami dan secara aseksual dengan pembelahan sel membentuk koloni anakan.

Setelah dilakukan pengamatan dari beberapa jenis air, banyak ditemukan spesies-spesies pada tiap-tiap air tersebut, walaupun tidak semua air terdapat spesies-spesies tersebut. Dari beberapa jenis air, spesies yang paling banyak dijumpai adalah Paramecium caudatum dan Volvox globator. Namun Paramecium caudatum populasinya lebih banyak jika dibandingkan dengan Volvox globator. Paramecium caudatum ini paling anyak ditemukan pada air biakan. Dilihat dari mikroskop, ada banyak sekali spesies Paramecium caudatum. Tidak hanya pada air biakan saja, di air comberan dan air selokan juga banyak terdapat Paramecium caudatum ini, namun tak sebanyak di air biakan. Mengapa hanya dominan Paramecium caudatum ini saja? Spesies yag lain ada dimana ? karena Paramecium caudatum bererproduksi dengan cepat dan dapat degan mudah beradaptasi dengan air khususnya air yang kotor. Tidak hanya Paramecium caudatum saja, protozoa lain juga dapat dengan mudah beradaptasi dengan air yang kotor. Sebab air kotor merupakan tempat hidup yang idela bagi protozoa dan disana banyak terdapat makanan seperti jasad renik dan lain-lain. Pada air kotor protozoa dapat hidup dengan aman karena jarang ada yang mengganggu.
Pada tabel pengamatan Navicula sp dikatakan bukan protozoa, sebab Navicula sp merupakan ganggang keemasan atau Chrysophyta bukan termasuk ke dalam protozoa. Sehingga Navicula sp tidak masuk dalam protozoa. Navicula sp ialah contoh Protista mirip tumbuhan.



VI.    KESIMPULAN
1.    Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme yang sempurna.
2.    Protozoa hidupnya di air tawar dan sebagaian di air laut.
3.    Anggota protozoa yang ditemukan di air comberan yaitu Volvox globator dan Paramecium caudatum
4.    Anggota protozoa yang ditemukan pada air sumur yaitu Volvox globator
5.    Anggota protozoa yang ditemukan pada air selokan yaitu Volvox globator dan Paramecium caudatum
6.    Anggota protozoa yang ditemukan pada air biakan yaitu Euglena sp, Volvox globator dan Paramecium caudatum
7.    Navicula sp bukan merupakan protozoa melainkan alga.

VII.   DAFTAR PUSTAKA

Anonim a. 2013. Protista. http://katebioblog.blogspot.co.id/p/protista.html . Diakses pada tanggal 15 Maret 2016.

Anonim b. 2013. Lab practical 1. https://www.studyblue.com/notes/note/n/lab-practical-1/deck/5504227. Diakses pada tanggal 15 maret 2016

Anonim c. 2013. Das Augentierchen euglena. http://www.william-hogarth.de/Euglena.html. Diakses pada tanggal 15 maret 2016.

Anonim d. 2004. Brilliance Of Diatoms. http://micro.sakura.ne.jp/bod/hrs_1.htm. Diakses pada tanggal 15 maret 2016.
Azis, Darwin. 2012. PROTOZOA. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/84512686/Protozoa. Pada tanggal 15 Maret 2016

Halang, Bunda, Dharmono, Mahrudin, 2016. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

Pristob. 2014. Laporan Protista. Diakses melalui http://www.scribd.com/doc/233705468/Laporan-Protista. Pada tanggal 15 Maret 2016