PRAKTIKUM I
Topik : Protozoa
Tujuan : Mengenal beberapa anggota
phylum protozoa yang hidup bebas di air
tawar
Hari/tanggal : Kamis/ 03 dan 10 Maret 2016
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin
I. ALAT
DAN BAHAN
A. Alat
1. Baki/nampan
2. Pipet tetes
3. Kaca benda
4. Kaca penutup
5. Mikroskop
6. Kompor gas
7. Panci
8. Gelas kimia
9. Gelas aqua sebanyak 8 buah
10 Gelang karet
11. Plastik transparan
12. Kertas karbon 5 lembar
13. Tissue
14. Kapas kecantikan
B. Bahan
1. Air kolam 6. Jerami
2. Air sawah
3. Air selokan
4. Air comberan
5. Kotoran ayam kering
II. CARA KERJA
A. Medium biasa
1. Mengambil 2-3 tetes air sempel menggunakan
pipet tetes, meletakkannya pada kaca benda, dan menutup dengan kaca penutup.
2. Mengamati Protozoa apa saja yang tampak
3. Menggambar morfologi hewan-hewan hasil
pengamatan dan menyebutkan bagian-bagiannya
B. Medium biakan
1. Menyediakan tempat yang tepat untuk medium
biakan berupa topes selai dengan tutup yang lebar.
2. Mengambil air sawah dan memasukkan sekitar
1/3 atau secukupnya ke dalam toples yang telah disediakan.
3. Mengambil lumpur yang ada di sawah,
selanjutnya memasukkan lumpur ke dalam air yang telah disiapkan sebelumnya.
4. mengambil 600 ml air sawah kemudian rebus
bersama dengan jerami kering.
5. Mendinginkan hasil rebusan, selnjutnya
memasukkan 2 benda yang sebelumnya sudah digabungkan (Air sawah dan lumpur).
6. Memasukkan jerami yang telah direbus
keatasnya, tetapi sebelumnya dipotong-potong kecil terleih dahulu.
7. setelah jerami dimasukkan, selanjutnya
memasukkan kotoran ayam kering.
8. Menutup dengan menggunakan kain kasa/plastik
hitam, lalu memberi gelang karet dan dan kemudian memberi label untuk penulisan
tanggal.
9. Letakkan ditempat yang tidak terkena sinar
matahari langsung.
III. DASAR
TEORI
Protozoa adalah
hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel
tunggal hewan multiseluler walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa
merupakan organisme yang sempurna. Ukuran tubuh mikroskopis, sangat beraneka
ragam morfologi, fisiologi, dan perkembangbiakannya. Habitatnya di air tawar,
air laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan lain. Alat geraknya berupa
pseudopodia, flagellum, silia, dan ada yang tanpa alat gerak.
Protozoa mempunyai
lebih dari 30.000 spesies dengan beberapa sifat kerakteristiknya. Ada beberapa
spesies yang bersifa pathogen pada manusia dan hewan, beberapa spesies berperan
pentingdalam simbiosa dengan ruminansia, sebagai mikroorganisme pada serangga,
berperan di dalam proses mikrobiologi tanah, mirobiologi air, dan sebagainya.
Sifatnya dapat hidup dengan syarat kehidupan yang minimal, sebab jasad ini
dapat menggunakan bakteria maupun protozoa lainnya sebagaii sumber makanannya.
Di dalam keadaan yang tidak sesuai untuk pertumbuhannya beberapa spesies dapat
membentuk kista, yaitu bentuk sel yang dilindungi oleh dinding sel tebal.
IV. HASIL
PENGAMATAN
No
|
Air
|
Nama Spesies
|
keterangan
|
1
|
Air kolam
|
-
|
-
|
2
|
Air sawah
|
-
|
-
|
3
|
Air selokan
|
a.
Paramecium caudatum
|
Protozoa
|
b.
Volvox globator
|
Protozoa
|
||
4
|
Air comberan
|
a.
Paramecium caudatum
|
Protozoa
|
b.
Volvox globator
|
Protozoa
|
||
5
|
Air sumur
|
Volvox globator
|
Protozoa
|
6
|
Air biakan
|
a.
Euglena viridis
|
Protozoa
|
b.
Paramecium caudatum
|
Protozoa
|
||
c.
Navicula sp
|
Bukan protozoa
|
||
d.
Volvox globator
|
Protozoa
|
V. ANALISIS
DATA
1. Paramecium
caudatum
Klasifikasi Paramecium
caudatum:
Kingdom : Animalia
Filum : Protozoa
Class : Cilliata
Ordo : Hymenaos
Family : Hymeno
Genus : Paramecium
Spesies : Paramecium caudatum
Dari hasil
pengamatan di bawah mikroskop dapat diketahui bahwa hewan Paramecium caudatum terlihat berenang-renang dengan gerakan yang
bervariasi. Kadang bergerak lambat dan kadang bergerak cepat. Hewan ini
memiliki alat gerak berupa rambut getar atau cilia yang memenuhi seluruh
permukaan tubuhnya. Pada percobaan ini, Paramecium
caudatum ditemukan pada air selokan, air comberan, dan air biakan.
Paramecium caudatum memiliki ukuran sekitar 80.350 mikron (1 Mikron =
1/100 mm) termasuk hewan bersel satu dan telah memiliki selubung inti (eukariotik). Paramecium caudatum memiliki bentuk
seperti sandal atau selop. Hewan ini hidup di air tawar.
Paramecium caudatum bergerak maju sambal mengadakan gerak rotasi yang
arah perputarannya bila dilihat dari belakang berlawanan dengan arah jarum jam.
Pergerakan tersebut terjadi karena perpaduan antara gerak cillia tubuh dan grak
cillia pada oral groove yang sangat kuat. Hewan ini memakan mikroorganisme lain
seperti bakteri, alga, dan ragi. Paramecium
caudatum menggunakan cillia untuk menyapu makanan bersama dengan air.
Rambut getar
diseluruh permukaan tubuhnya sebenarnya adalah tonjolan selaput permukaan sel.
Saat hewan ini bergerak, bagian deapanya adalah bagian yang tumpul sedangkan bagian belakangnya adalah bagian
yang lancip. Pada bagian tubuh yang lancip terdapat lengkukan ke dalam yang
merupakan lubang mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu
corong, berakhir pada rongga makanan.
Paramecium caudatum berkembang biak
dengan membelah diri dan konjugasi. Pada pembiakan membelah diri inti mikro
terbelah menjadi dua bagian yang masing-masing bergerak kearah ujung sel yang berlawan.
Inti mikro membelah melintang menjadi dua : corong mkanan dan rongga yang
berdenyut yang kedua terbentuk juga dan
disertai terjadinya lengkukan melintang yang membagi tubuh menjadi dua bagian
yang sama besar. Dengan jalan demikian terjadilah dua jasad muada yang
masing-masing diperlengkapi dngan organel yang sempurna.
2. Euglena
viridis
Klasifikasi Euglena viridis:
Kingdom :
Animalia
Filum :
Protozoa
Kelas :
Flagellata
Ordo :
Euglenida
Family :
Euglanidae
Genus :
Euglena
Spesies :
Euglena
viridis
Dari hasil
pengamatan yang dilakukan di bawah mikroskop dapat diketahui bahwa Euglena viridis
terlihat berenang-renang, pergerakan Euglena viridis
ini lebih cepat jika dibandingkan dengan Paramecium
caudatum. Euglena viridis
merupakan hewan yang memiliki alat gerak berupa flagel (bulu cambuk). Pada percobaan kali ini, Euglena viridis
hanya ditemukan pada air biakan saja.
Euglena viridis
mempunyai sel tunggal yang berbentuk lonjong
dengan ujung anterior tumpul dan meruncing pada ujung posterior.Di ujung anterior
ini juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah posterior. Pada bagian
posterior, celah ini melebar dan membentuk kantong cadangan atau reservoir.
Flagel terbentuk di sisi reservoir. Di sisi lain dari flagel terdapat bintik
mata yang sangat peka terhadap rangsangan sinar matahari.
Euglena
viridis adalah Protista yang dapat bertindak sebagai
heterotrof dan dapat pula sebagai autotrof. Ketika bertindak sebagai
heterotrof, Euglena viridis mengelilingi partikel dan mengkonsumsi makanan
dengan fagositosis. Ketika bertindak sebagai autotrof, Euglena viridis menggunakan kloroplas, (warna hijau) yang
mengandung Klorofil a, Klorofil b, dan beberapa karotenoidpigmen, untuk
menghasilkan gula oleh fotosintesis. Setiap kloroplas memiliki tiga membran,
dan ada di tumpukan tilakoid tiga. Jumlah dan bentuk kloroplas dalam Euglena viridis sangat bervariasi karena kondisi lingkungan
dan sejarah evolusi. Euglena viridis
biasanya hidup di air tawar dan ada beberapa
yang hidup di air laut.
Euglena viridis
berkembangbiak
secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur. Pembelahan ini
dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagel dan
sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya terbentuklah
dua sel Euglena viridis baru.
3. Volvox
globator
Klasifikasi Volvox globator:
Kingdom : Animalia
Filum : Protozoa
Class : Phitomastigophora
Ordo : Phytomonadideae
Genus : Volvox
Spesies : Volvox globator
Dari hasil
pengamatan dibawah mikroskop, dapat diketahui Volvox globator memiliki bentuk seperti bola berukuran kecil. Namun
sebenarnya bentuk Volvox bermacam-macam,
ada yang seperti bola, bulat memanjang, satu seperti sandal, bahkan ada yang
bentuknya tidak menentu. Pada percobaan kali ini Volvox ditemukan pada air selokan, air sumur, air, biakan, dan air
comberan. Jika dibandingkan dengan Paramecium
caudatum, keberadaan jumlah Volvox
globator jauh lebih sedikit. Karena paramecium
caudatum sangat banyak ditemukan pada banyak air khususnya pada air biakan.
Volvox globator ini hidup di air
tawar.
Volvox globator
diri atas ratusan sel yang digabungkan oleh suatu jalinan plotoplasma. Sebagian
sel-selnya mempunyai titik mata, chlorophyl, vakuola kontraktil, dan dua
flagella. Sel-sel tersebut disebut sel somatis. Spesies ini berbentuk bola yang
berongga dan rongga itu berisi bubur cair, pada dinding bagian luar tertanam
3-17 ribu sel secara individu dan memiliki dua flagel pada setiap sisi tubuhnya
yang berfungsi sebagai pergerakan
Volvox globator berkembangbiak
secara seksual dan aseksual. Secara seksual dengan oogami dan secara aseksual
dengan pembelahan sel membentuk koloni anakan.
Setelah
dilakukan pengamatan dari beberapa jenis air, banyak ditemukan spesies-spesies
pada tiap-tiap air tersebut, walaupun tidak semua air terdapat spesies-spesies
tersebut. Dari beberapa jenis air, spesies yang paling banyak dijumpai adalah Paramecium caudatum dan Volvox globator. Namun Paramecium caudatum populasinya lebih
banyak jika dibandingkan dengan Volvox
globator. Paramecium caudatum ini
paling anyak ditemukan pada air biakan. Dilihat dari mikroskop, ada banyak
sekali spesies Paramecium caudatum.
Tidak hanya pada air biakan saja, di air comberan dan air selokan juga banyak
terdapat Paramecium caudatum ini,
namun tak sebanyak di air biakan. Mengapa hanya dominan Paramecium caudatum ini saja? Spesies yag lain ada dimana ? karena Paramecium caudatum bererproduksi dengan
cepat dan dapat degan mudah beradaptasi dengan air khususnya air yang kotor.
Tidak hanya Paramecium caudatum saja,
protozoa lain juga dapat dengan mudah beradaptasi dengan air yang kotor. Sebab
air kotor merupakan tempat hidup yang idela bagi protozoa dan disana banyak
terdapat makanan seperti jasad renik dan lain-lain. Pada air kotor protozoa
dapat hidup dengan aman karena jarang ada yang mengganggu.
Pada tabel
pengamatan Navicula sp dikatakan
bukan protozoa, sebab Navicula sp
merupakan ganggang keemasan atau Chrysophyta
bukan termasuk ke dalam protozoa. Sehingga Navicula sp tidak masuk dalam protozoa. Navicula sp ialah contoh Protista mirip tumbuhan.
VI. KESIMPULAN
1. Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal,
mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler
walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme yang
sempurna.
2. Protozoa hidupnya di air tawar dan sebagaian
di air laut.
3. Anggota protozoa yang ditemukan di air
comberan yaitu Volvox globator dan Paramecium caudatum
4. Anggota protozoa yang ditemukan pada air
sumur yaitu Volvox globator
5. Anggota protozoa yang ditemukan pada air
selokan yaitu Volvox globator dan Paramecium caudatum
6. Anggota protozoa yang ditemukan pada air
biakan yaitu Euglena sp, Volvox globator
dan Paramecium caudatum
7. Navicula
sp bukan merupakan protozoa melainkan alga.
VII. DAFTAR
PUSTAKA
Anonim a. 2013. Protista. http://katebioblog.blogspot.co.id/p/protista.html
. Diakses pada tanggal 15 Maret 2016.
Anonim b. 2013. Lab practical 1. https://www.studyblue.com/notes/note/n/lab-practical-1/deck/5504227.
Diakses pada tanggal 15 maret 2016
Anonim c. 2013. Das Augentierchen
euglena. http://www.william-hogarth.de/Euglena.html.
Diakses pada tanggal 15 maret 2016.
Anonim d. 2004. Brilliance Of
Diatoms. http://micro.sakura.ne.jp/bod/hrs_1.htm. Diakses
pada tanggal 15 maret 2016.
Azis, Darwin. 2012. PROTOZOA.
Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/84512686/Protozoa.
Pada tanggal 15 Maret 2016
Halang,
Bunda, Dharmono, Mahrudin, 2016. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin.
Pristob. 2014. Laporan Protista.
Diakses melalui http://www.scribd.com/doc/233705468/Laporan-Protista.
Pada tanggal 15 Maret 2016