Selasa, 31 Mei 2016

Laporan Praktikum IX Morfologi Tumbuhan



PRAKTIKUM IX
Topik
:
Strobilus gymnospermae
Tujuan
:
Mengenal berbagai bentuk strobilus jantan dan betina pada beberapa Gymnospermae dan bagian-bagiannya
Hari/tanggal
:
Minggu/15 Mei 2016
Tempat
:
Halaman Gedung Serbaguna Unlam Banjarmasin

I.       ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1.  Alat tulis
2.  Kamera
B. Bahan
1.  Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese)
2.  Daun strobilus jantan dan betina Pakis Haji (Cycas rumphii L.)
3.  Daun strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)

II.      CARA KERJA
1.  Mengamati bagian-bagian dari strobilus: sisik, bakal biji, tangkai sporofil, tangkai strobilus, biji dan sayap.
2.  Mengamati bagian-bagian daun, duduk daun dan deskripsi daun.

III.    TEORI DASAR
Berdasarkan letak bakal bijinya, Divisio Spermatophyta dibagi dalam 2  subdivisio yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terbungkus oleh daging atau daun buah, tetapi menempel pada daun buah dan terlihat jelas dari luar, sehingga dinamakan tumbuhan biji terbuka atau berbiji telanjang. Sedangkan Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijnya berada dalam daun atau daging buah dan tidak terlihat dari luar, sehingga tumbuhan Angiospermae dinamakan tumbuhan biji tertutup.
Ciri-ciri morfologi tumbuhan biji terbuka atau gymnospermae antara lain sebagai berikut:
a.    Umumnya berakar tunggang.
b.    Daun sempit, tebal dan kaku.
c.    Bunga yang sesungguhnya belum terdapat, jadi hanya berupa daun buah dan badan penghasil serbuk sari yang disebut strobilus. Ada dua macam strobilus yaitu strobilus jantan dan strobilus betina, strobilus jantan tersusun dari badan penghasil serbuk sari sedangkan untuk strobilus betina tersusun dari daun buah.
d.   Terjadi pembuahan tunggal (hanya menghasilkan zigot saja) selang waktu antara penyerbukan dengan pembuahan cukup lama.
Ciri-ciri anatomi tumbuhan biji terbuka atau gymnospermae antara lain
sebagai berikut :
a.    Akar dan batang berkambium, sehingga dapat tumbuh membesar (pertumbuhan sekunder).
b.    Pada ujung-ujung akar terdapat sel-sel pemula yang menghasilkan sel-sel kaliptra ke arah luar dan sel-sel akar ke arah dalam, tetapi tidak jelas batang kaliptra dengan ujung akar.
c.    Batang tidak mempunyai floeterna (sarung tepung) yaitu endodermis yang menghasikan zat tepung.
d.   Buluh kayu pada berkas batang pengangkut akar dan batang terbentuk dari trakeid saja sehingga bersifat homogen.
Pada pertumbuhan gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka , kadang-kadang ditemukan strobilus yang berupa helaian, serupa dengan kulit, ukurannya cukup besar dan berbentuk seperti jarum atau sisik-sisik kecil. Bunga atau strobilusnya berkelamin satu dan ada yang berumah satu atau dua serta telanjang. Bunga atau strobilus jantan mirip bunga bentuk untai (amentum), benang sarinya sangat banyak, tangkai sari dengan ujung perisai ini. Bunga betina yang diberi nama “kerucut” dengan banyak sisi kerucut berjejal rapat dan tersusun spiral, kadang-kadang mendukung sisik yang kedua (sisik buah), dan ini dari atas dengan bakal biji. Kerucut buah pada waktu masak jatuh bercerai berai. Biji bersayap atau tidak.
Sifat utama dari divisio Pinophyta adalah bijinya “telanjang” yang tumbuh kurang lebih terendah ke udara pada permukaan dari sisik runjung (strobilus) atau pada tangkai di antara daun-daun. Sebagai bandingan, biji Magnoliophyta tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur bunga yang lain. Serbuk sari dari Pinophyta berkecambah pada ovul yang yang terbuka dan serbuk sari tumbuh dari tiap serbuk menembus jaringan ovul, tetapi pada Magnoliophyta serbuk sari tidak langsung bersentuhan dengan ovul, tetapi hinggap pada bagian kepala putik (stigma) dari putik (pistilum) di mana ia akan berkecambah. Tabung sari tumbuh menembus jaringan-jaringan lain sebelum akhirnya mulai memasuki jaringan ovula.
Beberapa hal lain yang membedakan antara Pinophyta dan Magnoliophyta:
1.    Tidak adanya pembuahan ganda.
2.    Tidak adanya pembuluh trakea pada xilem, kecuali pada sub divisio Gnetophytina.
3.    Tidak adanya sel pengantar pada xylem.
4.    Adanya gametofit betina yang terdiri dari banyak sel.
5.    Adanya arkegonium pada gametofit betina (kecuali pada Gnetum dan Welwitschia).
6.    Sebagian besar berupa tumbuhan berkayu.



IV.    HASIL PENGAMATAN

No
Nama
Tipe rumah
Bagian-bagian strobilus
1
Daun strobilus jantan Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese)
Berumah satu
Sporofil yang melekat pada tangkai strobilus
2.
Daun strobilus betina Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese)
Berumah satu
a.       Sayap
b.      Bakal biji
c.       Saprofil yang melekat pada tangkai strobilus
3.
Daun strobilus jantan pakis haji (Cycas rumphii L.)
berumah dua
a.       Sayap
b.      Mikrosporofil
c.       Mikrosporangium
4
Daun strobilus betina pakis haji (Cycas rumphii L.)
Berumah dua
a.       Bakal biji
b.      Makrosporofil
c.       Berbulu
5
Daun strobilus jantan Melinjo (Gnetum gnemon L.)
Berumah satu
a.       Tangkai strobilus
b.      Tangkai sporofil
6.
Daun strobilus bertina Melinjo (Gnetum gnemon L.)
Berumah satu
a.       Tangkai strobilus
b.      Tangkai sporofil


V.      ANALISIS DATA
1.    Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese)
Klasifikasi:
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Pinophyta
Clasiss
:
Pinopsida
Ordo
:
Pinales
Family
:
Pinaceae
Genus
:
Pinus
Species
:
Pinus merkusii Jungh. & De Vriese
(Sumber
:
http://documents.tips/documents/pinus-merkusii-5612fad971076.html. 2015)
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pinus merupakan tanaman yang tergolong dalam gymnospermae yang berhabitus pohonn berkayu, daun berbentuk jarum, bunganya berkelamin satu dan berumah satu. Maksudnya pada pohon pinus ini alat kelamin jantan dan betinanya pisah atau tidak bergabung namun masih dalam satu pohon yang sama.
Strobilus jantan letaknya pada ujung tangkai (Terminallis) sedangkan strobilus betina pada ketiak daun (Axillar). Strobilus jantan memiliki bentuk mirip untai dan memiliki banyak benang sari. Strobilus jantan membawa banyak mikrosporofil yang tersusun spiral berwarna ungu kecokelatan. Pada tiap mikrosporofil terdapat sepasang mikrosporangia yang bertumpuk seperti bulir. Sedangkan pada strobilus betina sering dinamakan strobilus kerucut dngan banyak sisik-sisik kerucut yang tertimbun rapat pada badannya yang tersusun secara spiral. Sisik penutup serupa dengan selaput dan kerap kali menghilang. Strobilus betina memiliki sisik-sisik ovula yang juga tersusun spiral. Sisik-sisik ovula tumbuh pada ketiak sisi braktea. Strobilus betina yang sudah matang tumbuh menjadi konus atau runjung yang mengeras  dan mengayu kemudian lama-kelamaan akan jatuh ke tanah. Pinus melakukan perkembangbiakan dengan bantuan angin, agar benang sari dapat menempel pada putik dan pembuahan akan terjadi.


2.    Daun strobilus jantan dan betina pakis haji (Cycas rumphii L.)
Klasifikasi :
Kingom
:
Plantae
Divisio
:
Pinophyta
Clasiss
:
Cycadopsida
Ordo
:
Cycadalas
Family
:
Cycadaceae
Genus
:
Cycas
Species
:
Cycas rumphii L.
(Sumber
:
https://www.scribd.com/doc/245430122/Pakis-Haji. 2014)
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, diketahui bahwa tanaman pakis haji memiliki dua alat perkembangbiakan, yaitu strobilus jantan dan strobilus betina. Strobilus ini letaknya terpisah atau berumah dua. Maksud dari berumah dua ialah masing-masing strobilus berada pada pohon yang berbeda. Pohon ini tidak selalu harus berdampingan. Kadang ada disuatu tempat yang hanya ada pohon yang ada strobilus betinanya saja. Karena tanaman ini terpisah antara strobilus jantan dan betina atau berumah dua, maka susah untuk berkembangbiak. pada strobilus betina memiliki bentuk seperti keris dan tidak memiliki sayap, sedangkan pada strobilus jantan memiliki bentuk bulat telur yang besar dan memiliki sayang yang berfungsi untuk penyerbukan.
Strobilus jantan terdiri dari banyak mikrosporofil yang tersusun spiral dan masing-masing membawa banyak mekrosporangia pada permukaan bawahnya. Sedangkan strobilus betina berbentuk sisik dengan 2-5 bakal biji. Megaspore dari strobilus betina tersusun lepas satu dengan yang lain, setiap makropspora membawa 2 atau lebih ovula dipinggirnya. Ovula kemudian akan berkembang dan menghasilkan biji. Sisik strobilus tersusun spiral di sekeliling poros tengah, tetapi pada strobilus betina ini kurang bervariasi dan berbeda bentuknya dibandingkan strobilus jantan. Setiap sisik strobilus berisi dua bakal biji yang masing-masing duduk pada satu sisi tangkai sisik.
Pada tumbuhan pakis haji betina, meristem ujungnya berselang-seling menghasilkan daun sejati dan megasporofil. Jika megasporofil telah memenuhi fungsi perkembangbiakan maka megasporofilnya akan gugur. Penyerbukan pada tanaman pakis haji dibantu oleh angin dan serangga. Pada strobilus jantan menghasilkan aroma yang cukup menyengat sehingga akan menarik perhatian serangga.
3.    Daun strobilus jantan dan betina melinjo (Gnetum gnemon L.)
Klasifikasi:
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Pinophyta
Clasiss
:
Gnetopsida
Ordo
:
Gnetales
Family
:
Gnetaceae
Genus
:
Gnetum
Species
:
Gnetum gnemon L.
(Sumber
:
https://www.scribd.com/doc/165421659/Tumbuhan-Paku-Dan-Melinjo. 2013)
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tanaman melinjo memiliki alat perkembangbiakan berupa strobilus jantan dan strobilus betina yang keduanya berada dalam satu pohon dan keduanya tidak dalam satu tempat. Keduanya berpisah dengan jarak yang tidak jauh. Strobilus jantan dan strobilus betina berada pada satu tangkai strobilus yang tumbuh di ketiak daun namun terpisah.
Pada strobilus betina terdapat tenda bunga berbentuk tabung dan satu bakal biji telanjang dengan dua selubung. Selubung terluar pendek dan yang terdalam terdapat bakal biji. Biji berbentuk bulat telur terbalik pada waktu masak. Buah pada tanaman melinjo duduk dengan ujung yang meruncing pendek dan kulit luarnya berdaging. Biji dihasilkan oleh bungan atau strobilus. Untuk srobilus jantan tersusun oleh 2-3 baris bunga jantan dan di atasnya satu baris bunga betina yang tidak sempurna. Strobilus jantan dengan tenda bunga berbentuk tabung, benang sari satu, ruang sari dua. Pembuahan terjadi karena adanya sentuhan anatara jantan dan betina dengan bantuan angin, serangga, atau manusia.


VI.    KESIMPULAN
1.    Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese.) merupakan tumbuhan berumah satu. Strobilus jantan yang banyak membawa mikrosporofil yang tersusun spiral, pada tiap mikrosporofil terdapat sepasang mikrosporangia bersayap. Sedangkan strobilus betina memiliki sisik-sisik ovula yang juga tersusun spiral, setiap sisik ovula membawa 2 ovula.
2.    Pakis haji (Cychas rumphii L.) merupakan tumbuhan berumah dua. strobilus jantan dan strobilus betina pada tanaman pakis haji terdapat pada dua buah pohon yang berbeda atau terpisah.  Strobilus jantan terdiri dari banyak mikrosporofil yang tersusun spiral dan masing-masing membawa banyak mikrosporangia pada permukaan bawahnya. Sedangkan strobilus betina berbentuk sisik dengan 2-5 bakal biji. Megaspora dari strobilus betina tersusun lepas satu dengan yang lain, setiap makrospora membawa 2 atau lebih ovula dipinggirnya.
3.    Melinjo (Gnetum gnemon L.) merupakan tumbuhan berumah satu artinya dalam satu pohon terdapat dua jenis strobilus. Baik strobilus jantan dan maupun strobilus betina berada dalam satu tangkai, bentuk bijinya seperti bulat telur terbalik.

VII.   DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri . 2016. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. FKIP UNLAM. Banjarmasin.

Andreson, mikhel. 2014. Pakis haji. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/245430122/Pakis-Haji. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anggraini, atika. 2015. PINUS MERKUSII. Diakses melalui http://documents.tips/documents/pinus-merkusii-5612fad971076.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim a. 2014. Pinophyta. Diakses melalui http://fitriaisrianti.blogspot.co.id/. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim b. 2016. Ppt embriologi tumbuhan pinus merkusii. Diakses melalui http://www.slideshare.net/agustinsoetopo/ppt-embriologi-tumbuhan-pinus-merkusii. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim c.  2011. Structural genetics repetition. Diakses melalui http://mundani-garden.blogspot.co.id/2011/08/structural-genetics-repetition-of.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim d. 2013. Laporan praktikum botani phanerogamae. Diakses melalui http://vivisophieelfada.blogspot.co.id/2013/10/laporan-praktikum-botani-phanerogamae.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim e. 2009. Gnetum gnemon. Diakses melalui  http://www.flickriver.com/photos/bushblog/4036502291/. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim f. 2012. Gnetum gnemon L. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/adaduitokla/12481151284/. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Nilmaz, zaleyna. 2013. Tumbuhan paku dan melinjo. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/165421659/Tumbuhan-Paku-Dan-Melinjo. Pada tangggal 121 Mei 2016.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada  University Press. Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar