PRAKTIKUM II
Topik : Daun Majemuk dan Bagian-bagiannya
Tujuan : Mengenal macam-macam bentuk daun
majemuk dan bagian-bagiannya.
Hari/tanggal : Kamis/ 10 Maret 2016
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin
I. ALAT
DAN BAHAN
A. Alat-alat:
1. Baki/nampan
2. Alat tulis
B. Bahan-bahan:
1. Daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn)
2. Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.)
3. Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)
4. Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
5. Daun Jeruk (Citrus sp)
6. Daun Dadap (Erythrine variegate)
7. Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
8. Daun Tomat (Solamum lycopersicum)
9. Daun Asam (Tamarindus sp)
10. Daun Mawar (Rosa sp)
11. Daun Angsana (Pterocarpus indicus)
12. Daun Trambesi (Samanea saman)
II. CARA
KERJA
1. Mengamati dan menentukan tipe daun majemuk
berdasarkan susunan anak daunnya : menyirip gennap, menyirip ganjil, menyirip
genap ganda 1, menyirip genanp ganda 2, menyirip beranak daun, majemuk bangun
kaki, majemuk campuran.
2. Mengamati bagian-bagian daun majemuk: ibu
tangkai daun (petiolus communis),
tangkai anak daun (petiololus), anak
daun (folilolum).
3. Mengamati alat-alat tambahan pada daun: daun
penumpu dan lain-lain.
4. Menggambar hasil pengamatan.
III. DASAR
TEORI
Suatu daun yang pada
tangkainya bercabang-cabang, dan pada tangkai ini baru terdapat helaian
sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun dinamakan daun
majemuk. Pada daun majemuk dapat dibedakan menjadi ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (Petiololus), anak daun (foliolum).
Berdasarkan susunan
anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat dibedakan mwnjadi:
A. Daun majemuk menyirip (pinnatus)
Daun majemuk meyirip
adalah daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun
sehingga tersusun seperti sirip pada ikan. Daun majemuk menyirip dapat
dibedakan dalam beberapa macam, yaitu:
1. Daun majemuk menyirip beranak daun satuu (unifoliolotus)
2. Daun majemuk menyirip gebap (abrupte pinnatus)
3. Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)
B. Daun majemuk menjari (palmatus)
Daun majemuk
menjari adalah daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada
ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada tangan. Berdasarkan jumlah
anak daunnya, daun majemuk menjari dapat dibedakan seperti berikut:
1. Beranak daun dua (bifiliolotus)
2. Beranak daun tiga (trifoliolotus)
3. Beranak daun lima (quinquefoliolotus)
4. Beranak daun tujuh (septemfoliolotus)
C. Daun majemuk bangun kaki (pedatus)
Daun ini mempunyai
susunan seperti daun amjemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir
tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada anak daun yang di sampingnya.
D. daun majemuk campuran (digitato pinnatus)
Daun majemuk campuran
adalahh suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai
memencar seperti jari dan terdapat ujung ibu tangkai daun, tetapi pada
cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip.
Jadi daun majemuk campuran adalah campuran suusunan yang menjari dan menyirip.
IV. HASIL
PENGAMATAN
No
|
Nama
Tumbuhan
|
Tipe
daun majemuk
|
Ujung
daun
|
Pangkal
Daun
|
Tepi
daun
|
1
|
Daun
Kapuk
(Ceiba petandra Gaertn)
|
Majemuk
menjari anak daun tujuh
|
Meruncig
|
Runcing
|
Rata
|
2
|
Daun
Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima
Sw.)
|
Majemuk
menyirip genap ganda dua dengan sempuprna
|
Terbelah
|
Tumpul
|
Rata
|
3
|
Daun
Putri malu
(Mimosa pudica L.)
|
Majemuk
campuran
|
Runcing
|
Membulat
|
Rata
|
4
|
Daun
Gamal
(Gliricidia maculate)
|
majemuk
menyirip gasal
|
Meruncing
|
Meruncing
|
rata
|
5
|
Daun
Jeruk
(Citrus sp)
|
Majemuk
menyirip beranak daun satu
|
Terbelah
|
Runcing
|
Rata
|
6
|
Daun
Dadap
(Erythrine variegate)
|
Majemuk
beranak daun tiga
|
Meruncing
|
Tumpul
|
Rata
|
7
|
Daun
Lamtoro
(Leucaena glauca)
|
Majemuk
menyirip genap ganda dua dengan sempuprna
|
Meruncing
|
Tumpul
|
Rata
|
8
|
Daun
Tomat
(Solamum lycopersicum)
|
Majemuk
menyirip gasal berselang seling
|
Meruncing
|
Membulat
|
Bergerigi
|
9
|
Daun
Asam
(Tamarindus indica L.)
|
Majemuk
menyirip genap
|
Tumpul
|
Membulat
|
Rata
|
10
|
Daun
Mawar
(Rosa sp.)
|
Majemuk
menyirip gasal
|
Runcing
|
Meruncing
|
Bergerigi
|
11
|
Daun
Angsana
(Pterocarpus indicus)
|
mejemuk menyirip genap dengan jumlah
anak daun yang gasal
|
Meruncing
|
membulat
|
Rata
|
12
|
Daun
Trambesi
(Samanea saman)
|
Majemuk
menyirip genap ganda dua dengan senpurna
|
Membulat
|
Membulat
|
Rata
|
V. ANALISIS
1. Daun Kapuk (Ceiba petandra Gaetrn)
Klasifikasi tanaman kembang merak (ceiba pentandra Gaetrn)
Kingdom : Plantae
Divisi : tracheophyta
Class : magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Ceiba Mill
Spesies : Ceiba petadra Gaertrn
(Sumber: https://www.scribd.com/. 2013)
Dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa daun kapuk (Ceiba petandra Gaetrn) termasuk tipe daun majemuk menjari menurut
susunan daun pada tangkainya, karena semua anak daunnya memencar pada ujung ibu
tangkai seperti letak jari-jar pada tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya,
daun kapuk termasuk kedalam daun majemuk menjari beranak daun tujuh, karena
jumlah anak daunnya ada tujuh. Letak
tangkai anak daun (Petiolus) yang
kemudian di ujungnya ada anak daun (folium)
bergantian dan berkerumun pada ibu tangkai daun (petiolus communis). Jadi bisa dikatakan bentuk daun kapuk adalah
majemuk menjari beranak daun tujuh. Daun
kapuk (Ceiba pentandra Gaetrn)
memiliki ujung daun (apex felli)
meruncing (acuminatus), pangkal daun
(basis folli) yang runcing (acutus), tepi daun ((margo folli) yang rata (integer), memiliki bentuk daun (circumcriptio) lanset (lanceolatus), dan memiliki pertulangan
daun menjari (palminervis).
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo (1985: 55-59) dalam bukunya yang berjudul Morfologi
Tumbuhan, yang disebut daun majemuk menjari ialah daun majemuk yang semua anak
daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari
pada tangan. Kemudian dikatakan kembali bahwa daun majemuk menjari beranak daun
tujuh (septemfoliolatus) ialah jika
ada tujuh anak daun pada ujung ibu tangkainnya, misalnya daun randu (Ceiba paentandra Gaetrn).
2. Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw)
Klasifikasi tanaman
kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Sw)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Caesalpinia3
Spesies : Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz
Dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima) termasuk tipe daun majemuk menyirip genap
ganda dua dengan sempurna. Menyirip karena anak daun tersusun seperti sirip
pada kanan kiri ibu tangkainya menurut susunan daun pada tangkainnya. Genap
karena jumlah anak daun yang ber[asang-pasangan di kiri kanan ibu tulang. Ganda
dua karena anak daun duduk pda cabang tingkat satu dari ibu tangkai. Dan dengan
sempurna karena tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai.
Daun
kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw)
memiliki ujung daun (apex folli)
terbelah (retusus). Jika dilihat
dengan sekilas, bentuk ujung daun kembang merak seperti membulat, namun jika
dilihat secara lebih teliti kembali, maka pada ujung daun kembang merak akan
terlihat terbelah. Kemudian pada pangkal (basis
folli) berbentuk tumpul (obtusus),
tepi daun (margo folli) yang rata (integer), pertulangan daun yang menyirip
(pennanervis) dan memiliki bangun
daun (circumcriptio) bulat telur (ovatus).
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo (1985 : 55-59) dalam bukunya yang berjudul Morfologi
Tumbuhan dikatakan bahwa daun majemuk menyirip genap (abrute pinnatus) biasanya di sini terdapat sejumlah anak daun yang
berpasang-pasangann di kanan kiri ibu tulang, oleh sebab itu jumlah anak
daunnya biasanya lalu menjadi genap, anak daun duduk pada cabang tingkat satu
dari ibu tangkai dan tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai.
Pada buku tersebut juga dikatakan bahwa daun majemuk menyirip genap ganda dua
dengan sempurna terdapat pada daun kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Sw) dan daun lamtoro (Leucaena glauca Benth).
Menurut sumber http://ferrydwirestuhendra.blogspot.co.id/ (2012) dalam tulisannya yang berjudul Deskripsi
Bunga Merak atau Caesal pulcherrima,
Daun bunga merak merupakan daun menyirip rangkap dua (bippinatus), tiap anak daun pada tangkai ibu daun terdapat 10
pasang, daun berbentuk bulat telur (ovatus),
ujung daun retusus, pangkal daun
tumpul (obtusus), tepi daun rata (integer), tulang daun menyirip (penninervis), tata letak daun berhadapan
(folia opposita). Dan daun berwarna
hijau.
Dari sumber tersebut memiliki kemiripan
dengan apa yang sudah saya amati pada daun kembang merak. Namun pada sumber
tersebut tidak menyebutkan bahwa daun kembang merak rangkap atau ganda dua
dengan sempurna. Seperti yang sudah saya katakana sebelumnya bahwa daun kembang
merak dikatakan sempurna karena tidak
ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai.
3. Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)
Klasifikasi Tanaman
putri malu (Mimosa pudica L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica L.
Dari
hasil pengamatan dapat dikethui bahwa daun putri malu (Mimosa pudica L.) berbentuk menyirip dan anak daunny berjumlah genap,
tidak ada satu anak daunn yang duduk pada ibu tangkai daun. Namun daun putri
malu ini tidak digolongkan tipe daun majemuk menyirip genp ganda dua dengan
sempurna seperti daun pada kembang merak, melainkan termasuk tipe daun majemuk
campuran. Karena mempunyai cabang-cabang ibu tangkai yang memencar seperti jari
dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, namun cabang tersebut terdapat
anak-anak daun yang tersusun menjari, letak kedua pasang cabang ibu tangkainya
sedemikian dekat satu sama lain seakan-akan terdapat empat cabang tangkai pada
ujung ibu tangkai daunnya. Daun putri malu (Mimosa
pudica L.) memiliki bentuk daun (circumcritio)
lanset (lanceolatus), ujung daun (apex fellii) yang runcing (acutus),
pangkal daun (basis folli) yang
membulat (rotundatus), dan memiliki
tepi daun (margo folli) yang rata (integer).
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo (1985: 61) dalam bukunya yang berjudul Morfologi
Tumbuhan, dikatakan bahwa daun majemuk campuran adalah suatu daun majemuk ganda
yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat
pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat
anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi daun majemuk campuran adalah
campuran susunan yang menjari dan menyirip. Dalam buku nya tersebut juga
dikatakan bahwa jika diteliti dengan benar, ternyata daun putri malu bukan
merupakan daun majemuk campuran sejati, tetapi daun majemuk menyirip genap
ganda dua yang sempurna. Hanya saja pada daun ini letak kedua pasangan cabang
ibu tangkainya tadi sedemikian dekat satu sama lain, sehingga seakan-akan
terdapat empt cabang tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya.
Menurut
sumber http://tehrere89.blogspot.co.id/ (2012) yang berjudul Morfologi tumbuhan putri malu, mengatakan bahwa daun putri malu
atau sikejut berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak
daun pada setiap sirip sekitar 5 – 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk
memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata. Jika kit
araba pada permukaan atas dan bawah daun terasa licin, panjang 6 – 16 mm, lebar
1 – 3 mm. Daun berwarna hijau, akan tetapi pada tepi daunn umumnya berwarna
ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul
rapat dengan panjang 4 – 5,5 cm.
Dari sumber tersebut memiliki kemiripan
dengan apa yang sudah saya amati pada daun putri malu. Namun pada sumber
tersebut menyebutkan bahwa daun putri malu
merupakan daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Menurut saya daun
putri malu itu merupakan daun majemuk campuran. Seperti yang sudah saya
jabarkan sebelumnya bahwa jika diteliti dengan benar, ternyata daun sikejut
tidak merupakan daun majemuk campuran sejati, tetapi adalah daun majemuk
menyirip genap ganda dua dengan sempurna. Hanya saja pada daun ini letak kedua
pasang cabang ibu tangkainya tadi sedeikian dekat satu sama lain, hingga
seakan-akan terdapat empat cabang tangkai pada ujung ibu tangkain daunnya.
4. Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
Klasifikasi tumbuhan
Gamal (Gliricidia maculate L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Gliricidia
Spesies : Gliricidia maculate L.
Pada
praktikum ini, tumbuhan yang kelompok kami bawa bukan merupakan daun gamal,
melainkan daun lain yang mempunyai tipe daun majemuk sama seperti daun gamal
atau bisa juga dikatakan daun gamal sp
1. Daun ini memiliki tipe daun majemuk menyirip gasal. Karena adanya satu anak daun yang menutup ujung ibu
tangkainya dan anak daunnya berjumlah gasal. Daun gamal sp 1 ini memiliki ujung daun dan pangkal daun (apex felli dan basis folli)
yang meruncing, memiliki bentuk daun (curcumcriptio)
yang jorong (ellipticus), pertulangan
dauunnya menyirip (pennanervis), dan
memiliki tepi daun (margo folli) yang
rata (integer).
Menurut Gembong Tjitrosoepomo (1985: 54) dalam
bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan, daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus) adalah ada atau tidaknya
satu anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya. Ditinjau dari jumlah anak
daunnya akan kita dapati bilangan yang benar-benar gasal jika anak daunnya
berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun yang tersendiri.
5. Daun Jeruk (Citrus sp)
Klasifikasi tumbuhan
Jeruk (Citrus sp)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Family : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp
Pada
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa daun jeruk (citrus sp) memiliki tipe daun majemuk menyirip beranak daun satu. Karena
pada daun ini terdapat lebih dari satu daun. Anak daun terletak di bagian atas
dan ibu daunnya terletak dibawah. Jika dilihat secara sekilas, daun ini nampak
seperti daun tunggal. Namun jika dilihat secara teliti, ternyata daun jeruk
merupakan daun majemuk, yaitu majemuk menyirip beranak daun satu. Daun jeruk (Citrus sp.) ini memiliki ujung daun (apex felli) yang terbelah (retusus), pangkal daun (Basis folli) yang runcing (acutus), bangun daun (circumcriptio) yang bulat telur (ovtus), dan memiliki tepi yang rata.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan (1985 :
51), Tanpa penyelidikan yang teliti daun ini tentu akan disebut sebagai daun
tunggal, tetapi di sini tangkai daun memperlihatkan suatu persendian (articulatio), jadi helaian daun tidak
langsung terdapat pada ibu tangkai. Sesungguhnya pada daun ini juga terdapat
lebih daripada satu helaian daun, hanya saja yang lain-lainnya telah tereduksi,
sehingga tinggal satu anak daun saja. Daun yang demikian ini biasanya kita
dapati pada berbagai jenis pohon jeruk, antara lain. jeruk besar (Citrus maxima Merr.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia Sw.), dan lain-lain.
6. Daun Dadap (Erythrine variegate)
Klasifikasi tumbuhan Dadap
(Erythrine variegate):
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Erythrina
Spesies : Erythrine variegate
Dari
hasil pengamtan dapat diketahui bahwa daun dadap (Erythrine variegate) anak daunnya ada tiga, terdapat anak daun di
ujung ibu tangkai daun yang ukurannya lebih besar dari dua lainnya, duduk
dua anak daunnya berpasangan satu sama
lain di ibu tangkai daun, susunan anak daun pada ibu tangkai daunnya menyirip.
Jadi dapat simpulkan bahwa daun dadap merupakan daun majemuk menyirip beranak
daun tiga. Daun dadap (Erythrine
variegate) memiliki ujung daun (apex
felli) yang meruncing (acuminatus),
pangkal daun (basis folli) yang
tumpul (obtusus), tepi daun yang
rata, dan bentuk daun (circumcriptio)
bulat telur terbalik.
Menurut
http://www.tanobat.com/ (2014) dalam tulisannya yang berjudul Dadap Serep mengatakan bahwa daun dadap
berupa daun majemuk beranak daun tiga, hijau hingga hijua muda, poros daun
dengan tangkai panjang 10-40 cm. anak daun bundar telur terbalik, segitiga,
hingga bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul, anak daun ujung yang besar
ukurannya, 9-25 x 10-30 cm.
7. Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
Klasifikasi tumbuhan
Lamtoro (Leucaena glauca):
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales.
Genus : Leucaena.
Spesies : Leucaena glauca
Berdasarkan
hasil pengamatan, tipe daun lamtoro sama dengan tipe daun pada kembang merak,
yaitu majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna. Menyirip karena anak
daun tersusun seperti sirip pada kanan kiri ibu tangkainya menurut susunan daun
pada tangkainnya. Genap karena jumlah anak daun yang ber[asang-pasangan di kiri
kanan ibu tulang. Ganda dua karena anak daun duduk pda cabang tingkat satu dari
ibu tangkai. Dan dengan sempurna karena tidak ada satu anak daun pun yang duduk
pada ibu tangkai. Daun lamtoro memiliki ujung daun (apex felli) yang meruncing, pangkal daun (basis folli) yang tumpul (obtusus)
dan bertepi rata. Daun lamtoro ini memiliki daun penumpu yang kecil dan
berbentuk segitiga.
Menurut
sumber http://belajar-di-rumah.blogspot.co.id/. 2014 yang berjudul Tanaman Lamtoro mengatakan
bahwa, Lamtoro adalah pohon perdu, tinggi 20 meter. Meski kebanyakan hanya
antara 5-10 meter. Percabangan rendah, banyak, dengan pepagan kecoklatan atau
keabu-abuan, berbintil-binti; dan berlentisel. Ranting bulat torak, dengan
ujung yang berambut rapat. Daun majemuk menyirip rangkap, sirip 3-10 pasang,
kebanyakan dengan kelenjar pada poros daun tepat sebelum pangkal sirip
terbawah, daun penumpu kecil, berbentuk segitiga. Anak daun tiap sirip 5-20
pasang, berhadapan, bentuk garis memanjang dengan ujung runcing dan pangkal
miring (tidak sama), permukaan nya berambut halus dan tepinya berjumbai.
Dari sumber tersebut memiliki kemiripan
dengan apa yang sudah saya amati pada daun putri malu. Namun pada sumber
tersebut menyebutkan bahwa daun lamtoro merupakan daun majemuk menyirip rangkap
saja. Bukan majemuk menyirip genap ganda (rangkap) dua dengan sempurna. Seperti
yang sudah saya jelaskan sebelunya mengenai tipe daun lamtoro yang sama dengan
daun kembang merak yaitu majemuk menyirip gnap ganda dua dengan sempurna, dan
dalam buku Gembong Tjitrosoepomo yag berjudu Morfologi Tumbuhan (1985:59)
mengatakan bahwa contoh daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna misalnya
daun kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima) dan daun lamtoro (Leucaena
glauca Benth.).
8. Daun
Tomat (Solanum lycopersicum)
Klasifikasi tumbuhan tomat (Solanum
lycopersicum):
Kingdom : Plantae
Divisi :
Tracheophyta
Class :
Magnoliopsida
Ordo :
Solanales
Family :
Solanaceae
Genus : Solanum
L
Spesies : Solanum lycopersicum L.
Jika
diamati pada daun tomat yang sudah dewasa daun majemuknya akan sangat jelas
terlihat, dan pada daun tomat yang masih kecil, daunnya terletak
berselang-seling, yaitu anak-anak daun pada ibu tangkai berselang-seling
pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun yang sempit. Dan pada
daun tomat juga terdapat pembesaran daun pada bagian ujung ibu tangkai daun.
Tipe daun tomat adalah daun majemuk menyirip gasal berselang-seling. Daun tomat
mempunyai bentuk daun (circumcriptio)
bulat telur (ovatus), ujung daun (apex felli) yang meruncing (acuminatus), pangkal daun (basis folli) yang membulat (rotundarus), dan memilki tepi daun (margo folli) yang bergerigi (serratus).
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:54), menyirip
berselang-seling (interrupte pinnatus), yaitu jika anak daun pada ibu tangkai
berselang-seling pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun yang
sempit, misalnya pada anak daun tomat (Solanum lycopernnicum L.).
Menurut
sumber http://mipa-farmasi.blogspot.co.id/ 2012. Dalam tulisannya yang berjudul Buah Tomat daun tanaman tomat berbentuk
oval bagian tepi daun bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip serta
agak melengkung kedalam. Daun berwarna hijau dan merupakan daun majemuk ganjil
yang berjumlah sekitar 3-6 daun. diantara daun yang berukuran besar biasanya
tumbuh 1-2 yang berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh
berselang seling atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.
9. Daun Asam (Tamarindus indica L.)
Klasifikasi tanaman
asam (Tamarindus indica L.):
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Tamarindus
Spesies : (Tamarindus indica L.)
Dari
hasil pengamatan dapat dilihat bahwa daun asam (Tamarindus indica L.) merupakan daun majemuk menyirip genap. Karena
anak daunnya saling berpasang-pasangan di kanan-kiri ibu tulang, dan jumlah
anak daunnya biasanya selalu menjadi genap, akan tetapi karena tidak semua anak
daun berpasang-pasangan maka untuk menentukan suatu daun menyirip genap atau
tidak orang lebih banyak melihat pada ujung ibu tangkainya, jika ujung ibu
tangkainya terputus, artinya pada ujung tangkai bebas atau kadang-kadang
tertutup oleh suatu pucuk kecil yang mudah runtuh, maka berarti daun tersebut
adalah daun majemuk menyirip genap. Anak pada daun asam berjumlah antara 10-15
pasang. Daun asam memiliki ujung daun (apex
felli) tumpul (obtusus), pangkal
daun (basis folli) yang membulat (rotundatus), dan tepi daun yang rata.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:53), daun majemuk
menyirip genap antara lain terdapat pada pohon asam (Tamarindus indica L.) yang
anak daunnya berpasang-pasangan, jadi jumlah anak daun benar genap.
Menurut
sumber http://tanamanobat-herbal.blogspot.co.id (2013) dalam tulisannya yang berjudul Klasifikasi Dan Manfaat Asam Jawa Secara
Umum daun majemuk menyirip genap, tumbuh memanjang antara 5-13 cm, posisi
daun berselang-seling, daun penumpu menyerupai pita meruncing, anak daun
lonjong menyempit dengan jumlah antara 8-16 pasang, ukuran sekitar 0,5-1 x
1-3,5 cm, tepi daun rata dengan bagian pangkal miring dan membundar.
10. Daun Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi tumbuhan
mawar (Rosa sp.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Rosidales
Family : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa sp.
(Sumber: http://neechatree16.com/index.php/ . 2015)
Dari
hasil pengamatan diketahui bahwa daun mawar memiliki jumlah anak daun ganjil,
letak duduk anak daunnya menyirip. Pada daun mawar anak daun yang terletak pada
bagian ujung ibu tangkai daun yang disebut sebagai daun penumpu mempunyai
bentuk yang agak membesar (stipula) dan terdiri dari 5-9 anakan daun yang
terdapat dalam satu cabang. Karena jumlah anak daunnya yang ganjil maka daun
mawar dimasukkan ke dalam daun majemuk menyirip gasal. Daun mawar memiliki
ujung daun (apex felli) yang runcing
(acutus), pangkal daun (basis folli) yang meruncing (acuminatus), dan memiliki tepi daun yang
bergerigi.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:54), daun majemuk
menyirip gasal (imparipinnatus), yang
menjadi pedoman ialah ada atau tidaknya satu anak daun yang menutup ujung ibu
tangkainya. Ditinjau dari jumlah anak daunnya akan kita dapati bilangan yang
benar-benar gasal jika anak daun berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai
terdapat anak daun yang tersendiri (biasanya anak daun ini lebih besar dari
pada lainnya), seperti dapat dilihat pada daun pacar cina (Aglaia odorata
Lour.) dan mawar (Rosa sp).
Menurut
sumber http://hmllampung.blogspot.co.id/ (2011) dalam tulisannya yang berjudul Rosa sp. bentuk dasar daun membulat,
dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ujung
daun nya meruncing. Pangkal daunnya tumpul, susunan tulang daunnya menyirip,
cabang pada batangnya termasuk tipe monopodial, tepi daun yang bertoreh merdeka
adalah bergerigi, mwmpunyai warna daun hijau kekuningan, permukaan daunnya
bagian depan: licin mengkilat, bagian belakangnya : licin suram. Dan mempunyai
tipe daun: daun majemuk menyirip gasal.
11. Daun
Angsana (Pterocarpus indicus)
Klasifikasi tumbuhan
Angsana (Pterocarpus indicus)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Papilionaceae
Genus : Pterocarpus
Spesies : Pterocarpus indicus
Dari
hasil pengamatan diketahui bahwa daun angsana memiliki tipe daun mejemuk
menyirip genap dengan jumlah anak daun yang gasal. Dalam hal ini tidak lagi
menghitung jumlah anak daunnya tetapi melihat pada ujung ibu tangkainya. Jika
ujung ibu tangkai terputus, artinya pada ujung ibu tangkai tidak terdapat satu
anak daun, sehingga ujung ibu tangkai bebas, maka hal itu berarti bahwa daun
yang menyirip genap. Biasanya anak daunnya berjumlah anatar 5-13. Daun angsna
memiliki bentuk daun (circumcriptio)
bulat telur memanjang, ujung daun (apex
felli) yang meruncing (acuminatus),
pangkal daun (basis folli) yang
membulat, dan tepi daun yang rata.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:53) pada suatu
daun majemuk menyirip anak-anak daun tidak selalu berpasang-pasangan, maka
untuk menentukan apakah suatu daun mejemuk menyirip genap atau tidak, orang
tidak lagi menghitung jumlah anak daun, tetapi melihat kepada ujung ibu
tangkainya. Jika ujung ibu tangkai terputus, artinya pada ujung ibu tagkai tidak terdapat suatu anak
daun, sehingga ujung ibu tangkai bebas, atau kadang-kadang tertutup oleh suatu pucuk
kecil yang mudah runtuh, maka hal ini berati bahwa daun menyirip genap. Dengan
keterangan ini jelaslah, bahwa satu daun majemuk menyirip genap mungkin
mempunyai jumlah anak daun yang gasal.
12. Daun Trambesi (Albizia saman)
Klasifikasi tumbuhan
rembesi (Albizia saman):
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Samanea
Spesies : Samanea saman
Darri
hasil pengamatan diketahui bahwa daun trambesi memiliki tipe daun majemuk menyirip
ganda dua dengan sempurna. Seperti halnya pada daun kembang merak dan daun
lamtoro. Daun ini dikatakan daun majemuk menyirip ganda dua dengan sempurna
karena anak daun tersusun seperti sirip pada kanan kiri ibu tangkainya menurut
susunan daun pada tangkainnya. Genap karena jumlah anak daun yang
berpasang-pasangan di kiri kanan ibu tulang. Ganda dua karena anak daun duduk
pda cabang tingkat satu dari ibu tangkai. Dan dengan sempurna karena tidak ada
satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai. Daun ini memiliki bentuk daun (circumcriptio) yang bulat memanjang,
ujung daun (apex felli) yang membulat
(rotundatus), pangkal daun (basis folli) yang tumpul (obtususu) dan memiliki tepi daun yang
rata.
VI. KESIMPULAN
1. Daun majemuk adalah daun pada tangkainya
bercabang-cabang dan terdapat helaian sehingga pada satu tangkai terdapat lebih
dari satu helaian daun.
2. Daun majemuk terbagi atas empat bentuk
yaitu; daun mejemuk menyirip (pinnatus), daun majemuk menjari (palmatus), daun
majemuk bangun kaki (pedatus), dan daun majemuk campuran (digitato pinnatus).
3. Bagian-bagian umum dari daun majemuk ada 3,
yakni: ibu tangkai daun (petioles communis), tangkai anak daun (petiololus),
dan anak daun (folium) dan seringkali juga dilengkapi dengan alat-alat tambahan
lain seperti duri dan daun penumpu.
4. Tipe daun kapuk adalah daun majemuk beranak
daun tujuh, daun kembang merak: majemuk meyirip genap ganda dua dengan
sempurna, daun putri malu: majemuk campuran, daun gamal (sp. 1): majemuk
menyirip gasal, daun jeruk: majemuk menyirip berabak daun satu, Daun dadap:
majemuk beranak daun tiga, daun lamtoro: majemuk menyirip genap ganda dua
dengan sempurna, daun tomat, majemuk menyirip gasal berselang-seling, daun
asam: majemuk meyirip genap, daun mawar: majemuk menyirip gasal, daun angsana:
majemuk mennyirip ganda dengan jumlah anak daun yang gasal, dan daun trambesi:
majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna.
VII. DAFTAR
PUSTAKA
Amintarti,Sri. 2016. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP
UNLAM.
Anonim,
2011. Pengamatan prilaku Mimosa pudica (Putri malu). Diakses melalui
https://www.scribd.com/doc/60695050/Pengamatan-Perilaku-Mimosa-Pudica-Putri-Malu.
Pada tanggal 11 maret 2016.
Anonim.
2015. Klasifikasi dan morfologi tanaman gamal. Diakses melalui
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-gamal/. Pada
tanggal 11 maret 2016.
Anonim.
2012. Klasifikasi Citrus sp. jeruk.
Diakses melalui
http://menarailmuku.blogspot.co.id/2012/11/klasifikasi-citrus-sp-jeruk.html..
Pada tanggal 11 maret 2016.
Anonim.
2014. Dadap serep-ciri-ciri tanaman serta khasiat dan manfaatnya. Diakses
melalui http://www.tanobat.com/dadap-serep-ciri-ciri-tanaman-serta-khasiat-dan-manfaatnya.html.
Pada tanggal 11 maret 2016.
Anonim.
2015. Klasifikasi lamtoro. Diakses melalui
http://www.tipsberkebun.com/klasifikasi-lamtoro.html. Pada tanggal 11 maret
2016.
Anonim.
2013. Klasifikasi tanaman tomat. Diakses melalui http://www.klasifikasitanaman.com/2013/05/klasifikasi-tanaman-tomat.html.
Pada tanggal 11 maret 2016
Anonim.
2012. Buah tomat. Diakses melalui
http://mipa-farmasi.blogspot.co.id/2012/02/buah-tomat.html. Pada tanggal 11
Maret 2016.
Anonim.
2013. Klasifikasi dan manfaat Asam Jawa secara umum. Diakses melalui
http://tanamanobat-herbal.blogspot.co.id/2013/05/klasifikasi-dan-manfaat-asam-jawa.html.
Pada tanggal 11 maret 2016.
Anonim.
2015. Klasifikasi bunga mawar. Diakses melalui
http://neechatree16.com/index.php/2015/09/16/klasifikasi-bunga-mawar/. Pada
tanggal 11 maret 2016.
Anonim.
2009. Pohon Trembesi. Diakses melalui
http://alamendah.org/2009/12/26/pohon-trembesi-ki-hujan-serap-28-ton-co2/. Pada
tanggal 12 Maret 2016.
Anonim
a. 2014. Diakses melalui http://www.kaskus.co.id/thread/53d93c74a3cb17df758b4811/daun-ini-bisa-membantu-memperlancar-sista/. Pada tanggal 11 mret 2016
Anonim
b. 2013. Tanaman Khas Jawa Barat (Bunga Merak). Diakses melalui https://areeproducts2013.wordpress.com/author/hanithelightoflove/
Pada tanggal 11 Maret 2016.
Anonim
c. 2013. Mengapa dan Apa Alasanya Daun Putri Malu Bergerak ? Diakses melalui https://sites.google.com/site/pagentukilmu2/informasi-baru/informasi-unik/mengapadanapaalasanyadaunputrimalubergerak
pad tanggal 11 maret 2016
Anonim
d. 2013. Cara membuat MOL Daun gamal. Diakses melalui http://jejakpenyuluh.blogspot.co.id/2013/08/cara-membuat-mol-daun-gamal.html.
Pada tanggal 23 Maret 2016.
Anonim
e. 2008. Tanaman rumah. Diakses melalui
https://www.flickr.com/photos/nikerasyid/2923069347. Pada tangga 11 Maret 2016.
Anonim.
f. 2016. Khasiat daun dadap. Diakses melalui
http://www.kampoengdjamoemarthatilaar.com/subpage.php?page=artikel_tips&artikel_tipsid=151 pada tanggal 11 Maret 2016.
Anonim
g. 2013. Manfaat daun lamtoro. Diakses melalui
https://eprisa2013.wordpress.com/2013/09/25/manfaat-daun-lamtoro/ Pada tanggal 11 maret 2016
Anonim
h. 2014. Tomat. Diakses melalui http://enee11.blogspot.co.id/2014_04_01_archive.html Pada tanggal 11 Maret 2016
Anonim
i. 2015. Manfaat daun asam jawa. Diakses melalui
http://ayam-laga-bangkok.blogspot.co.id/2015/05/manfaat-daun-asam-jawa.html.
Pada tangga 11 naret 2016
Anonim
j. 2012. Dew drops on rose leaf. Diakses
melalui https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Dew_drops_on_rose_leaf.jpg pada
tanggal 11 Maret 2016.
Anonim
k. 2013. Khasiat dan manfaat tanaman angsana. Diakses melalui
http://www.asgar.or.id/kesehatan-health/makanan-dan-minuman-sehat/khasiat-dan-manfaat-tanaman-angsana/
pada tanggal 11 Maret 2016.
Anonim
l. 2013. Mengenal pohon trembesi (ki hujan). Diakses melalui
http://baltyra.com/2013/07/10/mengenal-pohon-trembesi-ki-hujan/. Pada tanggal
11 maret 2016
Asmara,
purwa, nursaptia. 2014. Tanaman lamtoro. Diakses melalui
http://belajar-di-rumah.blogspot.co.id/.
Pada tanggal 11 maret 2016.
Dwi,
ferry. 2012. Depskripsi bunga merak atau Cesalpinia pulcherrima. Diakses
melalui
http://ferrydwirestuhendra.blogspot.co.id/2012/08/deskripsi-bunga-merak-atau-caesal.html.
Pada tanggal 11 maret 2016.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gajah
Mada University Press.
Karnizan,
irham. 2015. ANGSANA. Diakses melalui
http://tengkutya.pun.bz/a-n-g-s-a-n-a-pterocarpus-indicus-willd.xhtml. Pada
tanggal 12 maret 2016.
Karnizam,
ilham. 2015. Dadap Ayam Erythrina
variegata. Diakses melalui
http://tengkutya.pun.bz/dadap-ayam-erythrina-variegata.xhtml. Pada tanggal 11
maret 2016
Kurniawati, evi. 2011. Morfologi Rosa sp. Diakses
melalui http://hmllampung.blogspot.co.id/2011/07/morfologi-rosasp.html. Pada
tanggal 11 maret 2016.
Nurcahyo,
bayu. 2012. Bab II Kembang merak. Diakses melalui
https://www.scribd.com/doc/114966894/Bab-II-Kembang-Merak. Pada tanggal 11
maret
Raihana,
mujahidah. 2012. Morfologi tumbuhan putri malu. Diakses melaui
http://tehrere89.blogspot.co.id/2012/12/morfologi-tumbuhan-putri-malu.html.
Pada tanggal 11 maret 2016.
Ramadhani,
dwi ratna. 2013. Deskripsi morfologi tumbuhan randu ratnaa. Diakses melalui
https://www.scribd.com/doc/118554648/Deskripsi-Morfologi-Tumbuhan-Randu-Ratnaa.
Pada tanggal 11 maret 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar