Senin, 30 Mei 2016

Laporan Praktikum II Morfologi Tumbuhan



PRAKTIKUM II

Topik               : Daun Majemuk dan Bagian-bagiannya
Tujuan             : Mengenal macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Hari/tanggal    : Kamis/ 10 Maret 2016
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.       ALAT DAN BAHAN
A. Alat-alat:
1.  Baki/nampan
2.  Alat tulis
B. Bahan-bahan:
1.    Daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn)
2.    Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.)
3.    Daun Putri Malu (Mimosa pudica  L.)
4.    Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
5.    Daun Jeruk (Citrus sp)
6.    Daun Dadap (Erythrine variegate)
7.    Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
8.    Daun Tomat (Solamum lycopersicum)
9.    Daun Asam (Tamarindus sp)
10.  Daun Mawar (Rosa sp)
11.  Daun Angsana (Pterocarpus indicus)
12.  Daun Trambesi (Samanea saman)

II.      CARA KERJA
1.    Mengamati dan menentukan tipe daun majemuk berdasarkan susunan anak daunnya : menyirip gennap, menyirip ganjil, menyirip genap ganda 1, menyirip genanp ganda 2, menyirip beranak daun, majemuk bangun kaki, majemuk campuran.
2.    Mengamati bagian-bagian daun majemuk: ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), anak daun (folilolum).
3.    Mengamati alat-alat tambahan pada daun: daun penumpu dan lain-lain.
4.    Menggambar hasil pengamatan.

III.    DASAR TEORI
Suatu daun yang pada tangkainya bercabang-cabang, dan pada tangkai ini baru terdapat helaian sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun dinamakan daun majemuk. Pada daun majemuk dapat dibedakan menjadi ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (Petiololus), anak daun (foliolum).
Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat dibedakan mwnjadi:
A.   Daun majemuk menyirip (pinnatus)
Daun majemuk meyirip adalah daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun sehingga tersusun seperti sirip pada ikan. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan dalam beberapa macam, yaitu:
1.  Daun majemuk menyirip beranak daun satuu (unifoliolotus)
2.  Daun majemuk menyirip gebap (abrupte pinnatus)
3.  Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)
B.    Daun majemuk menjari (palmatus)
Daun majemuk menjari adalah daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat dibedakan seperti berikut:
1.  Beranak daun dua (bifiliolotus)
2.  Beranak daun tiga (trifoliolotus)
3.  Beranak daun lima (quinquefoliolotus)
4.  Beranak daun tujuh (septemfoliolotus)
C.   Daun majemuk bangun kaki (pedatus)
Daun ini mempunyai susunan seperti daun amjemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada anak daun yang di sampingnya.


D.   daun majemuk campuran (digitato pinnatus)
Daun majemuk campuran adalahh suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi daun majemuk campuran adalah campuran suusunan yang menjari dan menyirip.



IV.    HASIL PENGAMATAN
No
Nama Tumbuhan
Tipe daun majemuk
Ujung daun
Pangkal
Daun
Tepi daun
1
Daun Kapuk
(Ceiba petandra Gaertn)
Majemuk menjari anak daun tujuh
Meruncig
Runcing
Rata
2
Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.)
Majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempuprna
Terbelah
Tumpul
Rata
3
Daun Putri malu
(Mimosa pudica L.)
Majemuk campuran
Runcing
Membulat
Rata
4
Daun Gamal
(Gliricidia maculate)
majemuk menyirip gasal
Meruncing
Meruncing
rata
5
Daun Jeruk
(Citrus sp)
Majemuk menyirip beranak daun satu
Terbelah
Runcing
Rata
6
Daun Dadap
(Erythrine variegate)
Majemuk beranak daun tiga
Meruncing
Tumpul
Rata
7
Daun Lamtoro
(Leucaena glauca)
Majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempuprna
Meruncing
Tumpul
Rata
8
Daun Tomat
(Solamum lycopersicum)
Majemuk menyirip gasal berselang seling
Meruncing
Membulat
Bergerigi
9
Daun Asam
(Tamarindus indica L.)
Majemuk menyirip genap
Tumpul
Membulat
Rata
10
Daun Mawar
(Rosa sp.)
Majemuk menyirip gasal
Runcing
Meruncing
Bergerigi
11
Daun Angsana
(Pterocarpus indicus)
mejemuk menyirip genap dengan jumlah anak daun yang gasal
Meruncing
membulat
Rata
12
Daun Trambesi
(Samanea saman)
Majemuk menyirip genap ganda dua dengan senpurna
Membulat
Membulat
Rata

 

V.      ANALISIS
1.    Daun Kapuk (Ceiba petandra Gaetrn)
Klasifikasi tanaman kembang merak (ceiba pentandra Gaetrn)
Kingdom                : Plantae
Divisi                     : tracheophyta
Class                      : magnoliopsida
Ordo                      : Malvales
Family                    : Malvaceae
Genus                     : Ceiba Mill
Spesies                   : Ceiba petadra Gaertrn
(Sumber: https://www.scribd.com/. 2013)
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa daun kapuk (Ceiba petandra Gaetrn) termasuk tipe daun majemuk menjari menurut susunan daun pada tangkainya, karena semua anak daunnya memencar pada ujung ibu tangkai seperti letak jari-jar pada tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun kapuk termasuk kedalam daun majemuk menjari beranak daun tujuh, karena jumlah anak daunnya ada tujuh.  Letak tangkai anak daun (Petiolus) yang kemudian di ujungnya ada anak daun (folium) bergantian dan berkerumun pada ibu tangkai daun (petiolus communis). Jadi bisa dikatakan bentuk daun kapuk adalah majemuk menjari beranak daun tujuh.  Daun kapuk (Ceiba pentandra Gaetrn) memiliki ujung daun (apex felli) meruncing (acuminatus), pangkal daun (basis folli) yang runcing (acutus), tepi daun ((margo folli) yang rata (integer), memiliki bentuk daun (circumcriptio) lanset (lanceolatus), dan memiliki pertulangan daun menjari (palminervis).
Menurut Gembong Tjitrosoepomo (1985: 55-59) dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan, yang disebut daun majemuk menjari ialah daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada tangan. Kemudian dikatakan kembali bahwa daun majemuk menjari beranak daun tujuh (septemfoliolatus) ialah jika ada tujuh anak daun pada ujung ibu tangkainnya, misalnya daun randu (Ceiba paentandra Gaetrn).

2.    Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw)
Klasifikasi tanaman kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Sw)
Kingdom                : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Class                      : Magnoliopsida
Ordo                      : Fabales
Family                    : Fabaceae
Genus                     : Caesalpinia3
Spesies                   : Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima) termasuk tipe daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna. Menyirip karena anak daun tersusun seperti sirip pada kanan kiri ibu tangkainya menurut susunan daun pada tangkainnya. Genap karena jumlah anak daun yang ber[asang-pasangan di kiri kanan ibu tulang. Ganda dua karena anak daun duduk pda cabang tingkat satu dari ibu tangkai. Dan dengan sempurna karena tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai.
Daun kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw) memiliki ujung daun (apex folli) terbelah (retusus). Jika dilihat dengan sekilas, bentuk ujung daun kembang merak seperti membulat, namun jika dilihat secara lebih teliti kembali, maka pada ujung daun kembang merak akan terlihat terbelah. Kemudian pada pangkal (basis folli) berbentuk tumpul (obtusus), tepi daun (margo folli) yang rata (integer), pertulangan daun yang menyirip (pennanervis) dan memiliki bangun daun (circumcriptio) bulat telur (ovatus).
Menurut Gembong Tjitrosoepomo (1985 : 55-59) dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan dikatakan bahwa daun majemuk menyirip genap (abrute pinnatus) biasanya di sini terdapat sejumlah anak daun yang berpasang-pasangann di kanan kiri ibu tulang, oleh sebab itu jumlah anak daunnya biasanya lalu menjadi genap, anak daun duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai dan tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai. Pada buku tersebut juga dikatakan bahwa daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna terdapat pada daun kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Sw) dan daun lamtoro (Leucaena glauca  Benth).
Menurut sumber http://ferrydwirestuhendra.blogspot.co.id/ (2012) dalam tulisannya yang  berjudul Deskripsi Bunga Merak atau Caesal pulcherrima, Daun bunga merak merupakan daun menyirip rangkap dua (bippinatus), tiap anak daun pada tangkai ibu daun terdapat 10 pasang, daun berbentuk bulat telur (ovatus), ujung daun retusus, pangkal daun tumpul (obtusus), tepi daun rata (integer), tulang daun menyirip (penninervis), tata letak daun berhadapan (folia opposita). Dan daun berwarna hijau.
Dari sumber tersebut memiliki kemiripan dengan apa yang sudah saya amati pada daun kembang merak. Namun pada sumber tersebut tidak menyebutkan bahwa daun kembang merak rangkap atau ganda dua dengan sempurna. Seperti yang sudah saya katakana sebelumnya bahwa daun kembang merak dikatakan sempurna karena tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai.
3.    Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)
Klasifikasi Tanaman putri malu (Mimosa pudica L.)
Kingdom                : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Class                      : Magnoliopsida
Ordo                      : Fabales
Family                    : Fabaceae
Genus                     : Mimosa
Spesies                   : Mimosa pudica L.
Dari hasil pengamatan dapat dikethui bahwa daun putri malu (Mimosa pudica L.) berbentuk menyirip dan anak daunny berjumlah genap, tidak ada satu anak daunn yang duduk pada ibu tangkai daun. Namun daun putri malu ini tidak digolongkan tipe daun majemuk menyirip genp ganda dua dengan sempurna seperti daun pada kembang merak, melainkan termasuk tipe daun majemuk campuran. Karena mempunyai cabang-cabang ibu tangkai yang memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, namun cabang tersebut terdapat anak-anak daun yang tersusun menjari, letak kedua pasang cabang ibu tangkainya sedemikian dekat satu sama lain seakan-akan terdapat empat cabang tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya. Daun putri malu (Mimosa pudica L.) memiliki bentuk daun (circumcritio) lanset (lanceolatus), ujung daun (apex fellii) yang runcing (acutus), pangkal daun (basis folli) yang membulat (rotundatus), dan memiliki tepi daun (margo folli) yang rata (integer).
Menurut Gembong Tjitrosoepomo (1985: 61) dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan, dikatakan bahwa daun majemuk campuran adalah suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi daun majemuk campuran adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip. Dalam buku nya tersebut juga dikatakan bahwa jika diteliti dengan benar, ternyata daun putri malu bukan merupakan daun majemuk campuran sejati, tetapi daun majemuk menyirip genap ganda dua yang sempurna. Hanya saja pada daun ini letak kedua pasangan cabang ibu tangkainya tadi sedemikian dekat satu sama lain, sehingga seakan-akan terdapat empt cabang tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya.
Menurut sumber http://tehrere89.blogspot.co.id/ (2012) yang berjudul Morfologi tumbuhan putri malu, mengatakan bahwa daun putri malu atau sikejut berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun pada setiap sirip sekitar 5 – 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata. Jika kit araba pada permukaan atas dan bawah daun terasa licin, panjang 6 – 16 mm, lebar 1 – 3 mm. Daun berwarna hijau, akan tetapi pada tepi daunn umumnya berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4 – 5,5 cm.
Dari sumber tersebut memiliki kemiripan dengan apa yang sudah saya amati pada daun putri malu. Namun pada sumber tersebut menyebutkan bahwa daun putri malu merupakan daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Menurut saya daun putri malu itu merupakan daun majemuk campuran. Seperti yang sudah saya jabarkan sebelumnya bahwa jika diteliti dengan benar, ternyata daun sikejut tidak merupakan daun majemuk campuran sejati, tetapi adalah daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna. Hanya saja pada daun ini letak kedua pasang cabang ibu tangkainya tadi sedeikian dekat satu sama lain, hingga seakan-akan terdapat empat cabang tangkai pada ujung ibu tangkain daunnya.
4.    Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
Klasifikasi tumbuhan Gamal (Gliricidia maculate L.)
Kingdom                : Plantae
Divisi                     : Tracheophyta
Class                      : Magnoliopsida
Ordo                      : Fabales
Family                    : Fabaceae
Genus                     : Gliricidia
Spesies                   : Gliricidia maculate L.
Pada praktikum ini, tumbuhan yang kelompok kami bawa bukan merupakan daun gamal, melainkan daun lain yang mempunyai tipe daun majemuk sama seperti daun gamal atau bisa juga dikatakan daun gamal sp 1. Daun ini memiliki tipe daun majemuk menyirip gasal. Karena  adanya satu anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya dan anak daunnya berjumlah gasal. Daun gamal sp 1 ini memiliki ujung daun dan pangkal daun (apex felli dan basis folli) yang meruncing, memiliki bentuk daun (curcumcriptio) yang jorong (ellipticus), pertulangan dauunnya menyirip (pennanervis), dan memiliki tepi daun (margo folli) yang rata (integer).
 Menurut Gembong Tjitrosoepomo (1985: 54) dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan, daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus) adalah ada atau tidaknya satu anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya. Ditinjau dari jumlah anak daunnya akan kita dapati bilangan yang benar-benar gasal jika anak daunnya berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun yang tersendiri.

5.    Daun Jeruk (Citrus sp)
Klasifikasi tumbuhan Jeruk (Citrus sp)
Kingdom                : Plantae
Divisi                     : Spermatophyta
Class                      : Dicotyledonae
Ordo                      : Rutales
Family                    : Rutaceae
Genus                     : Citrus
Spesies                   : Citrus sp
Pada hasil pengamatan dapat diketahui bahwa daun jeruk (citrus sp) memiliki tipe daun majemuk menyirip beranak daun satu. Karena pada daun ini terdapat lebih dari satu daun. Anak daun terletak di bagian atas dan ibu daunnya terletak dibawah. Jika dilihat secara sekilas, daun ini nampak seperti daun tunggal. Namun jika dilihat secara teliti, ternyata daun jeruk merupakan daun majemuk, yaitu majemuk menyirip beranak daun satu. Daun jeruk (Citrus sp.) ini memiliki ujung daun (apex felli) yang terbelah (retusus), pangkal daun (Basis folli) yang runcing (acutus), bangun daun (circumcriptio) yang bulat telur (ovtus), dan memiliki tepi yang rata.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan (1985 : 51), Tanpa penyelidikan yang teliti daun ini tentu akan disebut sebagai daun tunggal, tetapi di sini tangkai daun memperlihatkan suatu persendian (articulatio), jadi helaian daun tidak langsung terdapat pada ibu tangkai. Sesungguhnya pada daun ini juga terdapat lebih daripada satu helaian daun, hanya saja yang lain-lainnya telah tereduksi, sehingga tinggal satu anak daun saja. Daun yang demikian ini biasanya kita dapati pada berbagai jenis pohon jeruk, antara lain. jeruk besar (Citrus maxima Merr.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia Sw.), dan lain-lain.



6.    Daun Dadap (Erythrine variegate)
Klasifikasi tumbuhan Dadap (Erythrine variegate):
Kingdom                : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Class                      : Magnoliopsida
Ordo                      : Fabales
Family                    : Fabaceae
Genus                     : Erythrina
Spesies                   : Erythrine variegate
(Sumber: http://tengkutya.pun.bz/. 2015)
Dari hasil pengamtan dapat diketahui bahwa daun dadap (Erythrine variegate) anak daunnya ada tiga, terdapat anak daun di ujung ibu tangkai daun yang ukurannya lebih besar dari dua lainnya, duduk dua  anak daunnya berpasangan satu sama lain di ibu tangkai daun, susunan anak daun pada ibu tangkai daunnya menyirip. Jadi dapat simpulkan bahwa daun dadap merupakan daun majemuk menyirip beranak daun tiga. Daun dadap (Erythrine variegate) memiliki ujung daun (apex felli) yang meruncing (acuminatus), pangkal daun (basis folli) yang tumpul (obtusus), tepi daun yang rata, dan bentuk daun (circumcriptio) bulat telur terbalik.
Menurut http://www.tanobat.com/ (2014) dalam tulisannya yang berjudul Dadap Serep mengatakan bahwa daun dadap berupa daun majemuk beranak daun tiga, hijau hingga hijua muda, poros daun dengan tangkai panjang 10-40 cm. anak daun bundar telur terbalik, segitiga, hingga bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul, anak daun ujung yang besar ukurannya, 9-25 x 10-30 cm.


7.    Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
Klasifikasi tumbuhan Lamtoro (Leucaena glauca):
Kingdom                : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Class                      : Magnoliopsida
Ordo                      : Fabales.
Genus                     : Leucaena.
Spesies                   : Leucaena glauca
Berdasarkan hasil pengamatan, tipe daun lamtoro sama dengan tipe daun pada kembang merak, yaitu majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna. Menyirip karena anak daun tersusun seperti sirip pada kanan kiri ibu tangkainya menurut susunan daun pada tangkainnya. Genap karena jumlah anak daun yang ber[asang-pasangan di kiri kanan ibu tulang. Ganda dua karena anak daun duduk pda cabang tingkat satu dari ibu tangkai. Dan dengan sempurna karena tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai. Daun lamtoro memiliki ujung daun (apex felli) yang meruncing, pangkal daun (basis folli) yang tumpul (obtusus) dan bertepi rata. Daun lamtoro ini memiliki daun penumpu yang kecil dan berbentuk segitiga.
Menurut sumber http://belajar-di-rumah.blogspot.co.id/. 2014 yang berjudul Tanaman Lamtoro mengatakan bahwa, Lamtoro adalah pohon perdu, tinggi 20 meter. Meski kebanyakan hanya antara 5-10 meter. Percabangan rendah, banyak, dengan pepagan kecoklatan atau keabu-abuan, berbintil-binti; dan berlentisel. Ranting bulat torak, dengan ujung yang berambut rapat. Daun majemuk menyirip rangkap, sirip 3-10 pasang, kebanyakan dengan kelenjar pada poros daun tepat sebelum pangkal sirip terbawah, daun penumpu kecil, berbentuk segitiga. Anak daun tiap sirip 5-20 pasang, berhadapan, bentuk garis memanjang dengan ujung runcing dan pangkal miring (tidak sama), permukaan nya berambut halus dan tepinya berjumbai.
Dari sumber tersebut memiliki kemiripan dengan apa yang sudah saya amati pada daun putri malu. Namun pada sumber tersebut menyebutkan bahwa daun lamtoro merupakan daun majemuk menyirip rangkap saja. Bukan majemuk menyirip genap ganda (rangkap) dua dengan sempurna. Seperti yang sudah saya jelaskan sebelunya mengenai tipe daun lamtoro yang sama dengan daun kembang merak yaitu majemuk menyirip gnap ganda dua dengan sempurna, dan dalam buku Gembong Tjitrosoepomo yag berjudu Morfologi Tumbuhan (1985:59) mengatakan bahwa contoh daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna misalnya daun kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun lamtoro (Leucaena glauca Benth.).
8.    Daun Tomat (Solanum lycopersicum)
Klasifikasi tumbuhan tomat (Solanum lycopersicum):
Kingdom                : Plantae
Divisi                     : Tracheophyta
Class                      : Magnoliopsida
Ordo                      : Solanales
Family                    : Solanaceae
Genus                     : Solanum L
Spesies                   : Solanum lycopersicum L.
Jika diamati pada daun tomat yang sudah dewasa daun majemuknya akan sangat jelas terlihat, dan pada daun tomat yang masih kecil, daunnya terletak berselang-seling, yaitu anak-anak daun pada ibu tangkai berselang-seling pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun yang sempit. Dan pada daun tomat juga terdapat pembesaran daun pada bagian ujung ibu tangkai daun. Tipe daun tomat adalah daun majemuk menyirip gasal berselang-seling. Daun tomat mempunyai bentuk daun (circumcriptio) bulat telur (ovatus), ujung daun (apex felli) yang meruncing (acuminatus), pangkal daun (basis folli) yang membulat (rotundarus), dan memilki tepi daun (margo folli) yang bergerigi (serratus).
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:54), menyirip berselang-seling (interrupte pinnatus), yaitu jika anak daun pada ibu tangkai berselang-seling pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun yang sempit, misalnya pada anak daun tomat (Solanum lycopernnicum L.).
Menurut sumber http://mipa-farmasi.blogspot.co.id/ 2012. Dalam tulisannya yang berjudul Buah Tomat daun tanaman tomat berbentuk oval bagian tepi daun bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip serta agak melengkung kedalam. Daun berwarna hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah sekitar 3-6 daun. diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1-2 yang berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang seling atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.
9.    Daun Asam (Tamarindus indica L.)
Klasifikasi tanaman asam (Tamarindus indica L.):
Kingdom                : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Class                      : Magnoliopsida
Ordo                      : Fabales
Family                    : Fabaceae
Genus                     : Tamarindus
Spesies                   : (Tamarindus indica L.)
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa daun asam (Tamarindus indica L.) merupakan daun majemuk menyirip genap. Karena anak daunnya saling berpasang-pasangan di kanan-kiri ibu tulang, dan jumlah anak daunnya biasanya selalu menjadi genap, akan tetapi karena tidak semua anak daun berpasang-pasangan maka untuk menentukan suatu daun menyirip genap atau tidak orang lebih banyak melihat pada ujung ibu tangkainya, jika ujung ibu tangkainya terputus, artinya pada ujung tangkai bebas atau kadang-kadang tertutup oleh suatu pucuk kecil yang mudah runtuh, maka berarti daun tersebut adalah daun majemuk menyirip genap. Anak pada daun asam berjumlah antara 10-15 pasang. Daun asam memiliki ujung daun (apex felli) tumpul (obtusus), pangkal daun (basis folli) yang membulat (rotundatus), dan tepi daun yang rata.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:53), daun majemuk menyirip genap antara lain terdapat pada pohon asam (Tamarindus indica L.) yang anak daunnya berpasang-pasangan, jadi jumlah anak daun benar genap.
Menurut sumber http://tanamanobat-herbal.blogspot.co.id (2013) dalam tulisannya yang berjudul Klasifikasi Dan Manfaat Asam Jawa Secara Umum daun majemuk menyirip genap, tumbuh memanjang antara 5-13 cm, posisi daun berselang-seling, daun penumpu menyerupai pita meruncing, anak daun lonjong menyempit dengan jumlah antara 8-16 pasang, ukuran sekitar 0,5-1 x 1-3,5 cm, tepi daun rata dengan bagian pangkal miring dan membundar.
10.     Daun Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi tumbuhan mawar (Rosa sp.)
Kingdom                : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Class                      : Magnoliopsida
Ordo                      : Rosidales
Family                    : Rosaceae
Genus                     : Rosa
Spesies                   : Rosa sp.
(Sumber:  http://neechatree16.com/index.php/ . 2015)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa daun mawar memiliki jumlah anak daun ganjil, letak duduk anak daunnya menyirip. Pada daun mawar anak daun yang terletak pada bagian ujung ibu tangkai daun yang disebut sebagai daun penumpu mempunyai bentuk yang agak membesar (stipula) dan terdiri dari 5-9 anakan daun yang terdapat dalam satu cabang. Karena jumlah anak daunnya yang ganjil maka daun mawar dimasukkan ke dalam daun majemuk menyirip gasal. Daun mawar memiliki ujung daun (apex felli) yang runcing (acutus), pangkal daun (basis folli) yang meruncing (acuminatus), dan memiliki tepi daun yang bergerigi.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:54), daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus),  yang menjadi pedoman ialah ada atau tidaknya satu anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya. Ditinjau dari jumlah anak daunnya akan kita dapati bilangan yang benar-benar gasal jika anak daun berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun yang tersendiri (biasanya anak daun ini lebih besar dari pada lainnya), seperti dapat dilihat pada daun pacar cina (Aglaia odorata Lour.) dan mawar (Rosa sp).
Menurut sumber http://hmllampung.blogspot.co.id/ (2011) dalam tulisannya yang berjudul Rosa sp. bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ujung daun nya meruncing. Pangkal daunnya tumpul, susunan tulang daunnya menyirip, cabang pada batangnya termasuk tipe monopodial, tepi daun yang bertoreh merdeka adalah bergerigi, mwmpunyai warna daun hijau kekuningan, permukaan daunnya bagian depan: licin mengkilat, bagian belakangnya : licin suram. Dan mempunyai tipe daun: daun majemuk menyirip gasal.
 11. Daun Angsana (Pterocarpus indicus)
Klasifikasi tumbuhan Angsana (Pterocarpus indicus)
Kingdom                : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Class                      : Magnoliopsida
Ordo                      : Fabales
Family                    : Papilionaceae
Genus                     : Pterocarpus
Spesies                   : Pterocarpus indicus
(Sumber: http://tengkutya.pun. 2015)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa daun angsana memiliki tipe daun mejemuk menyirip genap dengan jumlah anak daun yang gasal. Dalam hal ini tidak lagi menghitung jumlah anak daunnya tetapi melihat pada ujung ibu tangkainya. Jika ujung ibu tangkai terputus, artinya pada ujung ibu tangkai tidak terdapat satu anak daun, sehingga ujung ibu tangkai bebas, maka hal itu berarti bahwa daun yang menyirip genap. Biasanya anak daunnya berjumlah anatar 5-13. Daun angsna memiliki bentuk daun (circumcriptio) bulat telur memanjang, ujung daun (apex felli) yang meruncing (acuminatus), pangkal daun (basis folli) yang membulat, dan tepi daun yang rata.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:53) pada suatu daun majemuk menyirip anak-anak daun tidak selalu berpasang-pasangan, maka untuk menentukan apakah suatu daun mejemuk menyirip genap atau tidak, orang tidak lagi menghitung jumlah anak daun, tetapi melihat kepada ujung ibu tangkainya. Jika ujung ibu tangkai terputus, artinya pada  ujung ibu tagkai tidak terdapat suatu anak daun, sehingga ujung ibu tangkai bebas, atau kadang-kadang tertutup oleh suatu pucuk kecil yang mudah runtuh, maka hal ini berati bahwa daun menyirip genap. Dengan keterangan ini jelaslah, bahwa satu daun majemuk menyirip genap mungkin mempunyai jumlah anak daun yang gasal.
12.  Daun Trambesi (Albizia saman)
Klasifikasi tumbuhan rembesi (Albizia saman):
Kingdom                : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Class                      : Magnoliopsida
Ordo                      : Fabales
Family                    : Fabaceae
Genus                     : Samanea
Spesies                   : Samanea saman
(Sumber: http://alamendah.org. 2009)
Darri hasil pengamatan diketahui bahwa daun trambesi memiliki tipe daun majemuk menyirip ganda dua dengan sempurna. Seperti halnya pada daun kembang merak dan daun lamtoro. Daun ini dikatakan daun majemuk menyirip ganda dua dengan sempurna karena anak daun tersusun seperti sirip pada kanan kiri ibu tangkainya menurut susunan daun pada tangkainnya. Genap karena jumlah anak daun yang berpasang-pasangan di kiri kanan ibu tulang. Ganda dua karena anak daun duduk pda cabang tingkat satu dari ibu tangkai. Dan dengan sempurna karena tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai. Daun ini memiliki bentuk daun (circumcriptio) yang bulat memanjang, ujung daun (apex felli) yang membulat (rotundatus), pangkal daun (basis folli) yang tumpul (obtususu) dan memiliki tepi daun yang rata.


VI.    KESIMPULAN
1.    Daun majemuk adalah daun pada tangkainya bercabang-cabang dan terdapat helaian sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun.
2.    Daun majemuk terbagi atas empat bentuk yaitu; daun mejemuk menyirip (pinnatus), daun majemuk menjari (palmatus), daun majemuk bangun kaki (pedatus), dan daun majemuk campuran (digitato pinnatus).
3.    Bagian-bagian umum dari daun majemuk ada 3, yakni: ibu tangkai daun (petioles communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (folium) dan seringkali juga dilengkapi dengan alat-alat tambahan lain seperti duri dan daun penumpu.
4.    Tipe daun kapuk adalah daun majemuk beranak daun tujuh, daun kembang merak: majemuk meyirip genap ganda dua dengan sempurna, daun putri malu: majemuk campuran, daun gamal (sp. 1): majemuk menyirip gasal, daun jeruk: majemuk menyirip berabak daun satu, Daun dadap: majemuk beranak daun tiga, daun lamtoro: majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna, daun tomat, majemuk menyirip gasal berselang-seling, daun asam: majemuk meyirip genap, daun mawar: majemuk menyirip gasal, daun angsana: majemuk mennyirip ganda dengan jumlah anak daun yang gasal, dan daun trambesi: majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna.

VII.   DAFTAR PUSTAKA
Amintarti,Sri. 2016. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim, 2011. Pengamatan prilaku Mimosa pudica (Putri malu). Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/60695050/Pengamatan-Perilaku-Mimosa-Pudica-Putri-Malu. Pada tanggal 11 maret 2016.

Anonim. 2015. Klasifikasi dan morfologi tanaman gamal. Diakses melalui http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-gamal/. Pada tanggal 11 maret 2016.

Anonim. 2012. Klasifikasi Citrus  sp. jeruk. Diakses melalui http://menarailmuku.blogspot.co.id/2012/11/klasifikasi-citrus-sp-jeruk.html.. Pada tanggal 11 maret 2016.

Anonim. 2014. Dadap serep-ciri-ciri tanaman serta khasiat dan manfaatnya. Diakses melalui http://www.tanobat.com/dadap-serep-ciri-ciri-tanaman-serta-khasiat-dan-manfaatnya.html. Pada tanggal 11 maret 2016.

Anonim. 2015. Klasifikasi lamtoro. Diakses melalui http://www.tipsberkebun.com/klasifikasi-lamtoro.html. Pada tanggal 11 maret 2016.

Anonim. 2013. Klasifikasi tanaman tomat. Diakses melalui http://www.klasifikasitanaman.com/2013/05/klasifikasi-tanaman-tomat.html. Pada tanggal 11 maret 2016

Anonim. 2012. Buah tomat. Diakses melalui http://mipa-farmasi.blogspot.co.id/2012/02/buah-tomat.html. Pada tanggal 11 Maret 2016.

Anonim. 2013. Klasifikasi dan manfaat Asam Jawa secara umum. Diakses melalui http://tanamanobat-herbal.blogspot.co.id/2013/05/klasifikasi-dan-manfaat-asam-jawa.html. Pada tanggal 11 maret 2016.

Anonim. 2015. Klasifikasi bunga mawar. Diakses melalui http://neechatree16.com/index.php/2015/09/16/klasifikasi-bunga-mawar/. Pada tanggal 11 maret 2016.

Anonim. 2009. Pohon Trembesi. Diakses melalui http://alamendah.org/2009/12/26/pohon-trembesi-ki-hujan-serap-28-ton-co2/. Pada tanggal 12 Maret 2016.


Anonim a. 2014.  Diakses melalui http://www.kaskus.co.id/thread/53d93c74a3cb17df758b4811/daun-ini-bisa-membantu-memperlancar-sista/.  Pada tanggal 11 mret 2016

Anonim b. 2013. Tanaman Khas Jawa Barat (Bunga Merak). Diakses melalui https://areeproducts2013.wordpress.com/author/hanithelightoflove/ Pada tanggal 11 Maret 2016.

Anonim c. 2013. Mengapa dan Apa Alasanya Daun Putri Malu Bergerak ? Diakses melalui https://sites.google.com/site/pagentukilmu2/informasi-baru/informasi-unik/mengapadanapaalasanyadaunputrimalubergerak pad tanggal 11 maret 2016

Anonim d. 2013. Cara membuat MOL Daun gamal. Diakses melalui http://jejakpenyuluh.blogspot.co.id/2013/08/cara-membuat-mol-daun-gamal.html. Pada tanggal 23 Maret 2016.

Anonim e. 2008. Tanaman rumah. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/nikerasyid/2923069347. Pada tangga 11 Maret 2016.

Anonim. f. 2016. Khasiat daun dadap. Diakses melalui http://www.kampoengdjamoemarthatilaar.com/subpage.php?page=artikel_tips&artikel_tipsid=151  pada tanggal 11 Maret 2016.

Anonim g. 2013. Manfaat daun lamtoro. Diakses melalui https://eprisa2013.wordpress.com/2013/09/25/manfaat-daun-lamtoro/  Pada tanggal 11 maret 2016

Anonim h. 2014. Tomat. Diakses melalui http://enee11.blogspot.co.id/2014_04_01_archive.html  Pada tanggal 11 Maret 2016

Anonim i. 2015. Manfaat daun asam jawa. Diakses melalui http://ayam-laga-bangkok.blogspot.co.id/2015/05/manfaat-daun-asam-jawa.html. Pada tangga 11 naret 2016

Anonim j. 2012. Dew drops on rose leaf.  Diakses melalui https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Dew_drops_on_rose_leaf.jpg pada tanggal 11 Maret 2016.

Anonim k. 2013. Khasiat dan manfaat tanaman angsana. Diakses melalui http://www.asgar.or.id/kesehatan-health/makanan-dan-minuman-sehat/khasiat-dan-manfaat-tanaman-angsana/ pada tanggal 11 Maret 2016.

Anonim l. 2013. Mengenal pohon trembesi (ki hujan). Diakses melalui http://baltyra.com/2013/07/10/mengenal-pohon-trembesi-ki-hujan/. Pada tanggal 11 maret 2016

Asmara, purwa, nursaptia. 2014. Tanaman lamtoro. Diakses melalui http://belajar-di-rumah.blogspot.co.id/.  Pada tanggal 11 maret 2016.

Dwi, ferry. 2012. Depskripsi bunga merak atau Cesalpinia pulcherrima. Diakses melalui http://ferrydwirestuhendra.blogspot.co.id/2012/08/deskripsi-bunga-merak-atau-caesal.html. Pada tanggal 11 maret 2016.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gajah
            Mada University Press.

Karnizan, irham. 2015. ANGSANA. Diakses melalui http://tengkutya.pun.bz/a-n-g-s-a-n-a-pterocarpus-indicus-willd.xhtml. Pada tanggal 12 maret 2016.

Karnizam, ilham. 2015.  Dadap Ayam Erythrina variegata.  Diakses melalui http://tengkutya.pun.bz/dadap-ayam-erythrina-variegata.xhtml. Pada tanggal 11 maret 2016
Kurniawati, evi. 2011. Morfologi Rosa sp. Diakses melalui http://hmllampung.blogspot.co.id/2011/07/morfologi-rosasp.html. Pada tanggal 11 maret 2016.

Nurcahyo, bayu. 2012. Bab II Kembang merak. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/114966894/Bab-II-Kembang-Merak. Pada tanggal 11 maret

Raihana, mujahidah. 2012. Morfologi tumbuhan putri malu. Diakses melaui http://tehrere89.blogspot.co.id/2012/12/morfologi-tumbuhan-putri-malu.html. Pada tanggal 11 maret 2016.

Ramadhani, dwi ratna. 2013. Deskripsi morfologi tumbuhan randu ratnaa. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/118554648/Deskripsi-Morfologi-Tumbuhan-Randu-Ratnaa. Pada tanggal 11 maret 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar