PRAKTIKUM VII
Topik : Rumus Bunga dan Diagram Bunga
Tujuan : Membuat rumus bunga dan diagram bunga
Hari/tanggal : Kamis/ 27 April 2016.
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I. ALAT
DAN BAHAN
A. Alat:
1. Baki/nampan.
2. Alat tulis
3. Peniti/jarum
4. Kamera
5. Lup
B. Bahan:
1. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
2. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
4. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
5. Bunga Tasbih (Canna sp.)
6. Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
II. CARA
KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menggambar bagian-bagian pada bunga.
3. Membuat rumus bunga dan diagram bunga dari
bahan-bahan yang tersedia.
III. TEORI
DASAR
Bagian
tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah bunganya. Dalam mendeskripsikan
bunga, selain dengan kata-kata, dapat pula ditambahkan dengan gambar yang
melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram bunga. Susunan bunga dapat
pula dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang,
huruf-huruf, dan angka-angka yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai
berbagai sifat bunga beserta bagian-bagianya.
A. Diagram Bunga
Diagram bunga merupakan
gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang dipotong-potong melintang.
Jadi pada diagram itu digambarkan penampang-penampang melintang daun-daun
kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga bagian-bagian yang masih ada
selain keempat bagian utama tersebut.
Dalam membuat diagram
bunga perlu diperhatikan letak bunga pada tumbuhan (Axillaries atau Terminalis)
dan bagian-bagian bunga (jumlah, bentuk, dan kedudukan) itu sendiri.
Pembuatannya sendiri dapat secara empiris (keadaan sesungguhnya) atrau teoritik
(keadaan seharusnya).
B. Rumus Bunga
Lambang-lambang yang dipakai
dalam rumus bunga memberitahukan sifat-sofat bunga bertalian dengan simetri dan
jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan dari bagian-bagiannya,
sedangkan angka menyatakan jumlah masing-masing bagian bunga. Oleh suatu rumus
bunga dapat ditunjukkan hal-hal sebagai berikut.
1.
Kelopak (calyx) dinyatakan dengan huruf K.
2.
Mahkota (corolla) dinyatakan dengan huruf C.
3.
Benang sari (androecium) dinyakatan dengan huruf A,
dan
4.
Putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G.
Jika antara kelompak
bunga dan mahkota bunga tidak dapat dibedakan, untuk menyatakan bagian tersebut
digunakan huruf P untuk tenda bunga (perigonium). Penulisan rumus bunga, di
belakang huruf-huruf tersebut ditaruhkan angka-angka yang menyatakan jumlah
bagian-bagian bunga tersebut. Antara huruf dan angka dari satu bunga diberikan
tanda koma (,).
Di depan rumus bagian
bunga, hendaknya ditambahkan simetri yaitu (*) untuk bunga bersimetri banyak
dan tanda (
)
untuk bunga bersimetri satu. Selain itu juga lambang yang menunjukkan
jeniskelamin bunga. Untuk bunga banci dipakai lambang ( ), untuk bunga jantan dipakai lambang ( ), dan untuk bunga betina dipakai lambang
( ). Untuk menyatakan keadaan antara
daun-daun kelopak, tajuk, dan benang sari (berlekantan atau berpisah),
digunakan randa kurung untuk mengapit angka. Sedangkan bakal buah, dinyatakan
adanya garis (di atas atau di bawah) angka yang menunjukkan jumlah putik,
sesuai kedudukannya.

IV. ANALISIS
DATA
1. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Klasifikasi tanaman Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Gentianales
|
Family
|
:
|
Apocynaceae
|
Genus
|
:
|
Allamanda
|
Spesies
|
:
|
Allamanda
cathartica L.
|
(Sumber
|
:
|
http://www.klasifikasitanaman.com/2014/08/klasifikasi-tanaman-bunga-allamanda.html.
2014)
|
Berdasarkan hasil
pegamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga Allamanda (Allamanda cathartica L.) merupakan bunga berjenis kelamin banci
(hermaprodit), karena dalam satu bunga terdapat dua alat kelamin sekaligus
yaitu putik dan benang sari. Bunga ini memiliki 5 kelopak yang bebas satu sama
lain dan terletak dalam satu lingkaran. Mahkota bunga ada 5 lembar yang saling
berlekatan. Mahkota bunga dan benang sarinya saling berlekatan dengan putik
berjumlah satu buah. Bunga ini memiliki banyak simetri.
Bunga alamanda tumbuh
pada ujung cabang. Setiap tangkai bunga terdapat lebih dari dua bunga, bunganya berwarana kuning cerah.
Ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil, disesuaaikan dengan ukuran
daunnya. Berdasarkan jumlah dan letak kelopak, mahkota, benang sari, dan putik,
bunga alamanda dapat dirumuskan sebagai berikut ☿ * K5, C(5),
A(5), G1. Artiya bunga alamanda termasuk bunga
banci (hermaprodit) yang memiliki banyak simetri, kelopak terdiri atas satu
lingkaran berjumlah 5, mahkota berjumlah 5 yang saling berlekatan, benang sari
juga berjumlah 5 dan saling berlekatan,, dan putik berjumlah 1. Bunga ini
terletak di atas dasar bunga. Benang sarinya menempel pada mahkota bunga dan
saling berlekatan satu sama lain. Namun putiknya tidak menempel pada mahkota
bunga.
2. Bunga Kertas (Bougainvillea apectabilis)
Klasifikasi tanaman bunga kertas (Bougainvillea spectabilis):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Caryophylles
|
Family
|
:
|
Nyctaginaceae
|
Genus
|
:
|
Bougainvillea
|
Spesies
|
:
|
Baugaivillea
spectabilis
|
(Sumber
|
:
|
https://www.scribd.com/doc/100879759/PRAK-6-Mortum.
2012)
|
Berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan, bunga kertas (Bougainvillea spectabilis) merupakan bunga berjenis kelamin banci
(hermaprodit) karena memiliki dua alat kelamin sekaligus, yaitu putik dan
benang sari. Bunga ini disebut bunga tenda, karena antara kelopak dan tajuk
bunganya sulit untuk dibedakan karena warna dan bentunya sama. Bagian-bagian
yang menyusun tenda bunga disebut daun tenda bunga. Pada tanaman ini, tenda
bunganya ada 5 helaian dan berbentuk seperti tabung berukuran kecil. Benang
sarinya berjumlah 8 dan putiknya hanya ada 1. Bunga ini hanya memiliki banyak
simetri, karena dapat dilipat-lipat.
Bunga ini tumbuh pada
ujung cabang. Berdasarkan jumah dan tata letak kelopak, mahkota, benang sari,
dan putik bunga kertas dapat dirumuskan sebagai berikut ☿
P5 A8
G1. Dari rumus tersebut dapat diterangkan bahwa pada kembang kertas
tidak bisa dibedakan bagian kelopak dan mahkotanya sehingga disebut dengan
tenda bunga. Tenda bunga tersebut berjumlah 5, benang sari berjumlah 8 dan
putik berjumlah 1. Bunga kertas memiliki banyak simetri.

Orang awam yang melihat
bunga kertas ini bisa salah mengartikan bahwa yang dimaksud dengan bunga kertas
itu ialah bunga yang memiliki warna merah, merah muda, putih, dan sebagainya
yang biasa disebut dengan mahkota dan berukuran besar. Padahal yang biasa disebut
oleh kebanyakan orang mahkota itu bukanlah mahkota, melainkan daun pemikat.
Daun pemikat ini merupakan metemorfosis dari daun pelindung. Sedangkan bunga
yang sesungguhnya terdapat di dalam daun pemikat yang berukuran kecil. Biasanya
dalam satu daun pemikat terdapat 3 bunga.
3. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Klasifikasi tanaman bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Malvales
|
Family
|
:
|
Malvaceae
|
Genus
|
:
|
Hibiscus
|
Spesies
|
:
|
Hibiscus
rosa-sinensis
|
(Sumber
|
:
|
http://dokumen.tips/documents/kembang-sepatu-55a2365f5e658.html.
2015)
|
Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan, diketahui bahwa bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) merupakan bunga berjenis kelamin banci
(Hermaprodit), yaitu memiliki 2 alat kelamin sekaligus yaitu putik dan benang
sari. Bunga ini terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari, putik, serta
memiliki kelopak tambahan. Bunga ini memiliki kelopak yang berjumlah 5 buah
yang saling berlekatan dan kelopak tambahan yang berjumlah 7 buah. Jumlah
mahkotanya sebanyak 5 buah yang saling berlekatan. Benang sari pada bunga ini
berjumlah tak terhingga (
)
dan putik berjumlah 5. Bakal buah berada di bawah mahkota bunga namun masih
menumpang di dasar bunga. Bunga ini memiliki banyak simetri.

Bunga ini tumbuh padaa
ujung cabang. Mahkotanya berbentuk lanset dan berwarna merah. Serbuk sarinya
berwarna kuning, dan putiknya berwarna merah. Berdasarkan jumlah dan tata letak
kelopak, mahkota, benang sari, dan putik, bunga sepatu dapat dirmuskan sebagai
berikut ☿ * K(5) C(5) A(
) G(5). Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa
pada kembang sepatu merupakan bunga banci, memiliki simetri banyak, kelopak
berjumlah 5 yang saling berlekatan, mahkota juga berjumlah 5 dan saling
berlekatan, jumlah benang sarinya tidak terhingga, putiknya berjumlah 5 dan
terletak di atas dasar bunga.

4. Bunga Tasbih (Canna sp)
Klasifikasi tanaman Tasbih (Canna sp):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliopsida
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Zingiberales
|
Family
|
:
|
Cannaceae
|
Genus
|
:
|
Canna
|
Spesies
|
:
|
Canna sp.
|
(Sumber
|
:
|
http://www.biologi-sel.com/2013/09/bunga-tasbih-canna-indica.html.
2015)
|
Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan, diketahui bahwa bunga tasbih (Canna sp) merupakan bunga majemuk yang mempunyai jenis kelamin
banci (hermaprodit), karena dalam satu bunga terdapat 2 alat kelamin sekaligus,
yaitu benang sari sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat kelamin
betina. Bunga ini memiliki 3 kelopak dan 3 mahkota benang sarinya berbentuk
lembaran dan berjumlah 5 serta putik yang berjumlah 3 dan berada dibawah dasar
bunga. Bunga tasbih hanya memiliki 1 simetri saja.
Berdasarkan jumlah
kelopak, mahkota, benang sari, dan putik dapat dirumuskan sebagai berikut ☿ ↑ K3, C3,
A5, G(3). Dari rumus tersebut dapat dijelaskan bahwa bunga tasbih merupakan
bunga banci (hermaprodit) dengan simetri yang berjumlah 1, kelopak berjumlah 3,
mahkota berjumlah 3, benang sari berjumlah 5, serta putik berjumlah 3 ruang
yang saling berlekatan.
Pada benang sarinnya memiliki
bentuk lembaran seperti mahkota Orang awam mengatakan bahwa lembaran tadi
merupakan mahkota, padahal lembaran-lembaran itu merupakan benang sari. Dari
bentuk serta warnannya memang memiliki kemiripan. Untuk membedakannya perlu
dibuka pelan-pelan dan juga biasanya jika kelopak berjumlah, maka mahkotanya
juga berjumlah tiga.
5. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris)
Klasifikasi tanaman Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Orchidales
|
Family
|
:
|
Orchidaceae
|
Genus
|
:
|
Arachis
|
Spesies
|
:
|
Arachis flos-aeris
|
(Sumber
|
:
|
http://www.docfoc.com/klasifikasi-takstum-2doc.
2014)
|
Berdasarkan dari hasil pengamatan, diketahui bahwa bunga
anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
merupakan bunga berejenis kelamin banci (Hermaprodit) atau memiliki 2 alat
kelamin sekaligus, yaitu benang sari sebagai alat kelamin jantan dan putik
sebagai alat kelamin betina. Bunga ini hanya memiliki 1 simetri saja. Bunga
anggrek kalajengking tidak dapatdibedakan putik dan kelopaknya atau bisa
disebut sebagai tenda bunga. Tenda bunganya berjumlah 5. Bentuk tenda bunganya
memanjang yang bentuk dan ukurannya tidak sama, ada yang panjang dan ada yang
pendek. Bentunya memang sangat mirip dengan hewan kalajengking. Pada tenda
bungga ini terdapat bitnik-bintik cokelat diseluruh permukaannya. Bunga ini
memiliki 2 benang sari dan 1 putik yang berada diatas dasar bunga. Benang
sarinya dilindungi oleh sebuah penutup, dan putik berada di atas penutup
tersebut. Bunga ini tumbuh pada tangkainya. Setiap tangkai terdapat lebih dari
3 atau lebih bunga, sehingga bunga ini dikelompokkan dalam bunga majemuk.
Berdsarkan jumlah dan tata
tenda bunga, benang sari, dan putik, bunga anggrek kalajengking dapat
dirumuskan sebagai berikut: ☿ ↑ P5, A2, G1. Dari rumus
tersebut dapat dijelaskan bahwa bunga angrek kalajengking merupakan bunga banci
(hermaprodit), hanya memiliki 1 simetri saja, memiliki tenda bunga yang
berjumlah 5, benang sari berjumlah 2 dan putik berjumlah 1 yang terletak diatas
dasar bunga.
6. Bunga teratai (Nymphaea
lotus L.)
Klasifikasi tanaman teratai (Nymphaea lotus L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Nymphaeales
|
Family
|
:
|
Nymphaeaceae
|
Genus
|
:
|
Nymphaea
|
Spesies
|
:
|
Nymphaea lotus L.
|
(Sumber
|
:
|
http://dokumen.tips/documents/makalah-teratai.html.
2015)
|
Berdasarkan dari hasil
pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga teratai (Nymphaea lotus L.) merupakan bunga banci (hermaprodit) karena
memiliki 2 alat kelamin sekaligus, yaitu benang sari sebagi alat kelmin jantan
dan putik sebagai alat kelamin betina. Bunga ini tidak bisa dibedakan kelopak
dan mahkotanya sehingga disebut sebagai tenda bunga. Tenda bunga ini memiliki
jumlah sekitar 27 dengan susunan melingkar ke atas dan setiap susunan terdiri
dari 4-8 helai tenda bunga. Semakin ketas, ukuran tenda bunga semakin kecil,
tetapi tetap beraturan. Tenda bunga pada bunga teratai ini tidak saling
berlekatan, tetapi berdiri sendiri. Bunga ini memiliki benang sari yang jumlahnya
tidak terhingga dan putiknya berjumlah 1 terletak diatas dasar bunga. Bunga ini
memiliki banyak simetri.
Berdasarkan tata letak dan
jumlah tenda, benang sari, dan putik, bunga teratai dapat dirumuskan sebagai
berikut : ☿ * P 4+4+8+7+5, A
, G1. Dari rumus tersebut
dapat dijelaskan bahwa bunga teratai merupakan bunga banci (hermaprodit),
memiliki banyak simetri, memiliki tenda bunga yang berjumlah sekitar 27, benang
sarinya berjumlah tidak terhingga dan putiknya berjumlah 1 yang terletak diatas
dasar bunga.

V. KESIMPULAN
1. Bunga Alamanda (Allamanda
cathartica) memiliki rumus bunga ☿ * K5, C(5), A(5),
G1.
2. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis) memiliki rumus bunga ☿
P5 A8
G1. Bunga ini tidak
memiliki atau tidak bisa dibedakan kelopak dengan mahkotanya, sehingga disebut
tenda bunga (P).

3. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) memiliki rumus bunga ☿ * K(5) C(5) A(
) G(5).

4. bunga Tasbih (Canna sp.)
memiliki rumus bunga ☿ ↑ K3, C3,
A5, G(3).
5. Bunga Angrek kalajengking (Arachis
flos-aeris) memiliki rumus ☿ ↑ P5, A2, G1. Bunga ini
tidak bisa dibedakan kelopak dan mahkotanya, sehingga disebut dengan tenda
bunga (P).
6. Bunga Teratai (Nymphaea
lotus L.) memiliki rumus bunga ☿ * P 4+4+8+7+5, A
, G1. Bunga ini tidak bisa
dibedakan kelopak dan mahkotanya, sehingga disebut dengan tenda bunga (P).

VI. DAFTAR PUSTAKA
Alim, tantri. 2013. Bunga Tasbih. Diakes melalui http://www.biologi-sel.com/2013/09/bunga-tasbih-canna-indica.html.
Pada tanggal 14 Mei 2016.
Amintarti, Sri. 2016. Penuntun
Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim. 2014. Klasifikasi tanaman alamanda. Diakses melalui http://www.klasifikasitanaman.com/2014/08/klasifikasi-tanaman-bunga-allamanda.html. Pada
tanggal 6 Mei 2016
Anonim a. 2008. Bunga Alamanda kuning, golden Trumpet. Diakses
melalui https://www.flickr.com/photos/mocha_shiwei/2241684063. Pada tanggal 13
Mei 2016.
Anonim b. 2008. Bunga kertas. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/geblek/2252020145.
Pada tanggal 13 Mei 2016.
Anonim. 2014. Klasifikasi takstum 2. Diakses melalui http://www.docfoc.com/klasifikasi-takstum-2doc.
Pada tanggal 14 Mei 2016
Anonim c. 2012. Masih kuncup. Diakses melalui https://dewo.wordpress.com/2012/05/28/masih-kuncup/.
Pada tanggal 13 Mei 2016.
Anonim d. 2009. Bunga Tasbih. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/mariaismawi/3303313840.
Pada tanggal 13 Mei 2016.
Anonim e. 2014. Impresive Anggrek Kalajengking. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/15152322@N00/15674037446.
Pada tangal 13 Mei 2016
Anonim f. 2012. Bunga teratai. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/rohendy/7996358299.
Pada tanggal 13 Mei 2016.
Indra. 2015. Makalah Teratai. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/makalah-teratai.html.
Pada tanggal 14 Mei 2016.
Siswanto, hadi. 2012. Prak. 6 Mortum. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/100879759/PRAK-6-Mortum.
Pada tanggal 14 Mei 2016.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2013 Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.
Zuandi, Mizwandi.
2015. Kembang Sepatu. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/kembang-sepatu-55a2365f5e658.html.
Pada tanggal 14 Mei 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar