Selasa, 31 Mei 2016

Laporan Praktikum VII Morfologi Tumbuhan



                                                      PRAKTIKUM VII
Topik                   : Rumus Bunga dan Diagram Bunga
Tujuan                 : Membuat rumus bunga dan diagram bunga
Hari/tanggal         : Kamis/ 27 April 2016.
Tempat                : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.       ALAT DAN BAHAN
A. Alat:
1.  Baki/nampan.
2.  Alat tulis
3.  Peniti/jarum
4.  Kamera
5.  Lup
B. Bahan:
1.  Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
2.  Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
3.  Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
4.  Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
5.  Bunga Tasbih (Canna sp.)
6.  Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)

II.      CARA KERJA
1.  Menyiapkan alat dan bahan
2.  Menggambar bagian-bagian pada bunga.
3.  Membuat rumus bunga dan diagram bunga dari bahan-bahan yang tersedia.

III.    TEORI DASAR
Bagian tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah bunganya. Dalam mendeskripsikan bunga, selain dengan kata-kata, dapat pula ditambahkan dengan gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram bunga. Susunan bunga dapat pula dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-bagianya.
A. Diagram Bunga
Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang dipotong-potong melintang. Jadi pada diagram itu digambarkan penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga bagian-bagian yang masih ada selain keempat bagian utama tersebut.
Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga pada tumbuhan (Axillaries atau Terminalis) dan bagian-bagian bunga (jumlah, bentuk, dan kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara empiris (keadaan sesungguhnya) atrau teoritik (keadaan seharusnya).
B. Rumus Bunga
Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat-sofat bunga bertalian dengan simetri dan jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan dari bagian-bagiannya, sedangkan angka menyatakan jumlah masing-masing bagian bunga. Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukkan hal-hal sebagai berikut.
1.    Kelopak (calyx) dinyatakan dengan huruf K.
2.    Mahkota (corolla) dinyatakan dengan huruf C.
3.    Benang sari (androecium) dinyakatan dengan huruf A, dan
4.    Putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G.
Jika antara kelompak bunga dan mahkota bunga tidak dapat dibedakan, untuk menyatakan bagian tersebut digunakan huruf P untuk tenda bunga (perigonium). Penulisan rumus bunga, di belakang huruf-huruf tersebut ditaruhkan angka-angka yang menyatakan jumlah bagian-bagian bunga tersebut. Antara huruf dan angka dari satu bunga diberikan tanda koma (,).
Di depan rumus bagian bunga, hendaknya ditambahkan simetri yaitu (*) untuk bunga bersimetri banyak dan tanda () untuk bunga bersimetri satu. Selain itu juga lambang yang menunjukkan jeniskelamin bunga. Untuk bunga banci dipakai lambang (   ), untuk bunga jantan dipakai lambang (   ), dan untuk bunga betina dipakai lambang (   ). Untuk menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk, dan benang sari (berlekantan atau berpisah), digunakan randa kurung untuk mengapit angka. Sedangkan bakal buah, dinyatakan adanya garis (di atas atau di bawah) angka yang menunjukkan jumlah putik, sesuai kedudukannya.
 
IV.      ANALISIS DATA
1.    Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Klasifikasi tanaman Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Gentianales
Family
:
Apocynaceae
Genus
:
Allamanda
Spesies
:
Allamanda cathartica L.
(Sumber
:
http://www.klasifikasitanaman.com/2014/08/klasifikasi-tanaman-bunga-allamanda.html. 2014)
Berdasarkan hasil pegamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga Allamanda (Allamanda cathartica L.) merupakan bunga berjenis kelamin banci (hermaprodit), karena dalam satu bunga terdapat dua alat kelamin sekaligus yaitu putik dan benang sari. Bunga ini memiliki 5 kelopak yang bebas satu sama lain dan terletak dalam satu lingkaran. Mahkota bunga ada 5 lembar yang saling berlekatan. Mahkota bunga dan benang sarinya saling berlekatan dengan putik berjumlah satu buah. Bunga ini memiliki banyak simetri.
Bunga alamanda tumbuh pada ujung cabang. Setiap tangkai bunga terdapat lebih dari  dua bunga, bunganya berwarana kuning cerah. Ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil, disesuaaikan dengan ukuran daunnya. Berdasarkan jumlah dan letak kelopak, mahkota, benang sari, dan putik, bunga alamanda dapat dirumuskan sebagai berikut *  K5, C(5), A(5), G1. Artiya bunga alamanda termasuk bunga banci (hermaprodit) yang memiliki banyak simetri, kelopak terdiri atas satu lingkaran berjumlah 5, mahkota berjumlah 5 yang saling berlekatan, benang sari juga berjumlah 5 dan saling berlekatan,, dan putik berjumlah 1. Bunga ini terletak di atas dasar bunga. Benang sarinya menempel pada mahkota bunga dan saling berlekatan satu sama lain. Namun putiknya tidak menempel pada mahkota bunga.



2.    Bunga Kertas (Bougainvillea apectabilis)
Klasifikasi tanaman bunga kertas (Bougainvillea spectabilis):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Caryophylles
Family
:
Nyctaginaceae
Genus
:
Bougainvillea
Spesies
:
Baugaivillea spectabilis
(Sumber
:
https://www.scribd.com/doc/100879759/PRAK-6-Mortum. 2012)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, bunga kertas (Bougainvillea spectabilis) merupakan bunga berjenis kelamin banci (hermaprodit) karena memiliki dua alat kelamin sekaligus, yaitu putik dan benang sari. Bunga ini disebut bunga tenda, karena antara kelopak dan tajuk bunganya sulit untuk dibedakan karena warna dan bentunya sama. Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga disebut daun tenda bunga. Pada tanaman ini, tenda bunganya ada 5 helaian dan berbentuk seperti tabung berukuran kecil. Benang sarinya berjumlah 8 dan putiknya hanya ada 1. Bunga ini hanya memiliki banyak simetri, karena dapat dilipat-lipat.
Bunga ini tumbuh pada ujung cabang. Berdasarkan jumah dan tata letak kelopak, mahkota, benang sari, dan putik bunga kertas dapat dirumuskan sebagai berikut  P5 A8 G1. Dari rumus tersebut dapat diterangkan bahwa pada kembang kertas tidak bisa dibedakan bagian kelopak dan mahkotanya sehingga disebut dengan tenda bunga. Tenda bunga tersebut berjumlah 5, benang sari berjumlah 8 dan putik berjumlah 1. Bunga kertas memiliki banyak simetri.
Orang awam yang melihat bunga kertas ini bisa salah mengartikan bahwa yang dimaksud dengan bunga kertas itu ialah bunga yang memiliki warna merah, merah muda, putih, dan sebagainya yang biasa disebut dengan mahkota dan berukuran besar. Padahal yang biasa disebut oleh kebanyakan orang mahkota itu bukanlah mahkota, melainkan daun pemikat. Daun pemikat ini merupakan metemorfosis dari daun pelindung. Sedangkan bunga yang sesungguhnya terdapat di dalam daun pemikat yang berukuran kecil. Biasanya dalam satu daun pemikat terdapat 3 bunga.

3.    Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Klasifikasi tanaman bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Malvales
Family
:
Malvaceae
Genus
:
Hibiscus
Spesies
:
Hibiscus rosa-sinensis
(Sumber
:
http://dokumen.tips/documents/kembang-sepatu-55a2365f5e658.html. 2015)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) merupakan bunga berjenis kelamin banci (Hermaprodit), yaitu memiliki 2 alat kelamin sekaligus yaitu putik dan benang sari. Bunga ini terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari, putik, serta memiliki kelopak tambahan. Bunga ini memiliki kelopak yang berjumlah 5 buah yang saling berlekatan dan kelopak tambahan yang berjumlah 7 buah. Jumlah mahkotanya sebanyak 5 buah yang saling berlekatan. Benang sari pada bunga ini berjumlah tak terhingga () dan putik berjumlah 5. Bakal buah berada di bawah mahkota bunga namun masih menumpang di dasar bunga. Bunga ini memiliki banyak simetri.
Bunga ini tumbuh padaa ujung cabang. Mahkotanya berbentuk lanset dan berwarna merah. Serbuk sarinya berwarna kuning, dan putiknya berwarna merah. Berdasarkan jumlah dan tata letak kelopak, mahkota, benang sari, dan putik, bunga sepatu dapat dirmuskan sebagai berikut * K(5)­ C(5) A() G(5).  Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa pada kembang sepatu merupakan bunga banci, memiliki simetri banyak, kelopak berjumlah 5 yang saling berlekatan, mahkota juga berjumlah 5 dan saling berlekatan, jumlah benang sarinya tidak terhingga, putiknya berjumlah 5 dan terletak di atas dasar bunga.
4.    Bunga Tasbih (Canna sp)
Klasifikasi tanaman Tasbih (Canna sp):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliopsida
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Zingiberales
Family
:
Cannaceae
Genus
:
Canna
Spesies
:
Canna  sp.
(Sumber
:
http://www.biologi-sel.com/2013/09/bunga-tasbih-canna-indica.html. 2015)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga tasbih (Canna sp) merupakan bunga majemuk yang mempunyai jenis kelamin banci (hermaprodit), karena dalam satu bunga terdapat 2 alat kelamin sekaligus, yaitu benang sari sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat kelamin betina. Bunga ini memiliki 3 kelopak dan 3 mahkota benang sarinya berbentuk lembaran dan berjumlah 5 serta putik yang berjumlah 3 dan berada dibawah dasar bunga. Bunga tasbih hanya memiliki 1 simetri saja.
Berdasarkan jumlah kelopak, mahkota, benang sari, dan putik dapat dirumuskan sebagai berikut K3, C3, A5, G(3). Dari rumus tersebut dapat dijelaskan bahwa bunga tasbih merupakan bunga banci (hermaprodit) dengan simetri yang berjumlah 1, kelopak berjumlah 3, mahkota berjumlah 3, benang sari berjumlah 5, serta putik berjumlah 3 ruang yang saling berlekatan.
Pada benang sarinnya memiliki bentuk lembaran seperti mahkota Orang awam mengatakan bahwa lembaran tadi merupakan mahkota, padahal lembaran-lembaran itu merupakan benang sari. Dari bentuk serta warnannya memang memiliki kemiripan. Untuk membedakannya perlu dibuka pelan-pelan dan juga biasanya jika kelopak berjumlah, maka mahkotanya juga berjumlah tiga.



5.    Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi tanaman Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Orchidales
Family
:
Orchidaceae
Genus
:
Arachis
Spesies
:
Arachis flos-aeris
(Sumber
:
http://www.docfoc.com/klasifikasi-takstum-2doc. 2014)
Berdasarkan dari  hasil pengamatan, diketahui bahwa bunga anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) merupakan bunga berejenis kelamin banci (Hermaprodit) atau memiliki 2 alat kelamin sekaligus, yaitu benang sari sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat kelamin betina. Bunga ini hanya memiliki 1 simetri saja. Bunga anggrek kalajengking tidak dapatdibedakan putik dan kelopaknya atau bisa disebut sebagai tenda bunga. Tenda bunganya berjumlah 5. Bentuk tenda bunganya memanjang yang bentuk dan ukurannya tidak sama, ada yang panjang dan ada yang pendek. Bentunya memang sangat mirip dengan hewan kalajengking. Pada tenda bungga ini terdapat bitnik-bintik cokelat diseluruh permukaannya. Bunga ini memiliki 2 benang sari dan 1 putik yang berada diatas dasar bunga. Benang sarinya dilindungi oleh sebuah penutup, dan putik berada di atas penutup tersebut. Bunga ini tumbuh pada tangkainya. Setiap tangkai terdapat lebih dari 3 atau lebih bunga, sehingga bunga ini dikelompokkan dalam bunga majemuk.
Berdsarkan jumlah dan tata tenda bunga, benang sari, dan putik, bunga anggrek kalajengking dapat dirumuskan sebagai berikut: ↑ P5, A2, G1. Dari rumus tersebut dapat dijelaskan bahwa bunga angrek kalajengking merupakan bunga banci (hermaprodit), hanya memiliki 1 simetri saja, memiliki tenda bunga yang berjumlah 5, benang sari berjumlah 2 dan putik berjumlah 1 yang terletak diatas dasar bunga.



6.    Bunga teratai (Nymphaea lotus L.)
Klasifikasi tanaman teratai (Nymphaea lotus L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Nymphaeales
Family
:
Nymphaeaceae
Genus
:
Nymphaea
Spesies
:
Nymphaea lotus L.
(Sumber
:
http://dokumen.tips/documents/makalah-teratai.html. 2015)
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga teratai (Nymphaea lotus L.) merupakan bunga banci (hermaprodit) karena memiliki 2 alat kelamin sekaligus, yaitu benang sari sebagi alat kelmin jantan dan putik sebagai alat kelamin betina. Bunga ini tidak bisa dibedakan kelopak dan mahkotanya sehingga disebut sebagai tenda bunga. Tenda bunga ini memiliki jumlah sekitar 27 dengan susunan melingkar ke atas dan setiap susunan terdiri dari 4-8 helai tenda bunga. Semakin ketas, ukuran tenda bunga semakin kecil, tetapi tetap beraturan. Tenda bunga pada bunga teratai ini tidak saling berlekatan, tetapi berdiri sendiri. Bunga ini memiliki benang sari yang jumlahnya tidak terhingga dan putiknya berjumlah 1 terletak diatas dasar bunga. Bunga ini memiliki banyak simetri.
Berdasarkan tata letak dan jumlah tenda, benang sari, dan putik, bunga teratai dapat dirumuskan sebagai berikut : * P 4+4+8+7+5, A ­ , G1. Dari rumus tersebut dapat dijelaskan bahwa bunga teratai merupakan bunga banci (hermaprodit), memiliki banyak simetri, memiliki tenda bunga yang berjumlah sekitar 27, benang sarinya berjumlah tidak terhingga dan putiknya berjumlah 1 yang terletak diatas dasar bunga.



V.    KESIMPULAN
1.    Bunga Alamanda (Allamanda cathartica) memiliki rumus bunga *  K5, C(5), A(5), G1.
2.    Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis) memiliki rumus bunga  P5 A8 G1­. Bunga ini tidak memiliki atau tidak bisa dibedakan kelopak dengan mahkotanya, sehingga disebut tenda bunga (P).
3.    Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) memiliki rumus bunga * K(5)­ C(5) A() G(5).
4.    bunga Tasbih (Canna sp.) memiliki rumus bunga K3, C3, A5, G(3).
5.    Bunga Angrek kalajengking (Arachis flos-aeris) memiliki rumus ↑ P5, A2, G1. Bunga ini tidak bisa dibedakan kelopak dan mahkotanya, sehingga disebut dengan tenda bunga (P).
6.    Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.) memiliki rumus bunga * P 4+4+8+7+5, A ­ , G1. Bunga ini tidak bisa dibedakan kelopak dan mahkotanya, sehingga disebut dengan tenda bunga (P).

VI.   DAFTAR PUSTAKA
Alim, tantri. 2013. Bunga Tasbih. Diakes melalui http://www.biologi-sel.com/2013/09/bunga-tasbih-canna-indica.html. Pada tanggal 14 Mei 2016.

Amintarti, Sri. 2016. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.

Anonim. 2014. Klasifikasi tanaman alamanda. Diakses melalui http://www.klasifikasitanaman.com/2014/08/klasifikasi-tanaman-bunga-allamanda.html. Pada tanggal 6 Mei 2016

Anonim a. 2008. Bunga Alamanda kuning, golden Trumpet. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/mocha_shiwei/2241684063. Pada tanggal 13 Mei 2016.

Anonim b. 2008. Bunga kertas. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/geblek/2252020145. Pada tanggal 13 Mei 2016.

Anonim. 2014. Klasifikasi takstum 2. Diakses melalui http://www.docfoc.com/klasifikasi-takstum-2doc. Pada tanggal 14 Mei 2016

Anonim c. 2012. Masih kuncup. Diakses melalui https://dewo.wordpress.com/2012/05/28/masih-kuncup/. Pada tanggal 13 Mei 2016.


Anonim d. 2009. Bunga Tasbih. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/mariaismawi/3303313840. Pada tanggal 13 Mei 2016.

Anonim e. 2014. Impresive Anggrek Kalajengking. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/15152322@N00/15674037446. Pada tangal 13 Mei 2016
Anonim f. 2012. Bunga teratai. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/rohendy/7996358299. Pada tanggal 13 Mei 2016.

Indra. 2015. Makalah Teratai. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/makalah-teratai.html. Pada tanggal 14 Mei 2016.

Siswanto, hadi. 2012. Prak. 6 Mortum. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/100879759/PRAK-6-Mortum. Pada tanggal 14 Mei 2016.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2013 Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.

Zuandi, Mizwandi. 2015. Kembang Sepatu. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/kembang-sepatu-55a2365f5e658.html. Pada tanggal 14 Mei 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar