PRAKTIKUM IV
Topik
|
:
|
Bentuk batang, arah tumbuh, permukaan
dan modifikasi batang
|
Tujuan
|
:
|
Untuk mengetahui bermacam-macam bentuk
batang, arah tumbuh batang, permukaan dan modifikasinya.
|
Hari/tanggal
|
:
|
Kamis/31 Maret 2016
|
Tempat
|
:
|
Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
|
I. ALAT
DAN BAHAN
A. Alat-alat
1. Baki/nampan
2. Pisau/cutter
3. Alat tulis
4. Kamera
B. Bahan-bahan:
1. Rumput teki (Cyperus rotundus)
2. Mendong (Fimbrystilis
sp)
3. Pisang (Musa
paradisiaca L.)
4. Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
5. Sirih (Piper
betle L.)
6. Bambu (Bambusa
sp.)
7. kaktus (Opuntia
vulgaris)
8. Pepaya (Carica
papaya L.)
9. Jambu Biji (Psidium guajava L.)
10. Cemara (Casuarina
equisetifolia L.)
11. Ketapang (Terminalia
catappa L.)
12. Bogenvil (Bougainvillea
spectabilis)
13. Iler (Plectranthus
scutellariodes L.)
II. CARA
KERJA
A. Mengamati dan menentukan:
1.
Habitus
keseluruhan: herba, herba berkayu, perdu, rumput-rumputan, teki-tekian.
2.
Tipe batang:
herbaceous, berkayu, batang rumput, batang mendong.
3.
Bentuk batang:
bulat, persegi, pipih.
4.
Permukaan
batang: licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri, dan lain-lain.
5.
Arah tumbuh
batang: tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar, membelit, memanjat,
condong, mengangguk.
6.
Tipe percabangan:
monopodial, sympodial, dan dikotom.
7.
Arah tumbuh
cabang.
B. Menggambar hasil pengamatan
III. TEORI
DASAR
Batang merupakan bagian
tubuh tumbuhan yang sangat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang
bagi tumbuh tumbuhan. Batang adalah sumbu tubuh tumbuhan.
A. Sifat-sifat batang antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Berbentuk panjang bukat seperti silinder
atau dapat pula berbentuk lain, tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing
dibatasi oleh buku-buku dan tiap buku-buku terdapat daun.
3. Tumbuhnya keatas menuju cahaya/bersifat
fototrof atau heliotrof.
4. Bertambah panjang di ujung.
5. Mengandakan percabangan dan selama hidupnya
tumbuhan tidak digugurkan kecuali cabang atau ranting yang kecil.
6. Tidak berwarna hijau kecuali pada tumbuhan
yang umurnya pendek.
B. Fungsi batang bagi tumbuhan:
1. Mendukung bagian-bagian yang ada di atas
tanah.
2. Memperluas asimilasi
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan
dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4. Tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.
C. Tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan berbatang
jelas dan tidak berbatang jelas:
1. Batang basah (herbaceous)
2. Batang berkayu (lignosus)
3. Batang rumput (calmus)
4. batang mending (calamus)
D. Macam-macam bentuk batang:
1. Bulat (teres)
2. Bersegi (angularis)
3. Pipih
E. Macam-macam permukaan daun
1. Licin (leavis
2. Berusuk (costatus)
3. Bersayap (alatus)
4. Beralur (sulcatus)
5. Berambut (pilesusu)
6. Berduri (spinosus)
7. Memperlihatkan bekas-bekas daun
8. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu
9. Memperlihatkan banyak lentisel
10. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak.
F. Arah tumbuh batang dibedakan menjadi 8 macam:
1. Tegak lurus (erectus)
2. Menggantung (dependens, pendulus)
3. Berbaring (humifusus)
4. Menjalar atau merayap (repens)
5. Serong ke atas atau condong (ascendens)
6. Mengangguk (nutans)
7. Memanjat (scandens)
8. Membelit (volubilis)
a) Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis)
b) Memebelit ke kanan (dextrorsum volubilis)
H. Percabangan dibedakan:
1. Percabangan monopodial
2. Percabangan sympodial
3. Percabangan dikotom/menggarpu
I. Arah tumbuh cabang dibedaklan:
1. Tegak (fastigiatus)
2. Condong ke atas (patens)
3. Mendatar (horizontalis)
4. Terkulai (declinatus)
5. Bergantung (pendulus)
IV. HASIL
PENGAMATAN
No
|
Nama
Spesies
|
Habitus
|
Tipe
Batang
|
Bentuk
Batang
|
Permukaan
Batang
|
Arah
Tumbuh
|
Modifikasi
Batang
|
Tipe
Percabangan
|
1.
|
Rumput
Teki
|
Teki-tekian
|
Batang
mendong
|
Bersegi
(segi tiga)
|
Licin
|
Tegak
lurus
|
Umbi
batang
|
Simpodial
|
2.
|
Mendong
|
Herba
|
Batang
mendong
|
Bersegi
(segi tiga)
|
Licin
|
Tegak
lurus
|
-
|
Monopodial
|
3.
|
Pisang
|
Herba
|
Batang
basah
|
Bulat
|
Licin
(batang semu) dan kasar (batang sejati)
|
Tegak
lurus
|
-
|
Simpodial
|
4.
|
Kembang
Telang
|
Herba
|
Batang
basah
|
Bulat
|
Kasar
|
Membelit
ke kiri
|
-
|
Monopodial
|
5.
|
Sirih
|
Herba
kayu
|
Batang
berkayu
|
Bulat
|
Berambut
|
Memanjat
|
Akar
pelekat
|
Monopodial
|
6.
|
Bambu
|
Pohon
|
Batang
berkayu
|
Bulat
|
Licin
|
Tegak
lurus
|
-
|
Monopodial
|
7.
|
Kaktus
|
Herba
|
Batang
basah
|
Pipih
kladodia
|
Licin
berduri
|
Tegak
lurus
|
Kladodia
|
Monopodial
|
8.
|
Pepaya
|
Perdu
|
Batang
basah
|
Bulat
|
Memperlihatkan
bekas-bekas daun
|
Tegak
lurus
|
-
|
Monopodial
|
9.
|
Jambu
biji
|
Perdu
|
Batang
berkayu
|
Bulat
|
Licin
|
Tegak
lurus
|
-
|
Simpodial
|
10.
|
Cemara
|
Pohon
|
Batang
berkayu
|
Bulat
|
Kasar
|
Condong
ke atas
|
-
|
Monopodial
|
11.
|
Ketapang
|
Pohon
|
Batang
berkayu
|
Bulat
|
Kasar
|
Tegak
lurus
|
-
|
Monopodial
|
12.
|
Bogenvil
|
Perdu
|
Batang
berkayu
|
Bulat
|
Kasar
berduri
|
Memanjat
pada duri
|
Duri
|
Simpodial
|
13.
|
Iler
|
Herba
|
Batang
basah
|
Bersegi
(segi empat)
|
Kasar
|
Tegak
lurus
|
-
|
Monopodial
|
V. ANALISIS
DATA
1. Rumput teki (Cyperus rotundus)
Klasifikasi Rumput teki (Cyperus rotundus):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Cyperales
|
Family
|
:
|
Cyperaceae
|
Genus
|
:
|
Cyperus
|
Spesies
|
:
|
Cyperus
rotundus
|
(Sumber
|
:
|
http://www.biologionline.info/2013/10/klasifikasi-rumput-teki-cyperus-rotundus.html
|
Beradasarkan
hasil pengamatan, rumput teki (Cyperus
rotundus) merupakan habitus teki-tekian dengan tipe batang mendong. Dikatakan
memiliki habitus teki-tekian karena merupakan salah satu anggota tumbuhan
berbunga. Bentuk batangnya mendong seperti segitiga, karena bentuk batang
mendong adalah bangun segitiga. Permukaan batangnya licin. Arah partumbuhannya
tegak lurus dengan tipe percabangan simpodial. Batang rumput teki ini
bermodifikasi menjadi umbi batang. Kelompok ini memiliki daya tahan luar biasa
terhadap pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di dal;am tanah yang
mampu bertahan berbulan-bulan.
Menurut
Desy Mutiara Sari dalam tulisannya yang berjudul Cyperus rotundatus L. (2013) mengatakan bahwa batang rumput teki (Cyperus rotundus L.) tumbuh tegak,
berbentuk segitiga, berongga kecil dan agak lunak, tingginya 10-30 cm dan penampangnya
1-2 mm. membentuk umbi di pangkal batang, membentuk rimpang panang yang dapat
membentuk tunas baru, dan daun-daun terdapat di pangkal batang.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan (2013) mengatakan bahwa Batang mendong (calamus),
seperti batang rumput, tetap[I memp;unyai ruas-ruas yang lebih panjang,
misalnya pada mendong (Fimbristylis
globulosa Kunth), wlingi (Scirpus
grassus L.) dan tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae),
dan lainnya.
2. Mendong (Fimbristylis
sp.)
Klasifikasi tanaman
mendong (Fimbristylis sp.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Cyperales
|
Family
|
:
|
Cyperaceae
|
Genus
|
:
|
Fimbristylis
|
Spesies
|
:
|
Fimbristylis
sp.
|
(Sumber
|
:
|
https://www.scribd.com/doc/48479671/DESKRIPSI-MENDONG)
|
Dari
hasil pengamatan didapat bahwa mendong merupakan tanaman berhabitus herba
karena berair ketika batangnya dipatahkan. Tipe batangnya adalah batang mendong
dan berbentuk segitiga. Permukaan batangnya licin. Tipe percabangan tumbuhan
ini adalah monopodial, yaitu batang pokoknya terlihat jelas, karena lebih besar
dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya. Arah tumbuhnya tegak lurus. Batang
mendong ini tidak memiliki modifikasi seperti yang dimiki batang rumput teki.
Menurut
Fajar Hufail dalam tulisannya yang berjudul Pengembangan
Tanaman Mendong (Fimbrystylis sp. Sebagai Bahan Baku Industri Kreatif Nasional. (2015). Mengatakan bahwa tanaman
mendong memiliki ciri-ciri yang serupa dengan rumput teki, tapi tanaman ini
lebih besar. Habitusnya berupa semak dengan tipe batang berupa mendong, karena
memiliki ruas yang lebih panjang daripada tipe rumput, dan batang berbentuk
segitiga. Batangnya berwarna hijau hijau dengan permukaan yang licin. Arah
tumbuh batang tegak lurus dengan permukaan tanah. Memiliki tipe percabangan
monopodial, karena batang utamanya terlihat jelas. Arah tumbuh cabangnya tidak
diketahui dari hasil pengamatan, karena tidak mempunyai percabangan yang jelas.
Mendong merupakan tanaman berhabitus herba karena berair ketika batangnya
dipatahkan. Tipe batangnya adalah batang mendong dengan bentuk batang segitiga
(triangularis) dan permukaan batang yang bersayap. Tipe percabangan tumbuhan
ini monopodial, yaitu batang pokoknya tampak jelas, karena lebih besar dan
lebih panjang daripada cabang-cabangnya. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan
sifat cabang geragih (stolon) merayap di bawah tanah. Tumbuhan ini termasuk
tumbuhan annual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek, yaitu kurang dari 1 tahun
sudah mati atau paling lama dapat mencapai umur satu tahun, setelah itu tanaman
ini akan mati. Warna daun tumbuhan ini yaitu hijau dengan bangun daun pita dan
warna batang hijau. Bentuk batang
mendong adalah bersegi yaitu mirip segitiga, permukaan dari batangnya adalah
kasar sama seperti pada permukaan daun bambu yaitu kasar yang diakibatkan
garis-garis. Arah tumbuh batangnya tegak lurus dan tipe percabangannya adalah
monopodial.
3. Pisang (Musa
paradisiaca L.)
Klasifikasi tanaman
Pisang (Musa paradisiaca L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Zingiberales
|
Family
|
:
|
Musaceae
|
Genus
|
:
|
Musa
|
Species
|
:
|
Musa
paradisiaca L.
|
(Sumber
|
:
|
http://www.biologionline.info/2013/05/klasifikasi-pisang.html)
|
Berdasarkan
hasil pengamatan, pisang (Musa
paradisiaca L.) termasuk habitus herba dengan tipe batang basah, yaitu
batang yang lunak dan berair. Batang pisang yang sering kita lihat bukan merupakan
batang pisang yang sebenarnya, melainkan batang semu. Batang pisang yang
sesungguhnay berada pada bawah batang semu yang biasanya terletak di baeah
permukaan tanah atau yang sering kita sebut dengan bonggol pisang. Batang
sejati pada pohon pisang ini memiliki bentuk bulat berlekuk. Permukaan batang
pada batang semunya licin sedangkan pada batang sejatinya kasar dengan adanya
lekukan-lekukan. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan percabangan monopodial.
4. Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
Klasifikasi tanaman
Kembang Telang (Clitoria ternatea L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Fabales
|
Family
|
:
|
Fabaceae
|
Genus
|
:
|
Clitoria
|
Spesies
|
:
|
Clitoria
ternatea L.
|
(sumber
|
:
|
http://www.biologionline.info/2014/06/klasifikasi-kembang-telang-clitoria-ternatea.html)
|
Dari
hasil pengamatan diketahui bahwa, tanaman kembang telang (Clitoria ternatea L.) termasuk dalam habitus herba. Tipe batangnya
adalah batang basah. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan yang kasar. Arah
tumbuhnya membelit ke kiri. Dan tipe percabangannya adalah monopodial.
Menurut
Rihan Khan dalam tulisannya yang
berjudul Deskripsi Tumbuhan Kembang
Telang. (2015) mengatakan bahwa Kembang telang merupakan tumbuhan perdu,
tinggi 1-5 m, dan termasuk tumbuhan yang menahun. Bentuk batangnya bulat dengan
permukaan yang kasar berbulu . arah tumbuhnya membelit ke kiri karena arah
belitan yang berlawanan arah putaran jarum jam. Dan tipe percabangannya
monopodial. Batang tanaman ini naik ke atas dengan menggunakan cabang pembelit
dan meliliti panunjangnya yang jika kita ikuti jalannya batang yang membelit
itu, maka penunjangnya akan selalu berada di sebelah kiri kita.
Cabang-cabangnya merupakan pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas.
Dari
literatur tersebut terdapat perbedaan dengan apa yang saya amati. Menurut
pengamatan saya, batang kembang telang termasuk habitus herba bukan perdu.
Karena batang kembang telang tidak berkayu melainkan batang basah.
5. Sirih (Piper
betle L.)
Klasifikasi tanaman
Sirih (Piper betle L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Piperales
|
Family
|
:
|
Piperaceae
|
Genus
|
:
|
Piper
|
Spesies
|
:
|
Piper
betle L.
|
(Sumber
|
:
|
http://www.biologionline.info/2013/06/klasifikasi-sirih.html)
|
Berdasarkan
hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman sirih (Piper betle L.) termasuk habitus harba berkayu dengan tipe batang
yaitu batang berkayu. Arah tumbuh batangnya memanjat kesegala bidang, baik
bidang rata maupun tidak. Batangnya berbentuk bulat dengan permukaan yang
berambut. Tanaman ini memiliki tipe percabangan monopodial. Tanaman sirih
memiliki batang modifikasi berupa akar
pelekat. Akar pelekat ini digunakan untuk memanjat.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul Morfolgi Tumbuhan (2013) mengatakan bahwa sirih memiliki arah
tumbuh batang yang memanjat pada akar pelekatnya.
6. Bambu (Bambusa
sp.)
Klasifikasi Tanaman Bambu (Bambusa sp.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Cyperales
|
Family
|
:
|
Poaceae
|
Genus
|
:
|
Bambusa
|
Spesies
|
:
|
Bambusa sp.
|
(sumber
|
:
|
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-bambu/)
|
Dari hasil pengamatan
diketahui bahwa batang tanaman bambu (Bambusa
sp.) termasuk dalam habitus pohong dengan tipe batang pohon berkayu. Bentuk
batangnya bulat dan permukaannya licin. Arah tumbuh batang daun tegak lurus ke
atas dengan percabangan yang monopodia.
Menurut Echaocha dalam
tulisannya yang berjudul Bambu (2015)
mengatakan bahwa Batang-batang bambu muncul dari akar-akar rimpang yang
menjalar di bawah lantai. Batang-batang yang sudah tua keras dan umumnya
berongga, berbentuk silinder memanjat dan terbagi dalam ruas-ruas. Tinggi
tanaman bambu sekitar 0,3 m sampai 30 m. diameter batangnya 0,25-25 cm dan
ketebalan dindingnya sampai 25 mm. pada bagian tanaman terdapat organ-organ
daun yang menyelimuti batang yang disebut dengan pelepah batang terdapat
perpanjangan tambahan yang berbentuk segi tiga dan disebut subang, yang
biasanya gugur lebih dulu. Tunas atau batang-batang bambu muda yang baru muncul
dari permukaan dasar rumpun dan rhizome yang disebut rebung. Rebung tumbuh dari
kuncup akar rimpang di dalam tanah atau dari pangkal buluh yang tua. Rebung
dapat dibedakan untuk membedakan jenis dari bambu karena menunjukkan ciri khas
warna pada ujungnya dan bulu-bulu yang terdapat pada pelepahnya. Tanaman bambu
mempunyai dua tipe pertumbuhan rumpun, yaitu sympodial dan monopodial. Bambu
tipe simpodial tersebar di daerah tropik, seperti yang terdapat di Indonesia
dan Malaysia, sedangkan tipe bambu modopodial biasanya ditemukan pada daerah
subtropics seperti di Jepang, Cina, dan Korea.
7. Kaktus (Opuntia
vulgaris)
Klasifikasi tanaman
Kaktus (Opuntia vulgaris):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnliopsida
|
Ordo
|
:
|
Caryophylales
|
Family
|
:
|
Cartoceae
|
Genus
|
:
|
Opuntia
|
Spesies
|
:
|
Opuntia
vulgaris
|
(Sumber
|
:
|
http://www.slideshare.net/ydeaminapir/laporan-praktikum-4-bentuk-batang-arah-tumbuh-permukaan-dan-modifikasi-batang-morfologi-tumbuhan)
|
Dari
hasil pengamatan diketahui bahwa batang kaktus (Opuntia vulgaris) termasuk dalam habitus herba dengan tipe batang yaitu
batang basah, karena batangnya lunak dan berair. Batangnya mempunyai bentuk
yang pipih kladodia karena pertumbuhannya yang tanpa batas. Permukaan kaktus
licin berduri. Arah tumbuhnya tegak lurus dengan tipe percabangan monopodial.
Kaktus ini memiliki modifikasi batang berupa kladodia, yaitu modifikasi batang
yang memipih, berwarna hijau mengambil alih fungsi daun, karena daun mereduksi
menjadi bulu atau duri. Selama ini yang kita mengira bahwa batang kaktus itu
merupakan daun. Dan ada yang mengira juga bahwa kaktus tidak memiliki daun.
Namun ternyata yang kita kira daun itu merupakan batang kaktus yang
bermodifikasi menjadi daun dan menggantikan peran daun. Sedangkan daunnya
berbentuk seperti duri-duri. Dikatakan batang kaktus itu bukan daun karena batang
kaktus tersebut dapat mengeluarkan tunas, bunga, dan daun.
8. Pepaya (Carica
papaya L)
Klasifikasi tanaman
Pepaya (Carica papaya L.)
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Violales
|
Family
|
:
|
Caricaceae
|
Genus
|
:
|
Carica
|
Species
|
:
|
Carica
papaya L.
|
(Sumber
|
:
|
http://www.petanihebat.com/2013/12/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-pepaya.html)
|
Dari
hasil pengamatan dap[at diketahui bahwa batang papaya (Carica papaya L.) termasuk dalam habitus perdu dengan tipe batang
basah. Bentuk batang papaya bukat dengan permukaan batang yang memperlihatkan
bekas-bekas daun. Arah tumbuh batangnya ke atas tegak lurus dan tipe
percabangannya monodial.
Menurut
Rahmat Wayan Permadi dalam tulisannya yang berjudul Morfologi Tumbuhan Pepaya (2014) mengatakan bahwa papaya termasuk
tumbuhan perdu yang dikelompokkan sebagai tanaman semusim, namun dapat tumbuh
setahun atau lebih. Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat,
dengan permukaan batang yang memperlihatkan bekas-bekas daun dengan daun-daun
yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas, jenis batang basah.
Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus ke atas. Permukaan batang tanaman pepaya
yaitu licin. Batangnya berongga, umumnya tidak bercabang atau bercabang
sedikit, dan tinggi dapat mencapai 5-10 m.
9. Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi tanaman
jambu biji (Psidium guajava L.)
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Myrtales
|
Family
|
:
|
Myrtaceae
|
Genus
|
:
|
Psidium
|
Species
|
:
|
Psidium
guajava L.
|
(Sumber
|
:
|
http://www.biologi-sel.com/2013/10/taksonomi-dan-morfologi-tanaman-jambu.html)
|
Dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa batang jambu biji (Psidium guajava L) termasuk dalam habitus perdu dengan tipe batang
yaitu batang berkayu. Bentuk batangnya bulat dan permukaannya licin. Keadaan
permukaan batangnya mengalami lepasnya keras (bagian kulit yang mati). Arah
tumbuh batangnya tegak lurus ke atas dengan tipe percabangan simpodial, batang
utamanya susah ditentukan, karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu
menghentikan pertumbuhan atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya
dibandingkan dengan cabangnya.
Menurut
Aditya Permadi dalam tulisannya yang berjudul Pohon Jambu (2015) mengatakan bahwa bentuk batang pohon jambu
umunya memiliki bentuk batang bagian bawah lebih besar, kemudian terus tumbuh
mengecil semakin keatas. Bentuk batang seperti itu biasanya disebut sebagai
jenis batang dengan type kerucut atau limas oleh para ahli botani Indonesia.
Bagian cabang memiliki permukaan licin serta banyak dijumpai pengelupasan kulit
cabang yang mati untuk diganti dengan kulit yang baru, begitu terus menerus
dari awal perumbuhan hingga tumbuh menjadi pohon dewasa. Cabang dari pohon
jambu juga kerap disebut sebagai sirung pendek, yaitu jenis cabang pohon yang
kecil dengan ruas pendek. Cabang pohon jambu selain merupakan organ pendukung
bagi daun, juga merupakan penompang bagi bunga serta buah jambu tersebut.
10. Cemara (Casuarina
equisetifolia L.)
Klasifikasi tanaman
Cemara (Casuarina equisetifolia L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Casuarinales
|
Family
|
:
|
Casuarinaceae
|
Genus
|
:
|
Casuarina
|
Spesies
|
:
|
Casuarina
equisetifolia L
|
(Sumber
|
:
|
http://documents.tips/documents/casuarina-les.html)
|
Dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa batang pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.) termasuk
dalam habitus pohon. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan batang yang kasar
dan memperlihatkan lepasnya kerak. Arah tumbuh
batangnya condong ke atas dengan tipe percabangannya yang monopodial.
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan menahun, yaitu tumbuhan yang dapat bertahan
hidup selama bertahun-tahun, bahkan selama ratusan tahun.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan (2013), arah tumbuh cemara condong ke atas dan
tipe percabangan yang monopodial.
11. Ketapang (Terminalia
catappa L.)
Klasifikasi tanaman
Ketapang (Terminalia catappa L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Myrtales
|
Family
|
:
|
Combretaceae
|
Genus
|
:
|
Terminalia
|
Spesies
|
:
|
Terminalia
catappa L.
|
(Sumber
|
:
|
Dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa batang tanaman ketapang (Terminalia catappa L.) termasuk dalam
habitus pohon dengan tipe batang yaitu batang berkayu. Batang ketapang bulat
dengan permukaan yang kasar. Tipe percabangannya monopodial dengan arah tumbuh
batang yang tegak lurus. Tumbuhan ini termasuk tumbuhna menahun, yaitu tumbuhan
yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun bahkan ratusan tahun. Biasanya
pada batangnya terdapat lumut kerak, namun bukan berarti semua pohon ketapang
harus mempunyai lumut kerak. Pohon ketapang mempunyai bentuk cabang dan tajuk
yang khas. Cabangnya mendatar dan tajuknya bertingkat-tingkat mirip struktur
pagoda.
12. Bogenvil (Bougainvillea
spectabilis)
Klasifikasi tanaman Bogenvil (Bougainvillea
spectabilis):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Carryophyllales
|
Family
|
:
|
Nyctaginaceae
|
Genus
|
:
|
Bougainvillea
|
Species
|
:
|
Bougainvillea
spectabilis
|
(Sumber
|
:
|
Dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa batang bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
merupakan tanaman berhabitus perdu dengan tipe batang yaitu batang berkayu.
Mempunyai bentuk batang yang bulat yang kasar berduri. Arah tumbuh batangnya
memanjat pada duri dan percabangannya simpodial. Batang ini memiliki cabang
berkayu bulat, beruas, dan memiliki diameter 5 mm – 8 mm, berwarna coklat dan
majemuk. Batang bogenvil bermodifikasi menjadi duri. Duri ini digunakan untuk
pertahanan diri.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan (2013) arah tumbuh batang bogenvil
adalah memanjat pada durinya.
13. Iler (Plectranthus
scutellariodes L.)
Klasifikasi tanaman
Iler (Plectranthus scutellariodes L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Tracheophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Lamiales
|
Family
|
:
|
Lamiaceae
|
Genus
|
:
|
Plectranthus
|
Species
|
:
|
Plectranthus
scutellariodes L.
|
Sumber
|
:
|
Berdasarkan
hasil pengamatan diketahui bahwa batang tanaman iler (Plectranthus scutellariodes L.) termasuk dalam habitus herba dengan
tipe batang yaitu batang basah. Memiliki bentuk batang yang Bersegi (segi
empat) dengan permukaan yang kasar. Arah tumbuh batangnya tegak lurus dan
memiliki tipe percabangan monopodial. Batang tanaman iler bisa tumbuh mencapai
30 sampai 150 cm. batang iler ini mempunyai alur pada masing-masing sisinya dan
berwarna ungu kemerahan. Batang ini memiliki rambut dan percabangan yang
banyak. Namun percabangan tersebut masih bisa bisa dilihat batang utamanya atau
batang pokoknya.
VI. KESIMPULAN
1. Bentuk batang dari tanaman rumput teki dan
mendong adalah bersegi (segi tiga),
tanaman pisang; kembang telang; sirih; bambu; pepaya; jambu biji;
cemara; ketapang; dan bogenvil adalah bulat, tanaman kaktus pipih kladodia, dan
tanaman iler bersegi (segi empat).
2. Arah tumbuh batang pada tanaman rumput teki;
mendong; pisang; bambu; kaktus; jambu biji; ketapang; dan iler adalah tegak
lurus, tanaman kembang telang membelit ke kiri, tanaman sirih memanjat, tanaman
cemara condong ke atas, dan tanaman bogenvil memanjat pada duri.
3. Permukaan batang pada tanaman rumput teki;
mendong; batang semu pisang; bambu; dan jambu biji adalah licin, permukaan
batang tanaman kembang telang; batang sejati pohon pisang; batang cemara;
batang ketapang; dan batang iler adalah kasar, permukaan batang sirih adalah
berambut, permukaan batang kaktus adalah licin berduri, permukaan batang pepaya
adalah memperlihatkan bekas-bekas daun, dan permukaan batang bogenvil adalah
kasar berduri.
4. Modifikasi batang tanaman rumput teki adalah
umbi batang, tanaman sirih adalah akar pelekat, tanaman kaktus adalah kladodia,
dan tanaman bogenvil adalah duri.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Alim, tanri. 2013. Taksonomi dan
Morfologi Tanaman Jambu Biji. Diakses melalui
http://www.biologi-sel.com/2013/10/taksonomi-dan-morfologi-tanaman-jambu.html.
Pada tanggal 13 April 2016.
Anonim, 2015. Praktikum III BTT.
Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/praktikum-iii-btt.html. Pada
tanggal 12 April 2016.
Anonim. 2015. Klasifikasi dan
morfologi Tanaman Bambu. Diakses melalui
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-bambu/. Pada
tanggal 13 April 2016.
Anonim. 2014. Klasifikasi dan
Morfologi Tanaman Pepaya. Diakses melalui http://www.petanihebat.com/2013/12/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-pepaya.html.
Pada tanggal 13 April 2016.
Anonim. 2015.
Bougenville-ciri-ciri tanaman serta khasiat dan manfaatnya. Diakses melalui http://www.tanobat.com/bougenville-ciri-ciri-tanaman-serta-khasiat-dan-manfaatnya.html.
Pada tanggal 13 April 2016.
Anonim. 2015. Klasifikasi dan
Morfologi Tanaman Iler. Diakses melalui
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-iler/. Pada
tanggal 13 April 2016
Anonim a. 2013. Ramuan herbal
rumput teki untuk atasi gangguan penyakit. Diakses melalui
http://benefitsplants.blogspot.co.id/2013/07/ramuan-herbal-rumput-teki-untuk-atasi.html.
Pada tanggal 13 April 2016
Anonim b. 2012. Natural Craft
Mendong. Diakses melalui
http://blog.asiansecrets.co/natural-craft-mendong-craft/. Tanggal 14 April
2016.
Anonim c. 2015. Manfaat pohon
pisang bagi kesehatan. Diakses melalui
http://jagakesehatan.com/manfaat-pohon-pisang-bagi-kesehatan.html. Pada tanggal
14 April 2016.
Anonim d. 2011. Kembang telang,
Si Bunga Kupu-Kupu Biru. Diakses melalui
https://nimadesriandani.wordpress.com/2011/06/25/kembang-telang-si-bunga-kupu-kupu-biru/.
Pada tanggal 14 April 2016.
Anonim e. 2013. Cara berkebun
atau budidaya tanaman sirih. Diakses melalui
http://www.tanamanobat.net/cara-berkebun-atau-budidaya-tanaman-sirih/. Pada
tanggal 14 April 2016.
Anonim f. 2013. Cara mengawetkan
Bambu. Diakses melalui
http://pengertian-definisi.blogspot.co.id/2013/01/cara-mengawetkan-bambu.html.tanggal
14 April 2016.
Anonim g. 2016. Opuntia
Cochenillifera. Diakses melalui
http://herbalanugrahalam.com/?Litelatur_Tanaman_Obat/Kaktus_Centong_|_Katus_Tentong_|%26nbsp%3BNopal_Cactus_|_%26nbsp%3BPrickly_Pear_|_Opuntia_cochenillifera.
Pada tanggal 14 April 2016.
Anonim h. 2014. Darah tinggi
sembuhkan dengan Akar pohon pepaya. Diakses melalui
http://artikel-sumber.blogspot.co.id/2014/05/darah-tinggi-sembuhkan-dengan-akar.html.
Pada tanggal 14 April 2016.
Anonim i. 2012. Panen kebun jambu
merah Bangkok. Diakses melalui
http://blogs.upnjatim.ac.id/cahyo/2012/06/01/panen-kebun-jambu-merah-bangkok/.
Pada tanggal 14 April. 2016.
Anonim j. 2016. Berbagai jenis
pohon cemara di Indonesia. Diakses melalui
http://nuramijaya.com/berbagai-jenis-pohon-cemara-di-indonesia/. Pada tanggal
14 April 2016.
Anonim k. 2011. Pohon Ketapang
atau Terminalia catappa. Diakses melalui
https://alamendah.org/2011/04/15/pohon-ketapang-atau-terminalia-catappa/comment-page-3/.
Pada tanggal 14 April 2016.
Anomim l. 2011. Indahnya
warna-warni Bogenvil. Diakses melalui
http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=2386. Pada tanggal 14 April
2016.
Anonim m. 2012. Tumbuhan iler
untuk pengobatan. Diakses melalui
http://tipspetani.blogspot.co.id/2012/04/tumbuhan-iler-untuk-pengobatan.html.
Pada tanggal 14 April 2016.
Budiyanto. 2014. Klasifikasi
kembang telang (Clitoria ternatea). Diakses melalui
http://www.biologionline.info/2014/06/klasifikasi-kembang-telang-clitoria-ternatea.html.
Pada tanggal 12 April 2016.
Budiyanto. 2013. Klasifikasi
pisang. Diakses melalui
http://www.biologionline.info/2013/05/klasifikasi-pisang.html. Pada tanggal 12
Apriol 2016.
Budiyanto. 2013. Klasifikasi
Rumput teki (Cyperus rotundus) Diakses melalui
http://www.biologionline.info/2013/10/klasifikasi-rumput-teki-cyperus-rotundus.html.
Pada tanggal 12 April 2016.
Budiyanto. 2013. Klasifikasi
Sirih. Diakses melalui
http://www.biologionline.info/2013/06/klasifikasi-sirih.html. Pada tanggal 13
April 2016.
Citra. 2011. Deskripsi mendong.
Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/48479671/DESKRIPSI-MENDONG. Pada
tanggal 12 April 2016.
Dhany. 2015. Kea. Terminalia
Catappa Linn (Ketapang). Diakses melalui
http://dokumen.tips/documents/keaterminaliacatappalinnketapang.html. Pada
tanggal 13 april 2016.
Echaocha. 2015. Bambu. Diakses
melalui http://dokumen.tips/documents/bambu-55a823116f4e2.html. Pada tanggal 13
April 2016
Hufail, fajar. 2015. Pengembangan
Tanaman Mendong (Fimbrystylis sp. Sebagai Bahan Baku Industri Kreatif Nasional.
Diakses melalui
http://ditjenbun.pertanian.go.id/tansim/berita-248-pengembangan-tanaman-mendong-fimbrystilis-sp-sebagai-bahan-baku-industri-kreatif-nasional.html.
Pada tanggal 12 April 2016.
Khan, raihan. 2015. Deskripsi
tumbuhan Kembang Telang. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/deskripsi-tumbuhan-kembang-telang.html.
Pada tanggal 12 April 2016.
Nuplanters. 2014. Gulma
Teki-tekian. Diakses mnelalui
http://nuplanters.com/gulma-berdaun-sempit-lebar/. Pada tanggal 12 April 2016
Permadi, Aditya. 2015. Pohon Jambu.
Diakses melalui http://www.infoagribisnis.com/2015/04/pohon-jambu/. Diakses
melalui 13 April 2016.
Permadi, wayan. 2014. Morfologi
Tumbuhan Pepaya. Diakses melalui
http://www.slideshare.net/Wayanadi/morfologi-tumbuhan-pepaya. Pada tanggal 13
April 2016.
Ripani, maedy. 2016. Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh
permukaan dan modifikasi batang (morfologi tumbuhan). Diakses melalui http://www.slideshare.net/ydeaminapir/laporan-praktikum-4-bentuk-batang-arah-tumbuh-permukaan-dan-modifikasi-batang-morfologi-tumbuhan.
Pada tanggal 13 April 2016
Sari, mutia, desi. 2013. Cyperus
rotundus L. diakses melalui https://desmutsi612.wordpress.com/2013/01/15/cyperus-rotundus-l/.
pada tanggal 12 April 2016.
Shingwa, riya. 2015. Casuarina Les. Diakses
melalui http://documents.tips/documents/casuarina-les.html. Pada tanggal 13
April 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar