Selasa, 31 Mei 2016

Laporan Praktikum IV Morfologi Tumbuhan



PRAKTIKUM IV

Topik
:
Bentuk batang, arah tumbuh, permukaan dan modifikasi batang
Tujuan
:
Untuk mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah tumbuh batang, permukaan dan modifikasinya.
Hari/tanggal
:
Kamis/31 Maret 2016
Tempat
:
Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.       ALAT DAN BAHAN
A. Alat-alat
1.    Baki/nampan
2.    Pisau/cutter
3.    Alat tulis
4.    Kamera
B. Bahan-bahan:
1.    Rumput teki (Cyperus rotundus)
2.    Mendong (Fimbrystilis sp)
3.    Pisang (Musa paradisiaca L.)
4.    Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
5.    Sirih (Piper betle L.)
6.    Bambu (Bambusa sp.)
7.    kaktus (Opuntia vulgaris)
8.    Pepaya (Carica papaya L.)
9.    Jambu Biji (Psidium guajava L.)
10.  Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
11.  Ketapang (Terminalia catappa L.)
12.  Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
13.  Iler (Plectranthus scutellariodes L.)

II.      CARA KERJA
A. Mengamati dan menentukan:
1.        Habitus keseluruhan: herba, herba berkayu, perdu, rumput-rumputan, teki-tekian.
2.        Tipe batang: herbaceous, berkayu, batang rumput, batang mendong.
3.        Bentuk batang: bulat, persegi, pipih.
4.        Permukaan batang: licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri, dan lain-lain.
5.        Arah tumbuh batang: tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar, membelit, memanjat, condong, mengangguk.
6.        Tipe percabangan: monopodial, sympodial, dan dikotom.
7.        Arah tumbuh cabang.
B. Menggambar hasil pengamatan

III.    TEORI DASAR
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tumbuh tumbuhan. Batang adalah sumbu tubuh tumbuhan.
A. Sifat-sifat batang antara lain adalah sebagai berikut:
1.    Berbentuk panjang bukat seperti silinder atau dapat pula berbentuk lain, tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2.    Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan tiap buku-buku terdapat daun.
3.    Tumbuhnya keatas menuju cahaya/bersifat fototrof atau heliotrof.
4.    Bertambah panjang di ujung.
5.    Mengandakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan kecuali cabang atau ranting yang kecil.
6.    Tidak berwarna hijau kecuali pada tumbuhan yang umurnya pendek.
B. Fungsi batang bagi tumbuhan:
1.    Mendukung bagian-bagian yang ada di atas tanah.
2.    Memperluas asimilasi
3.    Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4.    Tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.
C. Tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan berbatang jelas dan tidak berbatang jelas:
1.    Batang basah (herbaceous)
2.    Batang berkayu (lignosus)
3.    Batang rumput (calmus)
4.    batang mending (calamus)
D. Macam-macam bentuk batang:
1.    Bulat (teres)
2.    Bersegi (angularis)
3.    Pipih
E. Macam-macam permukaan daun
1.    Licin (leavis
2.    Berusuk (costatus)
3.    Bersayap (alatus)
4.    Beralur (sulcatus)
5.    Berambut (pilesusu)
6.    Berduri (spinosus)
7.    Memperlihatkan bekas-bekas daun
8.    Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu
9.    Memperlihatkan banyak lentisel
10.  Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak.
F.  Arah tumbuh batang dibedakan menjadi 8 macam:
1.    Tegak lurus (erectus)
2.    Menggantung (dependens, pendulus)
3.    Berbaring (humifusus)
4.    Menjalar atau merayap (repens)
5.    Serong ke atas atau condong (ascendens)
6.    Mengangguk (nutans)
7.    Memanjat (scandens)
8.    Membelit (volubilis)
a)  Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis)
b)  Memebelit ke kanan (dextrorsum volubilis)
H. Percabangan dibedakan:
1.    Percabangan monopodial
2.    Percabangan sympodial
3.    Percabangan dikotom/menggarpu
I.  Arah tumbuh cabang dibedaklan:
1.    Tegak (fastigiatus)
2.    Condong ke atas (patens)
3.    Mendatar (horizontalis)
4.    Terkulai (declinatus)
5.    Bergantung (pendulus)

IV.    HASIL PENGAMATAN

No
Nama Spesies
Habitus
Tipe Batang
Bentuk Batang
Permukaan Batang
Arah Tumbuh
Modifikasi Batang
Tipe Percabangan
1.
Rumput Teki
Teki-tekian
Batang mendong
Bersegi (segi tiga)
Licin
Tegak lurus
Umbi batang
Simpodial
2.
Mendong
Herba
Batang mendong
Bersegi (segi tiga)
Licin
Tegak lurus
-
Monopodial
3.
Pisang
Herba
Batang basah
Bulat
Licin (batang semu) dan kasar (batang sejati)
Tegak lurus
-
Simpodial
4.
Kembang Telang
Herba
Batang basah
Bulat
Kasar
Membelit ke kiri
-
Monopodial
5.
Sirih
Herba kayu
Batang berkayu
Bulat
Berambut
Memanjat
Akar pelekat
Monopodial
6.
Bambu
Pohon
Batang berkayu
Bulat
Licin
Tegak lurus
-
Monopodial
7.
Kaktus
Herba
Batang basah
Pipih kladodia
Licin berduri
Tegak lurus
Kladodia
Monopodial
8.
Pepaya
Perdu
Batang basah
Bulat
Memperlihatkan bekas-bekas daun
Tegak lurus
-
Monopodial
9.
Jambu biji
Perdu
Batang berkayu
Bulat
Licin
Tegak lurus
-
Simpodial
10.
Cemara
Pohon
Batang berkayu
Bulat
Kasar
Condong ke atas
-
Monopodial
11.
Ketapang
Pohon
Batang berkayu
Bulat
Kasar
Tegak lurus
-
Monopodial
12.
Bogenvil
Perdu
Batang berkayu
Bulat
Kasar berduri
Memanjat pada duri
Duri
Simpodial
13.
Iler
Herba
Batang basah
Bersegi (segi empat)
Kasar
Tegak lurus
-
Monopodial
 
V.      ANALISIS DATA
1.    Rumput teki (Cyperus rotundus)
Klasifikasi Rumput teki (Cyperus rotundus):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Cyperales
Family
:
Cyperaceae
Genus
:
Cyperus
Spesies
:
Cyperus rotundus
(Sumber
:
http://www.biologionline.info/2013/10/klasifikasi-rumput-teki-cyperus-rotundus.html
Beradasarkan hasil pengamatan, rumput teki (Cyperus rotundus) merupakan habitus teki-tekian dengan tipe batang mendong. Dikatakan memiliki habitus teki-tekian karena merupakan salah satu anggota tumbuhan berbunga. Bentuk batangnya mendong seperti segitiga, karena bentuk batang mendong adalah bangun segitiga. Permukaan batangnya licin. Arah partumbuhannya tegak lurus dengan tipe percabangan simpodial. Batang rumput teki ini bermodifikasi menjadi umbi batang. Kelompok ini memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di dal;am tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan.
Menurut Desy Mutiara Sari dalam tulisannya yang berjudul Cyperus rotundatus L. (2013) mengatakan bahwa batang rumput teki (Cyperus rotundus L.) tumbuh tegak, berbentuk segitiga, berongga kecil dan agak lunak, tingginya 10-30 cm dan penampangnya 1-2 mm. membentuk umbi di pangkal batang, membentuk rimpang panang yang dapat membentuk tunas baru, dan daun-daun terdapat di pangkal batang.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan (2013) mengatakan bahwa Batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetap[I memp;unyai ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globulosa Kunth), wlingi (Scirpus grassus L.) dan tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae), dan lainnya.

2.    Mendong (Fimbristylis sp.)
Klasifikasi tanaman mendong (Fimbristylis sp.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Cyperales
Family
:
Cyperaceae
Genus
:
Fimbristylis
Spesies
:
Fimbristylis sp.
(Sumber
:
https://www.scribd.com/doc/48479671/DESKRIPSI-MENDONG)
Dari hasil pengamatan didapat bahwa mendong merupakan tanaman berhabitus herba karena berair ketika batangnya dipatahkan. Tipe batangnya adalah batang mendong dan berbentuk segitiga. Permukaan batangnya licin. Tipe percabangan tumbuhan ini adalah monopodial, yaitu batang pokoknya terlihat jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya. Arah tumbuhnya tegak lurus. Batang mendong ini tidak memiliki modifikasi seperti yang dimiki batang rumput teki.
Menurut Fajar Hufail dalam tulisannya yang berjudul Pengembangan Tanaman Mendong (Fimbrystylis sp. Sebagai Bahan Baku Industri Kreatif Nasional. (2015).  Mengatakan bahwa tanaman mendong memiliki ciri-ciri yang serupa dengan rumput teki, tapi tanaman ini lebih besar. Habitusnya berupa semak dengan tipe batang berupa mendong, karena memiliki ruas yang lebih panjang daripada tipe rumput, dan batang berbentuk segitiga. Batangnya berwarna hijau hijau dengan permukaan yang licin. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan permukaan tanah. Memiliki tipe percabangan monopodial, karena batang utamanya terlihat jelas. Arah tumbuh cabangnya tidak diketahui dari hasil pengamatan, karena tidak mempunyai percabangan yang jelas. Mendong merupakan tanaman berhabitus herba karena berair ketika batangnya dipatahkan. Tipe batangnya adalah batang mendong dengan bentuk batang segitiga (triangularis) dan permukaan batang yang bersayap. Tipe percabangan tumbuhan ini monopodial, yaitu batang pokoknya tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan sifat cabang geragih (stolon) merayap di bawah tanah. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan annual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek, yaitu kurang dari 1 tahun sudah mati atau paling lama dapat mencapai umur satu tahun, setelah itu tanaman ini akan mati. Warna daun tumbuhan ini yaitu hijau dengan bangun daun pita dan warna batang hijau. Bentuk  batang mendong adalah bersegi yaitu mirip segitiga, permukaan dari batangnya adalah kasar sama seperti pada permukaan daun bambu yaitu kasar yang diakibatkan garis-garis. Arah tumbuh batangnya tegak lurus dan tipe percabangannya adalah monopodial.

3.    Pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi tanaman Pisang (Musa paradisiaca L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Zingiberales
Family
:
Musaceae
Genus
:
Musa
Species
:
Musa paradisiaca L.
(Sumber
:
http://www.biologionline.info/2013/05/klasifikasi-pisang.html)
Berdasarkan hasil pengamatan, pisang (Musa paradisiaca L.) termasuk habitus herba dengan tipe batang basah, yaitu batang yang lunak dan berair. Batang pisang yang sering kita lihat bukan merupakan batang pisang yang sebenarnya, melainkan batang semu. Batang pisang yang sesungguhnay berada pada bawah batang semu yang biasanya terletak di baeah permukaan tanah atau yang sering kita sebut dengan bonggol pisang. Batang sejati pada pohon pisang ini memiliki bentuk bulat berlekuk. Permukaan batang pada batang semunya licin sedangkan pada batang sejatinya kasar dengan adanya lekukan-lekukan. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan percabangan monopodial.

4.    Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
Klasifikasi tanaman Kembang Telang (Clitoria ternatea L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Fabales
Family
:
Fabaceae
Genus
:
Clitoria
Spesies
:
Clitoria ternatea L.
(sumber
:
http://www.biologionline.info/2014/06/klasifikasi-kembang-telang-clitoria-ternatea.html)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa, tanaman kembang telang (Clitoria ternatea L.) termasuk dalam habitus herba. Tipe batangnya adalah batang basah. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan yang kasar. Arah tumbuhnya membelit ke kiri. Dan tipe percabangannya adalah monopodial.
Menurut  Rihan Khan dalam tulisannya yang berjudul Deskripsi Tumbuhan Kembang Telang. (2015) mengatakan bahwa Kembang telang merupakan tumbuhan perdu, tinggi 1-5 m, dan termasuk tumbuhan yang menahun. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan yang kasar berbulu . arah tumbuhnya membelit ke kiri karena arah belitan yang berlawanan arah putaran jarum jam. Dan tipe percabangannya monopodial. Batang tanaman ini naik ke atas dengan menggunakan cabang pembelit dan meliliti panunjangnya yang jika kita ikuti jalannya batang yang membelit itu, maka penunjangnya akan selalu berada di sebelah kiri kita. Cabang-cabangnya merupakan pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas.
Dari literatur tersebut terdapat perbedaan dengan apa yang saya amati. Menurut pengamatan saya, batang kembang telang termasuk habitus herba bukan perdu. Karena batang kembang telang tidak berkayu melainkan batang basah.

5.    Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi tanaman Sirih (Piper betle L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Piperales
Family
:
Piperaceae
Genus
:
Piper
Spesies
:
Piper betle L.
(Sumber
:
http://www.biologionline.info/2013/06/klasifikasi-sirih.html)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman sirih (Piper betle L.) termasuk habitus harba berkayu dengan tipe batang yaitu batang berkayu. Arah tumbuh batangnya memanjat kesegala bidang, baik bidang rata maupun tidak. Batangnya berbentuk bulat dengan permukaan yang berambut. Tanaman ini memiliki tipe percabangan monopodial. Tanaman sirih memiliki batang modifikasi  berupa akar pelekat. Akar pelekat ini digunakan untuk memanjat.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul Morfolgi Tumbuhan (2013) mengatakan bahwa sirih memiliki arah tumbuh batang yang memanjat pada akar pelekatnya.


6.    Bambu (Bambusa sp.)
Klasifikasi Tanaman Bambu (Bambusa sp.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Cyperales
Family
:
Poaceae
Genus
:
Bambusa
Spesies
:
Bambusa sp.
(sumber
:
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-bambu/)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa batang tanaman bambu (Bambusa sp.) termasuk dalam habitus pohong dengan tipe batang pohon berkayu. Bentuk batangnya bulat dan permukaannya licin. Arah tumbuh batang daun tegak lurus ke atas dengan percabangan yang monopodia.   
Menurut Echaocha dalam tulisannya yang berjudul Bambu (2015) mengatakan bahwa Batang-batang bambu muncul dari akar-akar rimpang yang menjalar di bawah lantai. Batang-batang yang sudah tua keras dan umumnya berongga, berbentuk silinder memanjat dan terbagi dalam ruas-ruas. Tinggi tanaman bambu sekitar 0,3 m sampai 30 m. diameter batangnya 0,25-25 cm dan ketebalan dindingnya sampai 25 mm. pada bagian tanaman terdapat organ-organ daun yang menyelimuti batang yang disebut dengan pelepah batang terdapat perpanjangan tambahan yang berbentuk segi tiga dan disebut subang, yang biasanya gugur lebih dulu. Tunas atau batang-batang bambu muda yang baru muncul dari permukaan dasar rumpun dan rhizome yang disebut rebung. Rebung tumbuh dari kuncup akar rimpang di dalam tanah atau dari pangkal buluh yang tua. Rebung dapat dibedakan untuk membedakan jenis dari bambu karena menunjukkan ciri khas warna pada ujungnya dan bulu-bulu yang terdapat pada pelepahnya. Tanaman bambu mempunyai dua tipe pertumbuhan rumpun, yaitu sympodial dan monopodial. Bambu tipe simpodial tersebar di daerah tropik, seperti yang terdapat di Indonesia dan Malaysia, sedangkan tipe bambu modopodial biasanya ditemukan pada daerah subtropics seperti di Jepang, Cina, dan Korea.

7.    Kaktus (Opuntia vulgaris)
Klasifikasi tanaman Kaktus (Opuntia vulgaris):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnliopsida
Ordo
:
Caryophylales
Family
:
Cartoceae
Genus
:
Opuntia
Spesies
:
Opuntia vulgaris
(Sumber
:
http://www.slideshare.net/ydeaminapir/laporan-praktikum-4-bentuk-batang-arah-tumbuh-permukaan-dan-modifikasi-batang-morfologi-tumbuhan)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa batang kaktus (Opuntia vulgaris) termasuk dalam habitus herba dengan tipe batang yaitu batang basah, karena batangnya lunak dan berair. Batangnya mempunyai bentuk yang pipih kladodia karena pertumbuhannya yang tanpa batas. Permukaan kaktus licin berduri. Arah tumbuhnya tegak lurus dengan tipe percabangan monopodial. Kaktus ini memiliki modifikasi batang berupa kladodia, yaitu modifikasi batang yang memipih, berwarna hijau mengambil alih fungsi daun, karena daun mereduksi menjadi bulu atau duri. Selama ini yang kita mengira bahwa batang kaktus itu merupakan daun. Dan ada yang mengira juga bahwa kaktus tidak memiliki daun. Namun ternyata yang kita kira daun itu merupakan batang kaktus yang bermodifikasi menjadi daun dan menggantikan peran daun. Sedangkan daunnya berbentuk seperti duri-duri. Dikatakan batang kaktus itu bukan daun karena batang kaktus tersebut dapat mengeluarkan tunas, bunga, dan daun.


8.    Pepaya (Carica papaya L)
Klasifikasi tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Violales
Family
:
Caricaceae
Genus
:
Carica
Species
:
Carica papaya L.
(Sumber
:
http://www.petanihebat.com/2013/12/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-pepaya.html)
Dari hasil pengamatan dap[at diketahui bahwa batang papaya (Carica papaya L.) termasuk dalam habitus perdu dengan tipe batang basah. Bentuk batang papaya bukat dengan permukaan batang yang memperlihatkan bekas-bekas daun. Arah tumbuh batangnya ke atas tegak lurus dan tipe percabangannya monodial.
Menurut Rahmat Wayan Permadi dalam tulisannya yang berjudul Morfologi Tumbuhan Pepaya (2014) mengatakan bahwa papaya termasuk tumbuhan perdu yang dikelompokkan sebagai tanaman semusim, namun dapat tumbuh setahun atau lebih. Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaan batang yang memperlihatkan bekas-bekas daun dengan daun-daun yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas, jenis batang basah. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus ke atas. Permukaan batang tanaman pepaya yaitu licin. Batangnya berongga, umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, dan tinggi dapat mencapai 5-10 m.

9.    Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi tanaman jambu biji (Psidium guajava L.)
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Myrtales
Family
:
Myrtaceae
Genus
:
Psidium
Species
:
Psidium guajava L.
(Sumber
:
http://www.biologi-sel.com/2013/10/taksonomi-dan-morfologi-tanaman-jambu.html)
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa batang jambu biji (Psidium guajava L) termasuk dalam habitus perdu dengan tipe batang yaitu batang berkayu. Bentuk batangnya bulat dan permukaannya licin. Keadaan permukaan batangnya mengalami lepasnya keras (bagian kulit yang mati). Arah tumbuh batangnya tegak lurus ke atas dengan tipe percabangan simpodial, batang utamanya susah ditentukan, karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhan atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya.
Menurut Aditya Permadi dalam tulisannya yang berjudul Pohon Jambu (2015) mengatakan bahwa bentuk batang pohon jambu umunya memiliki bentuk batang bagian bawah lebih besar, kemudian terus tumbuh mengecil semakin keatas. Bentuk batang seperti itu biasanya disebut sebagai jenis batang dengan type kerucut atau limas oleh para ahli botani Indonesia. Bagian cabang memiliki permukaan licin serta banyak dijumpai pengelupasan kulit cabang yang mati untuk diganti dengan kulit yang baru, begitu terus menerus dari awal perumbuhan hingga tumbuh menjadi pohon dewasa. Cabang dari pohon jambu juga kerap disebut sebagai sirung pendek, yaitu jenis cabang pohon yang kecil dengan ruas pendek. Cabang pohon jambu selain merupakan organ pendukung bagi daun, juga merupakan penompang bagi bunga serta buah jambu tersebut.

10.  Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
Klasifikasi tanaman Cemara (Casuarina equisetifolia L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Casuarinales
Family
:
Casuarinaceae
Genus
:
Casuarina
Spesies
:
Casuarina equisetifolia L
(Sumber
:
http://documents.tips/documents/casuarina-les.html)
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa batang pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.) termasuk dalam habitus pohon. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan batang yang kasar dan memperlihatkan lepasnya kerak. Arah tumbuh  batangnya condong ke atas dengan tipe percabangannya yang monopodial. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan menahun, yaitu tumbuhan yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun, bahkan selama ratusan tahun.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan (2013), arah tumbuh cemara condong ke atas dan tipe percabangan yang monopodial.

11.  Ketapang (Terminalia catappa L.)
Klasifikasi tanaman Ketapang (Terminalia catappa L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Myrtales
Family
:
Combretaceae
Genus
:
Terminalia
Spesies
:
Terminalia catappa L.
(Sumber
:
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa batang tanaman ketapang (Terminalia catappa L.) termasuk dalam habitus pohon dengan tipe batang yaitu batang berkayu. Batang ketapang bulat dengan permukaan yang kasar. Tipe percabangannya monopodial dengan arah tumbuh batang yang tegak lurus. Tumbuhan ini termasuk tumbuhna menahun, yaitu tumbuhan yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun bahkan ratusan tahun. Biasanya pada batangnya terdapat lumut kerak, namun bukan berarti semua pohon ketapang harus mempunyai lumut kerak. Pohon ketapang mempunyai bentuk cabang dan tajuk yang khas. Cabangnya mendatar dan tajuknya bertingkat-tingkat mirip struktur pagoda.

12.  Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
Klasifikasi tanaman Bogenvil (Bougainvillea spectabilis):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Carryophyllales
Family
:
Nyctaginaceae
Genus
:
Bougainvillea
Species
:
Bougainvillea spectabilis
(Sumber
:
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa batang bogenvil (Bougainvillea spectabilis) merupakan tanaman berhabitus perdu dengan tipe batang yaitu batang berkayu. Mempunyai bentuk batang yang bulat yang kasar berduri. Arah tumbuh batangnya memanjat pada duri dan percabangannya simpodial. Batang ini memiliki cabang berkayu bulat, beruas, dan memiliki diameter 5 mm – 8 mm, berwarna coklat dan majemuk. Batang bogenvil bermodifikasi menjadi duri. Duri ini digunakan untuk pertahanan diri.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan (2013) arah tumbuh batang bogenvil adalah memanjat pada durinya.

13.  Iler (Plectranthus scutellariodes L.)
Klasifikasi tanaman Iler (Plectranthus scutellariodes L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Tracheophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Lamiales
Family
:
Lamiaceae
Genus
:
Plectranthus
Species
:
Plectranthus scutellariodes L.
Sumber
:
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa batang tanaman iler (Plectranthus scutellariodes L.) termasuk dalam habitus herba dengan tipe batang yaitu batang basah. Memiliki bentuk batang yang Bersegi (segi empat) dengan permukaan yang kasar. Arah tumbuh batangnya tegak lurus dan memiliki tipe percabangan monopodial. Batang tanaman iler bisa tumbuh mencapai 30 sampai 150 cm. batang iler ini mempunyai alur pada masing-masing sisinya dan berwarna ungu kemerahan. Batang ini memiliki rambut dan percabangan yang banyak. Namun percabangan tersebut masih bisa bisa dilihat batang utamanya atau batang pokoknya.

VI.    KESIMPULAN
1.    Bentuk batang dari tanaman rumput teki dan mendong adalah bersegi (segi tiga),  tanaman pisang; kembang telang; sirih; bambu; pepaya; jambu biji; cemara; ketapang; dan bogenvil adalah bulat, tanaman kaktus pipih kladodia, dan tanaman iler bersegi (segi empat).
2.    Arah tumbuh batang pada tanaman rumput teki; mendong; pisang; bambu; kaktus; jambu biji; ketapang; dan iler adalah tegak lurus, tanaman kembang telang membelit ke kiri, tanaman sirih memanjat, tanaman cemara condong ke atas, dan tanaman bogenvil memanjat pada duri.
3.    Permukaan batang pada tanaman rumput teki; mendong; batang semu pisang; bambu; dan jambu biji adalah licin, permukaan batang tanaman kembang telang; batang sejati pohon pisang; batang cemara; batang ketapang; dan batang iler adalah kasar, permukaan batang sirih adalah berambut, permukaan batang kaktus adalah licin berduri, permukaan batang pepaya adalah memperlihatkan bekas-bekas daun, dan permukaan batang bogenvil adalah kasar berduri.
4.    Modifikasi batang tanaman rumput teki adalah umbi batang, tanaman sirih adalah akar pelekat, tanaman kaktus adalah kladodia, dan tanaman bogenvil adalah duri.

VII.   DAFTAR PUSTAKA
Alim, tanri. 2013. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Jambu Biji. Diakses melalui http://www.biologi-sel.com/2013/10/taksonomi-dan-morfologi-tanaman-jambu.html. Pada tanggal 13 April 2016.

Anonim, 2015. Praktikum III BTT. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/praktikum-iii-btt.html. Pada tanggal 12 April 2016.

Anonim. 2015. Klasifikasi dan morfologi Tanaman Bambu. Diakses melalui http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-bambu/. Pada tanggal 13 April 2016.

Anonim. 2014. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Pepaya. Diakses melalui http://www.petanihebat.com/2013/12/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-pepaya.html. Pada tanggal 13 April 2016.

Anonim. 2015. Bougenville-ciri-ciri tanaman serta khasiat dan manfaatnya. Diakses melalui http://www.tanobat.com/bougenville-ciri-ciri-tanaman-serta-khasiat-dan-manfaatnya.html. Pada tanggal 13 April 2016.

Anonim. 2015. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Iler. Diakses melalui http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-iler/. Pada tanggal 13 April 2016

Anonim a. 2013. Ramuan herbal rumput teki untuk atasi gangguan penyakit. Diakses melalui http://benefitsplants.blogspot.co.id/2013/07/ramuan-herbal-rumput-teki-untuk-atasi.html. Pada tanggal 13 April 2016

Anonim b. 2012. Natural Craft Mendong. Diakses melalui http://blog.asiansecrets.co/natural-craft-mendong-craft/. Tanggal 14 April 2016.

Anonim c. 2015. Manfaat pohon pisang bagi kesehatan. Diakses melalui http://jagakesehatan.com/manfaat-pohon-pisang-bagi-kesehatan.html. Pada tanggal 14 April 2016.

Anonim d. 2011. Kembang telang, Si Bunga Kupu-Kupu Biru. Diakses melalui https://nimadesriandani.wordpress.com/2011/06/25/kembang-telang-si-bunga-kupu-kupu-biru/. Pada tanggal 14 April 2016.

Anonim e. 2013. Cara berkebun atau budidaya tanaman sirih. Diakses melalui http://www.tanamanobat.net/cara-berkebun-atau-budidaya-tanaman-sirih/. Pada tanggal 14 April 2016.

Anonim f. 2013. Cara mengawetkan Bambu. Diakses melalui http://pengertian-definisi.blogspot.co.id/2013/01/cara-mengawetkan-bambu.html.tanggal 14 April 2016.

Anonim g. 2016. Opuntia Cochenillifera. Diakses melalui http://herbalanugrahalam.com/?Litelatur_Tanaman_Obat/Kaktus_Centong_|_Katus_Tentong_|%26nbsp%3BNopal_Cactus_|_%26nbsp%3BPrickly_Pear_|_Opuntia_cochenillifera. Pada tanggal 14 April 2016.

Anonim h. 2014. Darah tinggi sembuhkan dengan Akar pohon pepaya. Diakses melalui http://artikel-sumber.blogspot.co.id/2014/05/darah-tinggi-sembuhkan-dengan-akar.html. Pada tanggal 14 April 2016.

Anonim i. 2012. Panen kebun jambu merah Bangkok. Diakses melalui http://blogs.upnjatim.ac.id/cahyo/2012/06/01/panen-kebun-jambu-merah-bangkok/. Pada tanggal 14 April. 2016.

Anonim j. 2016. Berbagai jenis pohon cemara di Indonesia. Diakses melalui http://nuramijaya.com/berbagai-jenis-pohon-cemara-di-indonesia/. Pada tanggal 14 April 2016.

Anonim k. 2011. Pohon Ketapang atau Terminalia catappa. Diakses melalui https://alamendah.org/2011/04/15/pohon-ketapang-atau-terminalia-catappa/comment-page-3/. Pada tanggal 14 April 2016.

Anomim l. 2011. Indahnya warna-warni Bogenvil. Diakses melalui http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=2386. Pada tanggal 14 April 2016.

Anonim m. 2012. Tumbuhan iler untuk pengobatan. Diakses melalui http://tipspetani.blogspot.co.id/2012/04/tumbuhan-iler-untuk-pengobatan.html. Pada tanggal 14 April 2016.

Budiyanto. 2014. Klasifikasi kembang telang (Clitoria ternatea). Diakses melalui http://www.biologionline.info/2014/06/klasifikasi-kembang-telang-clitoria-ternatea.html. Pada tanggal 12 April 2016.

Budiyanto. 2013. Klasifikasi pisang. Diakses melalui http://www.biologionline.info/2013/05/klasifikasi-pisang.html. Pada tanggal 12 Apriol 2016.

Budiyanto. 2013. Klasifikasi Rumput teki (Cyperus rotundus) Diakses melalui http://www.biologionline.info/2013/10/klasifikasi-rumput-teki-cyperus-rotundus.html. Pada tanggal 12 April 2016.

Budiyanto. 2013. Klasifikasi Sirih. Diakses melalui http://www.biologionline.info/2013/06/klasifikasi-sirih.html. Pada tanggal 13 April 2016.

Citra. 2011. Deskripsi mendong. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/48479671/DESKRIPSI-MENDONG. Pada tanggal 12 April 2016.

Dhany. 2015. Kea. Terminalia Catappa Linn (Ketapang). Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/keaterminaliacatappalinnketapang.html. Pada tanggal 13 april 2016.

Echaocha. 2015. Bambu. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/bambu-55a823116f4e2.html. Pada tanggal 13 April 2016

Hufail, fajar. 2015. Pengembangan Tanaman Mendong (Fimbrystylis sp. Sebagai Bahan Baku Industri Kreatif Nasional. Diakses melalui http://ditjenbun.pertanian.go.id/tansim/berita-248-pengembangan-tanaman-mendong-fimbrystilis-sp-sebagai-bahan-baku-industri-kreatif-nasional.html. Pada tanggal 12 April 2016.

Khan, raihan. 2015. Deskripsi tumbuhan Kembang Telang. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/deskripsi-tumbuhan-kembang-telang.html. Pada tanggal 12 April 2016.

Nuplanters. 2014. Gulma Teki-tekian. Diakses mnelalui http://nuplanters.com/gulma-berdaun-sempit-lebar/. Pada tanggal 12 April 2016

Permadi, Aditya. 2015. Pohon Jambu. Diakses melalui http://www.infoagribisnis.com/2015/04/pohon-jambu/. Diakses melalui 13 April 2016.

Permadi, wayan. 2014. Morfologi Tumbuhan Pepaya. Diakses melalui http://www.slideshare.net/Wayanadi/morfologi-tumbuhan-pepaya. Pada tanggal 13 April 2016.

Ripani, maedy. 2016.  Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang (morfologi tumbuhan). Diakses melalui http://www.slideshare.net/ydeaminapir/laporan-praktikum-4-bentuk-batang-arah-tumbuh-permukaan-dan-modifikasi-batang-morfologi-tumbuhan. Pada tanggal 13 April 2016

Sari, mutia, desi. 2013. Cyperus rotundus L. diakses melalui https://desmutsi612.wordpress.com/2013/01/15/cyperus-rotundus-l/. pada tanggal 12 April 2016.

Shingwa, riya. 2015. Casuarina Les. Diakses melalui http://documents.tips/documents/casuarina-les.html. Pada tanggal 13 April 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar