Selasa, 31 Mei 2016

Laporan Praktikum VI Morfologi Tumbuhan



PRAKTIKUM VI

Topik
:
Bunga Majemuk
Tujuan
:
Mengenal berbagai bentuk bunga majemuk dan bagian-bagiannya.
Hari/Tanggal
:
Sabtu/23 April 2016
Tempat
:
Lapangan Open Space UNLAM Banjarmasin

I.       ALAT DAN BAHAN
A. Alat-alat:
1.    Baki/nampan
2.    Alat tulis
3.    Silet/cutter
4.    Kamera
B. Bahan-bahan:
1.    Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)
2.    Bunga Soka (Ixora grandiflora L.)
3.    Bunga Putri malu (Mimosa pudica)
4.    Bunga betina dan jantan jagung (Zea mays L.)
5.    Bunga Kelapa (Coocos nucifera L.)
6.    Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)
7.    Bunga Lamtoro (Leucaena glauca L.)
8.    Bunga Melati (Jasminum sambae L.)
9.    Bunga Nona bibir merah (Clerodendrum thomsonae Balf.F)
10.  Bunga Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
11.  Bunga Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
12.  Bunga Alamanda (Alamanda cathartica L.)
13.  Bunga Pisang-pisangan (Heliconia colinsiana)
14.  Bunga Tasbih (Canna sp.)
15.  Bunga Kangkung (Ipomea aquatica)
16.  Bunga Dadap (Erythrine variegate)



II.      CARA KERJA
1.    Mengamati bagian-bagian bunga majemuk: ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptakulum), perhiasan bunga (perianthium), daun pembalut (involucrum), daun pelindung (bractea), daun tangkai (bracteola).
2.    Mengamati tipe bunga majemuk: tak berbatas (inflorescentia racemosa botryoides centripetala), berbatas (inflorescentia cymosa centrifuga defitina), majemuk campuran (inflorescentia mixta).
3.    Mengamati bentuk bunga majemuk: tandan, bulir, untai, tongkol, payung, cawan, bongkol, periuk, malai, malai rata, payung majemuk, tongkol majemuk, bulir majemuk, dan sebagainya.
4.    Menggambar hasil pengamatan.

III.    TEORI DASAR
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu bersifat vegetatif dan generatif. Alat perkembangan generatif tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang di dalamnya terkandung biji dan biji inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Bagian-bagian pada suatu bunga lazimnya dibedakan atas:
A. Bagian-bagian yang bersifat batang atau cabang, yaitu:
1.    Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculuscomunis atau rhachis), yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi. Ibu tangkai ini dapat bercabang, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, dapat pula sama sekali tidak bercabang. 
2.    Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
3.    Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai bunga, yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
B. Bagian-bagian yang bersifat seperti daun, yaitu:
1.    Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya.
2.    Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga. Pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua daun tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidang median, sedang pada tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya di dalam bidang median, di bagian atas tangkai bunga.
3.    Seludang bunga (spatha), yaitu daun pelindung yang besar, yang seringkali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar.
4.    Daun-daun pembalut (bracteolainvoluclaris), yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran.
5.    Kelopak tambahan (epicalix), yaitu bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau, tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah kelopak.
6.    Daun-daun kelopak (sepalae)
7.    Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
8.    Daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya.
9.    Benang-benang sari (stamina)
10.  Daun-daun buah (carpella)
Pada bunga majemuk ibu tangkai ada yang dapat mengadakan percabangan dan ada pula yang tidak. Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan tidak berdaun disebut sumbu bunga (scaptus). Ibu tangkai bunga bercabang memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam, selain itu jumlah cabang dan panjangnya jika dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang berpengaruh pula terhadap urutan mekarnya masing-masing bunga pada suatu bunga majemuk. Oleh karena itu bunga dapat bunga majemuk dapat dibedakan dalam tiga golongan, yaitu:
1.  Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemusa botryoides centripetala), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas. Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu bunga, tampaknya seakan-akan bunga majemuk ini tidak berbatas, lagi pula jika dilihat dari atas, nampak bunga mulai mekar dari pinggir menuju  ke pusat itulah maka bunga majemuk yang bersifat demikian ini dinamakan: inflorescentia centripetal.      
2.  Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa centrifuga defitina), yaitu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang-cabang, dan cabang-cabang tadi seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya.
3.  Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta), yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga majemuk tak berbatas.Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan cabang-cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi. Walaupun demikian menurut kenyataannya seringkali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempunyai bunga-bunga di ketiaknya.


IV.    HASIL PENGAMATAN

No
Nama
Bentuk Bunga
Jenis Perbungaan
Tipe Bunga
Tata Letak
1
Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)
Tabung
Tak terbatas
Tandan
Ujung batang
2
Bunga Soka
(Ixora grandiflora L.)
Jarum
Tak terbatas
Malai rata
Ujung batang
3
Bunga Putri Malu
(Mimosa pudica L.)
Jarum
Tak berbatas
Bongkol
Ketiak daun
4
Bunga ♂ dan ♀ jagung
(Zea mays L.)
Karangan bunga
Rambut ♀
Tak terbatas
Bulir majemuk
Tongkol ♀
Ujung batang
5
Bunga Kelapa
(Cocos nucifera L.)
Lanset ♂, bulat peluru♀
Tak terbatas
Tongkol majemuk
Ketiak daun
6
Bunga Matahari
(Helianthus annuus L.)
Cawan
Berbatas
Cawan
Ujung batang
7
Bunga Lamtoro
(Leucaena glauca L.)
Jarum
Tak Terbatas
Bongkol
Ketiak daun
8
Bunga Melati
(Jasminum sambae L.)
Terompet
Berbatasa
Anak payung menggarpu
Ujung batang
9
Bunga Nona makan sirih (Clerodendrum thomsonae Balf.F)
Terompet
Tak terbatas
Malai
Ujung batang
10
Bunga Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
Terompet
Tak terbatas
Tandan
Ketiak daun
11
Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Pita
Tak terbatas
Tandan
Ketiak daun
12
Bunga Alamanda
(Alamanda cathartica L.)
Terompet
Berbatas
Anak payung menggarpu
Ketiak daun
13
Bunga Pisang-pisangan (Heliconia colinsiana)
Pedang
Berbatas
Tandan
Ujung batang
14
Bunga Tasbih (Canna sp.)
Terompet
Berbatas
Bercabang seling
Ujung batang
15
Bunga Kangkung
(Ipomea aquatica)
Terompet
Tak terbatas
Malai
Ketiak daun
16
Bunga Dadap (Erythrine variegate)
Sepatu koboy
Tak terbatas
Tandan
Ujung batang
 
V.      ANALISIS DATA
1.       Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima)
Klasifikasi tanaman Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Fabacales
Family
:
Caesalpiniaceae
Genus
:
Caesalpinia
Spesies
:
Caesalpinia pulcherrima
(sumber
:
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) merupakan jenis bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. Dan memiliki tipe bunga tandan, yaitu ibu tangkainya bercabang, dan cabang-cabangnya masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Kembang merak ini letak bunganya berada pada ujung batang (terminalis). Bentuk kembang merak ini seperti tabung.
Kembang merak ini mempunyai bagian-bagian berupa ibu tangkai daun (pedunculus) yang merupakan cabang yang masih muda, tangkai daun (pedicellus), kelopak (calyx) dan mahkota (corolla) memiliki warna yang hampir sama, serta alat kelamin yang tampak berupa putik (pistillum) dan benang sari (stamen) yang panjangnya sama.
Menurut Zahra dalam tulisannya yang berjudul MORFOLOGI BUNGA DAN DAUN (2015) kembang merupakan bunga majemuk dengan karangan bunga berbentuk tandan (racemus) dan termasuk ke dalam bunga bixeualis. Perhiasan bunga berupa corolla dan calyx. Calyx terdiri dari 5 sepal yang lepas. Corolla berbentuk kupu-kupu terdiri dari 5 petal yang saling lepas, 1 petal yang besar disebut bandera atau vexilum, 2 sayap atau ala, 2 tunas atau carina satu sama lain terpisah warnanya putih. Benang sari jumlahnya 10, 9 bersatu dan 1 buah lepas (diadelpus) semuanya sama panjang. Putik berjumlah 1 dengan letak ovarium superum terdiri dari 1 loculus dan 1 carpelum, jumlah ovulum bisa 1 sampai banyak ovulum dengan letak ovulum parietalis.

2.       Bunga Soka (Ixora grandiflora L.)
Klasifikasi tanaman soka (Ixora grandiflora L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Rubuiales
Family
:
Rubiaceae
Genus
:
Ixora
Spesies
:
Ixora grandiflora L.
(Sumber
:
https://www.scribd.com/doc/97385941/bunga-soka. 2012)
Dari hasil pengamatan diketahui bhawa bunga soka (Ixora grandiflora L.) merupakan jenis bunga majemuk tak terbatas  (inflorescentia racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. Dan memiliki tipe bunga malai rata (corymbus ramosus), yaitu ibu tangakai mengadakan percabangan, demikian pula seterusnya cabangnya, tetapi cabang-cabang tadi mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga, seakan-akan semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung. Bunga soka ini letak bunga berada pada ujung batang (terminallis), dan memiliki bentuk bunga seperti jarum. Pada praktikum kali ini bunga soka yang diamati ada 2 macam tetapi masih dalam satu spesies, perbedaannya hanya terletak pada warnanya saja. Selain itu semuanya sama.
Bunga soka memiliki bagian-bagia daun seperti tangkai daun (pedicellus), duduk daun atau bertangkai pendek dan pada ujung tangkai dengan dua daun pelindung, mahkota (corolla), putik (pistilum), dan benang sari (stamen). Bunganya mekar bergerombol, setiap kuntumnya  berukuran kecil dengan empat kelopak.
Menurut Perry Wijaya dalam tulisannya yang berjudul bunga soka (2012), tanaman soka merupakan tanaman yang menghendaki penyinaran matahari penuhteruatama untuk merangsang pembungaan. Meskipun jenisnya cukup beragam, secara umum bentuk morfologis tanaman terutama bagian bunganya tidak berbeda jauh yaitu tersusun atas beberapa bunga kecil yang masing-masing memiliki empat petal mahkota dalam satu tangkai mirip payung terbuka. Bunga soka yang masih kuncup mirip jarum sehingga akan terkesan gundukan jarum berwarna merah disaat belum mekar. Warna kelopak bunga ada yang merah, merah muda,ungu , putih dan kuning.


3.       Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L.)
Klasifikasi tanaman putri malu (Mimosa pudica L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Fabacales
Family
:
Mimosaceae
Genus
:
Mimosa
Spesies
:
Mimosa pudica L.
(sumber
:
http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-tumbuhandoc.html. 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa bunga putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan jenis bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. Dan memiliki tipe bunga bongkol (capitulum), yaitu suatu bunga majemuk yang menyerupai cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk selurnya berbentuk seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian yang membengkak tadi seringkali mempunyai sisik (palea) pada pangkal, jadi sisik ini terletak pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang membengkak tadi).  Perbungaan pada putri malu berbentuk membulat seperti bola, namun dalam satu helaian bunga berbentuk seperti jarum. Bunga putri malu ini letak bunga berada pada ketiak daun (axillaris).
Bagian-bagian yang terdapat pada bunga putri malu yaitu tangkai bunga (pedicellus), (benang sari (stamen), dan putik (pistilum). Krlopaknya sangat kecil, bergerigi empat seperti selaput pipih. Tabung mahkota sangat kecil, bertaju empat, dan berwarna ungu.

4.       Bunga Jantan dan Betina Jagung (Zea mays)
Klasifikasi tanaman jagung (Zea mays):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Cyperales
Family
:
Poaceae
Genus
:
Zea
Spesies
:
Zea mays
(Sumber
:
Brdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa bunga jagung betina mempunyai tipe bunga majemuk tak terbatas dengn bentuk bunganya berupa tongkol yang tumbuh diketiak daun (Axillaris) dan mempunyai tangkai putik yang panjang agar mudah menangkap benang sari dari bunga jantan. Sedangkan bunga jantannya berbentuk bulir majemuk yang terletak pada ujung batang (Terminalis), yang biasanya lebih tinggi dari letak bunga betinapada tanaman jagung tersebut. Sehingga mempermudah jatuhnya serbuk sari dikepala putik. Satu helai bunga betina yang berbentuk seperti rambut tersebut setelah mengalami pembuahan akan menghasilkan satu buah biji jagung.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu tanaman. Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol, tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Menurut Christian dalam tulisannya yang berjudul ZEA MAYS (2015) bunga betina merupakan bunga majemuk tidak terbatas (inflorescentia racemosa) dan bunganya melekat langsung pada ibu tangkainya. Bentuknya berup tongkol (spandix), seperti bulir, tetapi ibu tangkainya besar, tebal dan sering kali berdaging. Biasanya tongkolnya terbungkus oleh semacam pelepah dengan rambut. Tongk,ol tumbuh dari buku, diantara batang dan pelepah daun. Rambut ini sebenarnya adalah putik jagung yang memanjang menyerupai rambut. Bunga jantan juga merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemos) dan bunganya tidak melekat langsung pada ibu tangkai. Bentuk bunganya berupa bulir majemuk dan berbentuk seperti karangan bunga (inflortescence). Serbuk sari berwana kuning dan berbau khas. Tanaman jagung memiliki cara penyerbukan anemofili, penyerbukan dengan perantara angin. Hal ini sesuai dengan bentuk bunga dari jagung itu sendiri.

5.       Bunga Kelapa (cocos nucifera L.)
Klasifikasi tanaman kelapa (Cocos nucifera L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophuta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Aracales
Family
:
Aracaceae
Gebus
:
Cocos
Spesies
:
Cocos nucifera L.
(Sumber
:
http://dokumen.tips/documents/deskripsi-tanaman-kelapa-cocos-nucifera.html. 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa bunga kelapa (covos nucifera L.) merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. Dengan tipe bunga tongkol majemuk, yaitu yaitu bunga yang ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol pula dan bunga tongkol majemuk ini diselubungi oleh seludang (spatha) yang besar, tebal dan kuat. Tongkol bunga dengan dua seludang bercabang satu kali yaitu cabang karangan dengan bunga jantan yang banyak dan tersusun berpasangan. Pada pangkalnya terdapat satu buah bunga betina yang besar dan di kanan kirinya biasanya terdapat 2 buah bunga jantan. Bunga jantan pada bunga ini mempunyai daun kelopak yang kecil dan daun mahkota yang berbentuk lanset sedangkan bunga betina berbentuk bulat peluru dengan perhiasan bunga yang berdagang dan menempel pada buah.  Bunga ini terletak pada ketiak daun (axillaris).
Menurut Mukhamad Adhitya dalam tulisannya yang berjudul Deskripsi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera), bunga kelapa tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea. Bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Bunga kelapa ini merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa). Dan merupakan bunga tongkol majemuk karena ibu tangkainya bercabang-cabang, masing-masing merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol. Sebelum mekar bunga diselubungi oleh seludang yang besar, tebal, dan kuat.

6.       Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)
Klasifikasi Tanaman bunga Matahari (Helianthus annuus L.):
Kingdom
:
Palntae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Asterales
Family
:
Astaraceae
Genus
:
Helianthus
Spesies
:
Helianthus annuus L.
(Sumber
:
http://documents.tips/documents/bunga-matahari.html. 2014)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga matahari (Helianthus annuusL.) merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. dengan tipe bunga yang berupa cawan, yaitu suatu bunga majemuk yang pada ujung ibu tangkainya melebar dan merata, sehingga mencapai bentuk seperti cawan dan pada bagian-bagain inilah tersusun bunga yang lengkap.  Pada pangkal bunga mejemuk yang demikian terdapat daun-daun pembalut (bractea involucralis). Pada bunga matahari, bunga yang berwarna kuning pada pinggirnya adalah bunga pita, sedangkan pada bagian tengah merupakan bunga tabung, bunga inilah yang mempunyai kedua alat kelamin (benang sari dan putik) dan dapat menghasilkan buah. Bunga matahari ini memiliki bentuk perbungan seperti cawan atau mangkuk dan letak bunganya berada di ujung batang (terminalis).
Bunga matahari tersusun majemuk serta terdapat dua tipe bunga, yairtu bunga tepi yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertile dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga. Penyerbukan pada bunga matahari dibantu oleh serangga.
Menurut Elza Puspita dalam tulisannya yang berjudul Bunga Matahari (2014), bunga matahari memiliki kepala bunga yang besar dengan diameter bunga bdapat mencapai 30 cm, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan dengan ukuran melintang antara 10 hingga 15 cm, berwarna kuning, dan ditengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat. Bila dibuahi, bunga-bunga kecil ini menjadi biji. Biji-bijinya yang bberwarna hitam bergaris-garis putih itu berkumpul di dalam cawan. Bila sudah matang, biji-biji ini mudah dilepaskan dari cawannya,. Bunga matahari dikenal tumbuh kearah matahari, perilaku ini dikenal dengan istilah helioptropik. Pada malam hari, bunga ini tertunduk ke bawah.

7.       Bunga Lamtoro (Leucaena glauca L.)
Klasifikasi tanaman lamtoro (Leucaena glauca L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Rosales
Family
:
Mimosaceae
Genus
:
Leucaena
Spesies
:
Leucaena glauca L.
(Sumber
:
http://www.docfoc.com/nusa-indah. 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga lamtoro (Leucaena glauca L.) merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. dengan tipe bunga bongkol (capitulum). Pada bunga bongkol tersebut terdapat banyak bunga yang apabila diambil satu bagiannya. Setiap satu bunga terdiri dari tangkai bunga, benang sari dan putik. Bunga lamtoro ini seperti bunga putri malu, jika bunga putri malu memili warna merah muda, sedangkan lamtoro ini memiliki warna putih. Bentuk helaian bunganyanjuga sama seperti putri malu yaitu berbentuk seperti jarum dan perbungannya berbentuk seperti bola. Bunga matahari ini memiliki tata letak yang berada pada ujung batang (terminalis).

8.       Bunga Melati (Jasminum sambac L.)
Klasifikasi tanaman melati (Jasminum sambac L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Astarales
Family
:
Asteraceae
Genus
:
Jasminum
Spesies
:
Jasminum sambac L.
(Sumber
:
https://www.scribd.com/doc/164358283/Bunga-Melati. 2013)
Brdasarkan hasil pengamatan, dikatehui bahwa bunga melati (Jasminum sambac L.) merupakan bunga majemuk berbatas (Inflorescentia cymosa)  bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas, dengan tipe bunga anak payung menggarpu (dichasium), yaitu pada ujung ibu tangkai terdapat satu bunga. Diabawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Bunga yang mekar dahuku ialah bunga yang terdapat pada ujung ibu tangkainya. Bunga melati memiliki 2 benang sari (stamen) yang melekat pada mahkota (corolla) dengan tangkai sari (filamentum) yang pendek dan kepala sari (anthera) besar dengan dua ruang dan terdapat satu tangkai putik yang sangat pendek. Mahkota (corolla) berbentuk terompet dengan tajuk berwarna putih bersih dan jumlah mahkotanyanbiasanyan ada 5. Bunga melati memiliki tata letak bunga yang berada di ujung batang (terminalis).

9.       Bunga nona makan sirih (Clerodendrum thomsonae Balf.F)
Klasifikasi nona merah sirih pengantin (Clerodendrum thomsonae Balf.F):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Lamiales
Family
:
Lamilaceae
Genus
:
Clerodendrum
Spesies
:
(Clerodendrum thomsonae Balf.F)
(Sumber
:
http://www.plantamor.com/index.php?plant=360. 2012)
Berdasarkan dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga nona makan sirih (Clerodendrum thomsonae Balf.F) merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. dengan tipe bunga malai, yaitu ibu tangkainya mengadakan percabangan secara monopodial, demikian pula cabang-cabangnya, sehingga suatu malai dapat disamakan dengan suatu tandan majemuk. Secara keseluruhan seringkali memperlihatkan bentuk sebagai kerucut atau limas. Bunga nona makan sirih ini memiliki mahkota (corolla) yang berwarna merah dengan berjumlah 5, kelopak yang berwarna putih, terdapat benang sari dan putik dalam satu bunga (hermaprodit). Bentuk bunga ini miripseperti bentuk terompet. Bunga nona makan sirih ini memiliki tata letak di ujung batang (terminalis).

10.     Bunga Eceng gondok ( Eichornia crassipes (Mart.) Solms.)
Klasifikasi tanaman Eceng gondok ( Eichornia crassipes (Mart.) Solms.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Liliales
Family
:
Pontederiaceae
Genus
:
Eichornia
Spesies
:
Eichornia crassipes (Mart.) Solms
(Sumber
:
http://dokumen.tips/documents/eceng-gondok-55a0d01c84eae.html. 2015)
Berdasarkan hasil dari pengamatan dapat dikathui bahwa bunga eceng gondok (Eichornia crassipes (Mart.) Solms) merupakan bunga majemuk tak terbatas yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dengan tipe bunga tandan, yaitu ibu tangkai bercabang, dan cabang-cabangnya masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Setiap bunga eceng gondok terdiri dari Benang sari (stamen) umumnya 6 dalam 2 lingkaran, jarang 3 (dengan tanpa staminodia), tangkai sari (filamentum) lepas, melekat pada tabung tepal, putik (ginaesium) pada umunya 3 karpel membentuk 1 ovarium superus. Bunga ini mempunyai mahkota bunga berwarna ungu muda. Eceng gondok memiliki bentuk bunga seperti terompet dan memiliki tata lertak di ketiak daun (axillaris)

11.     Bunga Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi tanaman Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Orchidales
Family
:
Orchidaceae
Genus
:
Arachis
Spesies
:
Arachis flos-aeris
(Sumber
:
http://documents.tips/documents/klasifikasi-ammy.html. 2015)
Berdasarkn hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) merupakan bunga majemuk tak terbatas inflorescentia racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. dengan tipe bunga tandan yaitu ibu tangkai bercabang, dan cabang-cabangnya masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Bagian-bagian dari bunga anggrek antara lain tangkai bunga (pedicellus) dan tenda bunga (tepal). Bunganya berwarna putih agak kekuning-kuningan dengan bercak-bercak berwarna coklat. Bunga ini merupakan bunga yang tidak sempurna karena tidak memiliki mahkota maupun kelopak bunga yang dimiliki hanyalah tenda bunga. Bunga anggrek kalajengking ini memiliki bentuk bunga seperti pita dan tata letaknya berada pada ketiak daun (axillaris).

12.     Bunga Alamanda (Allamanda chatartica L.)
Klasifikasi tanaman alamanda (Allamanda chatartica L.):
Kingdom
:
Palntae
Dividio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Genianales
Family
:
Apocynaceae
Genus
:
Allamanda
Spesies
:
Allamanda chatartica L.
(Sumber
:
http://www.klasifikasitanaman.com/2014/08/klasifikasi-tanaman-bunga-allamanda.html. 2014)

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga alamanda (Allamanda chatartica L.) merupakan bunga majemuk terbatas (inflorescentia cymosa) yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang-cabang, dan cabvang-cabang tadi seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk terbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ibu tangkainya. Dengan tipe bunga anak payung menggarpu (dichasium), yaitu bunga yang mempunyai ibu tangkai yang pada ujungnya terdapat satu bunga (mekarnya lebih dahulu daripada 2 bunga lainnya) dan di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Pada setiap bunga, terdapat tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum), kelopak bunga (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen) dan putk (pistillum). Bunga alamanda merupakan bunga yang sempurna dan bunganya memiliki mahkota seperti terompet namun pada bagian atas mahkotanya terdapat torehan-torehan, putiknya tertutupi oleh mahkota bunga dan untuk benang sarinya juga tertutupi oleh mahkota juga dan benang sarinya tersebut langsung menempel pada bagian dalam mahkota bunga. Bunga alamnada memiliki bentuk seperti terompet dan tata letak yang berada di ketiak daun (axillaris)

13.     Bunga Pisang-pisangan (Heliconia colinsiana)
Klasifikasi tanaman Pisang-pisangan (Heliconia colinsiana):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Zingiberales
Family
:
Heliconiaceae
Genus
:
Heliconia
Spesies
:
Heliconia colinsiana
(sumber
:
https://www.academia.edu/5665251/Heliconia_colinsiana. 2013)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga Pisang-pisangan (Heliconia colinsiana) merupakan bunga majemuk terbatas (inflorescentia cymosa) yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang-cabang, dan cabvang-cabang tadi seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk terbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ibu tangkainya. Dengan tipe bunga tandan. Bunga pisang-pisangan ini memiliki bentuk bunga seperti pedang. Dan tata letaknya berada di ujung batang (terminalis).
Menurut Yayu maria ulfah dalam tulisannya yang berjudul Heliconia colinsiana (2013), letak bunga Heliconia colinsiana terminal (flos terminalis) karena bunga kelur dari ujung batang. Bunga-bunga terdapat pada struktur terminal yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, percabangan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bunga Heliconia colinsiana termasuk kedalam bunga tidak lengkap karena tidak memiliki salah satu organ tumbuhan, yaitu sepal atau kelopak bunga. Bunga tersebut hanya memiliki organ petal, stamen, dan pistilum.

14.     Bunga Tasbih (Canna sp)
Klasifikasi tanaman Tasbih (Canna sp):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Bromeliales
Family
:
Canaceae
Genus
:
Cana
Spesies
:
Cana sp.
(Sumber
:
http://dokumen.tips/documents/canna-indica-55a35bc29af2d.html. 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga tasbih (Cana sp.) merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. dengan tipe bunga anak payung menggarpu (dichasium), yaitu bunga yang mempunyai ibu tangkai yang pada ujungnya terdapat satu bunga (mekarnya lebih dahulu daripada 2 bunga lainnya) dan di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Bunganya berwarna kuning, tetapi yang berwarna kuning tersebut sebenarnya bukan mahkota, melainkan tangkai benang sari yang warnanya sangat menarik dan mencolok, hal ini terjadi agar serangga tertarik dengan warna yang mencolok tersebut sehingga meuahkan untuk penyerbukan bunga tersebut. Setiap bunga memiliki bagian-bagian seperti tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum), mahkota (corolla), tangkai benang sari (filamentum) dan putik (pistillum). Bunga tasbih ini memili bentuk seperti terompet dan memiliki tata letak diujung batang (terminalis).

15.     Bunga Kangkung (Ipomoea aquatica L.)
Klasifikasi tanaman kangkung (Ipomoea aquatica L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Olanales
Family
:
Convolvulaceae
Genus
:
Ipomea
Spesies
:
Ipomoea aquatica L.
(Sumber
:
http://dokumen.tips/documents/laporan-kangkung-airdoc.html. 2014)
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga kangkung (Ipomoea aquatica L.) merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. dengan tipe bunga malai, yaitu ibu tangkainya mengadakan percabangan secara monopodial, demikian pula cabang-cabangnya sehingga suatu malai dapat disamakan dengan suatu tandan majemuk. Pada bunga kangkung, bagian-bagiannya antara lain adanya tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen) dan putik (pistillum). Bunganya ada yang berwana ungu dengan corak putih di tengahnya, atau berwarna putih dengan corak ungu di tengahnya. Bunga kangkung memiliki bentuk seperti terompet dan tata letaknya berada pada ketiak daun (axillaris).


16.     Bunga Dadap (Erythrine variegate)
Klasifikasi tanaman Dadap (Erythrine variegate):
Kingdom
;
Plantae
Divisio
:
Spermatophyta
Clasiss
:
Dicotyledonae
Ordo
:
Fabales
Family
:
Fabaceae
Genus
:
Erythrina
Spesies
:
Erythrine variegate
(sumber
:
http://dokumen.tips/documents/inventarisasi-55a0c9e9bc1b3.html. 2015)
Dari hasilpengamatan dapat diketahui bahwa bunga dadap merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak., dengan tipe bunga tandan, yaitu ibu tangkai bercabang, dan cabang-cabangnya masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Bunga ddaap ini memiliki warna kelopak yang merah dan berjumlah 5, kemudian memiliki kelopoak yang jug berjumlah 5. Benang sari dan putik terletak didalam mahkota. Benang sari berjumlah 10 (9 berlekatan dan 1 pisah) dan putik berjumlah 1. Bunga dadap memiliki bentuk seperti sepatu koboy dan tata letaknya berada di ujung batang (terminalis).

VI.    KESIMPULAN
1.  dari hasil percobaan dapat diketahui dari masing-masing bahan memiliki bentuk bunga yang berbeda seperti bentuk tabung (pada kembang merak), jarum (pada bunga soka, putri malu, lamtoro), karangam bunga (jagung jantan), rambut (jagung betina), Lanset (bunga kelapa jantan), bulat peluru (bunga kelapa betina), cawan (bunga matahari), terompet (bunga melati, nona makan sirih, eceng gondok, alamanda, tasbih, dan kangkung), pita (anggrek kalajengking), pedang (bunga pisang-pisangan), dan sepatu koboy (bunga dadap merah)
2.  Bunga yang memiliki jenis perbungaan tek terbatas adalah bunga merak, soka, putri malu, jagung, kelapa, lamtoro, nona makan sirih, eceng gondok, anggrek kalajengking, kangkung, dan dadap.
3.  Bunga yang memiliki jenis perbungaan terbatas adalah bunga matahari, melati, alamanda, pisang-pisangan, dan tasbih.

VII.   DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2016. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin  : PMIPA FKIP UNLAM.

Anonim. 2015. Nusa Indah. Diakses melalui http://www.docfoc.com/nusa-indah. Pada tanggal 29 April 2016.

Anonim. 2012. Nona makan sirih. Diakses melalui http://www.plantamor.com/index.php?plant=360. Pada tangfgal 19 April 2016.

Anonim. 2014. Klasifikasi Tanaman Bunga Allamanda. Diakses melalui http://www.klasifikasitanaman.com/2014/08/klasifikasi-tanaman-bunga-allamanda.html. Pada tanggal 29 April 2016.

Anonim a. 2014. Kembang merak. Diakses melalui http://www.jamunusantara.com/kembang-merak-caesalpinia-pulcherrima-l-sw/. pada tanggla 29 April 2016.

Anonim b. 2008. Bunga soka. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/gussuta/2847711136. Pada tanggal 29 April 2016.

 Anonim c. 2014. Bunga putri malu. Diakses melalui https://lexyleksono.com/2014/07/20/bunga-putri-malu-looks-like-a-firework/. Pada tanggal 29 April 2016.

Anonim d. 2013. Jagung jantan dan betina. Diakses melalui http://arinal.izzawati08.student.ipb.ac.id/2013/03/04/bunga-jagung-jantanbetina-dan-bunga-banci-hermaprodit/. Pada tanggal 29 April 2016.

Anonim e. 2013. Kelapa gading. Diakses melalui http://iphotome.blogspot.co.id/2013/01/kelapa-gading.html. Pada tanggal 29 April 2016.

Anonim f. 2013. Cara merawat bunga matahari rumah. Diakses melalui http://flowerian.com/145/cara-merawat-bunga-matahari-rumah.html. Pada tanggal 29 April 2016.

Anonim g. 2013. Lamtoro. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/51463027@N02/11509235226/. Pada tanggal 29 April 2016.

Anonim h. 2015. Gambar bunga melati putih. Diakses melalui http://gambartop10.blogspot.co.id/2015/03/gambar-bunga-melati-putih.html. Pada tanggal 29 April 2016.
Anonim i. 2015. Tanaman white Bleeding Heart Vine. Diakses melalui http://bibitbunga.com/tanaman-white-bleeding-heart-vine/. Pada tanggal 29 April 2016.

Anonim j. 2012. Bunga eceng gondok. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/pocketografi/8283268582. Pada tanggal 29 April 2016.

Anonim k. 2015. Anggrek kalajengking. Diakses melalui https://alamendah.org/2015/08/25/anggrek-kalajengking-arachnis-flos-aeris-si-unik-pembawa-sial/. Pada tanggal 29 April 2016.

Anonim l. 2012. Khasiat manfaat bunga lamanda. Diakses melalui http://laely-widjajati.blogspot.co.id/2012/10/khasiatmanfaat-bunga-alamanda.html. Pada tanggal 29 April 2016.

Anonim m. 2012. Tanaman hias. Diakses melalui https://kebunbibit.id/tanaman/tanaman-hias-bunga/tanaman-hias-bunga-lain/yellow-heliconia.html?cid=3. Pada tanggal 29 April 2016.

Anonim n. 2012. Deskripsi Bunga Cana Indica. Diakses melalui http://ferrydwirestuhendra.blogspot.co.id/2012/08/deskripsi-bunga-canna-indica-atau-bunga.html. Pada tanggal 29 April 2016.

Aonim o. 2013. Bunga liar yang sedap dipandang. Diakses melalui http://www.kaskus.co.id/thread/532f0ed7fdca173d1b8b47d4/go-greensi-bunga-liar-yg-sedap-dipandang-di-sekitar-anda/. Pada tanggal 29 April 2016.

Anonim p. 2014. Bunga dadap merah. Diakses melalui http://www.biodiversitywarriors.org/isi-katalog.php?idk=203&judul=Bunga-Dadap-Merah. Pada tanggal 29 April 2016.

Adhitya, mukhamad. 2015. Deskripsi tanaman kelapa (Cocos nucifera). Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/deskripsi-tanaman-kelapa-cocos-nucifera.html. Pada tanggal 19 April 2016.

Anwar. 2014. Laporan kangkung Air. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/laporan-kangkung-airdoc.html. Pada tanggal 29 April 2016

Awaluddin. 2015. Eceng gondok. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/eceng-gondok-55a0d01c84eae.html. Pada tanggal 29 April 2016.

Chafildza. 2015. Klasifikasi tumbuhan. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-tumbuhandoc.html. pada tanggal 29 April 2016.

Christian. 2015. ZEA MAYS. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/zea-mays-55b085a13532b.html. Pada tanggal 29 April 2016.

Dini. 2015. Inventarisasi. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/inventarisasi-55a0c9e9bc1b3.html. Pada tanggal 29 April 2016.

Nugroho, prasetyo, hadi. 2013. Bunga Melati. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/164358283/Bunga-Melati. Pada tanggal 29 April 2016

Nuradin, lutfi. 2015. ZEA MAYS. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/zea-mays-55a8243f16375.html. Pada tanggal 29 April 2016.

Puspita, elza. 2014. Bunga Matahrai. Diakse melalui http://documents.tips/documents/bunga-matahari.html. Pada tanggal 29 April 2016.

Ratna. 2015. Canna sp. diakses melalui http://dokumen.tips/documents/canna-indica-55a35bc29af2d.html. Pada tanggal 29 April 2016.

Siswanto, hadi. 2012. Prak 6 Mortum. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/100879759/1/Bunga-Merak-Caesalpinia-pulcherrima-Swart. Pada tanggal 27 April 2016.

Suardi. 2015. Klasifikasi AMMY. Diakses melalui http://documents.tips/documents/klasifikasi-ammy.html. Pada tanggal 29 April 2016.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Ulfah, yayu, maria. 2013. Heliconia colinsiana. Diakses melalui https://www.academia.edu/5665251/Heliconia_colinsiana. Pada tanggal 29 April 2016.

Wijaya, perry. 2012. Bunga Soka. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/97385941/bunga-soka. Pada tanggal 27 April 2016.

 Zahra. 2015. MORFOLOGI BUNGA DAN DAUN. Diakses melalaui http://dokumen.tips/documents/morfologi-bunga-dan-daun.html. Pada tanggal 27 April 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar