PRAKTIKUM VI
Topik
|
:
|
Bunga Majemuk
|
Tujuan
|
:
|
Mengenal berbagai bentuk bunga
majemuk dan bagian-bagiannya.
|
Hari/Tanggal
|
:
|
Sabtu/23 April 2016
|
Tempat
|
:
|
Lapangan Open Space UNLAM
Banjarmasin
|
I. ALAT
DAN BAHAN
A. Alat-alat:
1. Baki/nampan
2. Alat tulis
3. Silet/cutter
4. Kamera
B. Bahan-bahan:
1. Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)
2. Bunga Soka (Ixora grandiflora L.)
3. Bunga Putri malu (Mimosa pudica)
4. Bunga betina dan jantan jagung (Zea mays L.)
5. Bunga Kelapa (Coocos nucifera L.)
6. Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)
7. Bunga Lamtoro (Leucaena glauca L.)
8. Bunga Melati (Jasminum sambae L.)
9. Bunga Nona bibir merah (Clerodendrum thomsonae Balf.F)
10. Bunga Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
11. Bunga Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
12. Bunga Alamanda (Alamanda cathartica L.)
13. Bunga Pisang-pisangan (Heliconia colinsiana)
14. Bunga Tasbih (Canna sp.)
15. Bunga Kangkung (Ipomea aquatica)
16. Bunga Dadap (Erythrine variegate)
II. CARA
KERJA
1. Mengamati bagian-bagian bunga majemuk: ibu
tangkai bunga (pedunculus), tangkai
bunga (pedicellus), dasar bunga (receptakulum), perhiasan bunga (perianthium), daun pembalut (involucrum), daun pelindung (bractea), daun tangkai (bracteola).
2. Mengamati tipe bunga majemuk: tak berbatas (inflorescentia racemosa botryoides
centripetala), berbatas (inflorescentia
cymosa centrifuga defitina), majemuk campuran (inflorescentia mixta).
3. Mengamati bentuk bunga
majemuk: tandan, bulir, untai, tongkol, payung, cawan, bongkol, periuk, malai, malai
rata, payung majemuk, tongkol majemuk, bulir majemuk, dan sebagainya.
4. Menggambar hasil pengamatan.
III. TEORI DASAR
Alat
perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu bersifat
vegetatif dan generatif. Alat perkembangan generatif tersebut bentuk dan
susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang
berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal
sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa
persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang
disebut buah, yang di dalamnya terkandung biji dan biji inilah yang nanti akan
tumbuh menjadi tumbuhan baru. Bagian-bagian pada suatu bunga lazimnya dibedakan
atas:
A. Bagian-bagian yang bersifat
batang atau cabang, yaitu:
1. Ibu tangkai bunga
(pedunculus, pedunculuscomunis atau rhachis), yaitu bagian yang biasanya
merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi. Ibu
tangkai ini dapat bercabang, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, dapat pula
sama sekali tidak bercabang.
2. Tangkai bunga (pedicellus),
yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
3. Dasar bunga (receptaculum),
yaitu ujung tangkai bunga, yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
B. Bagian-bagian yang bersifat
seperti daun, yaitu:
1. Daun-daun pelindung
(bractea), yaitu bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul
cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya.
2. Daun tangkai (bracteola),
yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga. Pada tumbuhan
biji belah (Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua daun tangkai yang letaknya
tegak lurus pada bidang median, sedang pada tumbuhan biji tunggal
(Monocotyledoneae) hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya di dalam
bidang median, di bagian atas tangkai bunga.
3. Seludang bunga (spatha),
yaitu daun pelindung yang besar, yang seringkali menyelubungi seluruh bunga
majemuk waktu belum mekar.
4. Daun-daun pembalut
(bracteolainvoluclaris), yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam
suatu lingkaran.
5. Kelopak tambahan (epicalix),
yaitu bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau, tersusun dalam suatu
lingkaran dan terdapat di bawah kelopak.
6. Daun-daun kelopak (sepalae)
7. Daun-daun mahkota atau daun
tajuk (petalae)
8. Daun-daun tenda bunga
(tepalae), jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya.
9. Benang-benang sari (stamina)
10. Daun-daun buah (carpella)
Pada
bunga majemuk ibu tangkai ada yang dapat mengadakan percabangan dan ada pula
yang tidak. Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan tidak berdaun disebut
sumbu bunga (scaptus). Ibu tangkai bunga bercabang memperlihatkan cara
percabangan yang bermacam-macam, selain itu jumlah cabang dan panjangnya jika
dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang berpengaruh pula
terhadap urutan mekarnya masing-masing bunga pada suatu bunga majemuk. Oleh
karena itu bunga dapat bunga majemuk dapat dibedakan dalam tiga golongan,
yaitu:
1. Bunga majemuk tak berbatas
(inflorescentia racemusa botryoides centripetala), yaitu bunga majemuk yang ibu
tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi
atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin dekat
dengan ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar
berturut-turut dari bawah ke atas. Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu
bunga, tampaknya seakan-akan bunga majemuk ini tidak berbatas, lagi pula jika
dilihat dari atas, nampak bunga mulai mekar dari pinggir menuju ke pusat itulah maka bunga majemuk yang
bersifat demikian ini dinamakan: inflorescentia centripetal.
2. Bunga majemuk berbatas
(inflorescentia cymosa centrifuga defitina), yaitu bunga majemuk yang ujung ibu
tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai
pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang-cabang, dan
cabang-cabang tadi seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga
pada ujungnya.
3. Bunga majemuk campuran
(inflorescentia mixta), yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik
sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga majemuk tak
berbatas.Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan cabang-cabang yang mendukung
sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung
bunga-bunga yang tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi. Walaupun
demikian menurut kenyataannya seringkali tidak mudah untuk membedakan suatu
bunga majemuk dari cabang yang mempunyai bunga-bunga di ketiaknya.
IV. HASIL PENGAMATAN
No
|
Nama
|
Bentuk Bunga
|
Jenis
Perbungaan
|
Tipe Bunga
|
Tata Letak
|
1
|
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima Swart.)
|
Tabung
|
Tak terbatas
|
Tandan
|
Ujung batang
|
2
|
Bunga Soka
(Ixora
grandiflora L.)
|
Jarum
|
Tak terbatas
|
Malai rata
|
Ujung batang
|
3
|
Bunga Putri Malu
(Mimosa
pudica L.)
|
Jarum
|
Tak berbatas
|
Bongkol
|
Ketiak daun
|
4
|
Bunga ♂ dan ♀ jagung
(Zea
mays L.)
|
Karangan bunga ♂
Rambut
♀
|
Tak terbatas
|
Bulir majemuk ♂
Tongkol
♀
|
Ujung batang
|
5
|
Bunga Kelapa
(Cocos
nucifera L.)
|
Lanset ♂,
bulat peluru♀
|
Tak terbatas
|
Tongkol
majemuk
|
Ketiak daun
|
6
|
Bunga Matahari
(Helianthus
annuus L.)
|
Cawan
|
Berbatas
|
Cawan
|
Ujung batang
|
7
|
Bunga Lamtoro
(Leucaena
glauca L.)
|
Jarum
|
Tak Terbatas
|
Bongkol
|
Ketiak daun
|
8
|
Bunga Melati
(Jasminum
sambae L.)
|
Terompet
|
Berbatasa
|
Anak payung
menggarpu
|
Ujung batang
|
9
|
Bunga Nona makan sirih (Clerodendrum thomsonae Balf.F)
|
Terompet
|
Tak terbatas
|
Malai
|
Ujung batang
|
10
|
Bunga Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
|
Terompet
|
Tak terbatas
|
Tandan
|
Ketiak daun
|
11
|
Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
|
Pita
|
Tak terbatas
|
Tandan
|
Ketiak daun
|
12
|
Bunga Alamanda
(Alamanda
cathartica L.)
|
Terompet
|
Berbatas
|
Anak payung
menggarpu
|
Ketiak daun
|
13
|
Bunga Pisang-pisangan (Heliconia colinsiana)
|
Pedang
|
Berbatas
|
Tandan
|
Ujung batang
|
14
|
Bunga Tasbih (Canna sp.)
|
Terompet
|
Berbatas
|
Bercabang
seling
|
Ujung batang
|
15
|
Bunga Kangkung
(Ipomea
aquatica)
|
Terompet
|
Tak terbatas
|
Malai
|
Ketiak daun
|
16
|
Bunga Dadap (Erythrine
variegate)
|
Sepatu koboy
|
Tak terbatas
|
Tandan
|
Ujung batang
|
V. ANALISIS
DATA
1. Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima)
Klasifikasi tanaman Kembang Merak
(Caesalpinia pulcherrima):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Fabacales
|
Family
|
:
|
Caesalpiniaceae
|
Genus
|
:
|
Caesalpinia
|
Spesies
|
:
|
Caesalpinia pulcherrima
|
(sumber
|
:
|
Berdasarkan
hasil pengamatan diketahui bahwa kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) merupakan jenis bunga
majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) yang ibu tangkainya dapat
tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau
tidak. Dan memiliki tipe bunga tandan, yaitu ibu tangkainya bercabang, dan
cabang-cabangnya masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Kembang
merak ini letak bunganya berada pada ujung batang (terminalis). Bentuk
kembang merak ini seperti tabung.
Kembang merak
ini mempunyai bagian-bagian berupa ibu tangkai daun (pedunculus) yang merupakan cabang yang masih muda, tangkai daun (pedicellus), kelopak (calyx) dan mahkota (corolla) memiliki warna yang hampir sama, serta alat kelamin yang
tampak berupa putik (pistillum) dan
benang sari (stamen) yang panjangnya
sama.
Menurut Zahra
dalam tulisannya yang berjudul MORFOLOGI BUNGA DAN DAUN (2015) kembang
merupakan bunga majemuk dengan karangan bunga berbentuk tandan (racemus) dan termasuk ke dalam bunga
bixeualis. Perhiasan bunga berupa corolla
dan calyx. Calyx terdiri dari 5 sepal
yang lepas. Corolla berbentuk
kupu-kupu terdiri dari 5 petal yang
saling lepas, 1 petal yang besar
disebut bandera atau vexilum, 2 sayap
atau ala, 2 tunas atau carina satu sama lain terpisah warnanya
putih. Benang sari jumlahnya 10, 9 bersatu dan 1 buah lepas (diadelpus) semuanya sama panjang. Putik
berjumlah 1 dengan letak ovarium superum terdiri dari 1 loculus dan 1 carpelum,
jumlah ovulum bisa 1 sampai banyak ovulum dengan letak ovulum parietalis.
2. Bunga Soka (Ixora grandiflora L.)
Klasifikasi tanaman soka (Ixora grandiflora L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Rubuiales
|
Family
|
:
|
Rubiaceae
|
Genus
|
:
|
Ixora
|
Spesies
|
:
|
Ixora
grandiflora L.
|
(Sumber
|
:
|
https://www.scribd.com/doc/97385941/bunga-soka. 2012)
|
Dari hasil
pengamatan diketahui bhawa bunga soka (Ixora
grandiflora L.) merupakan jenis bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) yang ibu
tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat
bercabang lagi atau tidak. Dan memiliki tipe bunga malai rata (corymbus
ramosus), yaitu ibu tangakai mengadakan percabangan, demikian pula
seterusnya cabangnya, tetapi cabang-cabang tadi mempunyai sifat sedemikian rupa
sehingga, seakan-akan semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu
bidang datar atau agak melengkung. Bunga soka ini letak bunga berada pada ujung
batang (terminallis), dan memiliki bentuk bunga seperti jarum. Pada
praktikum kali ini bunga soka yang diamati ada 2 macam tetapi masih dalam satu
spesies, perbedaannya hanya terletak pada warnanya saja. Selain itu semuanya
sama.
Bunga soka
memiliki bagian-bagia daun seperti tangkai daun (pedicellus), duduk daun atau bertangkai pendek dan pada ujung
tangkai dengan dua daun pelindung, mahkota (corolla),
putik (pistilum), dan benang sari (stamen). Bunganya mekar bergerombol,
setiap kuntumnya berukuran kecil dengan
empat kelopak.
Menurut Perry
Wijaya dalam tulisannya yang berjudul bunga soka (2012), tanaman soka merupakan
tanaman yang menghendaki penyinaran matahari penuhteruatama untuk merangsang
pembungaan. Meskipun jenisnya cukup beragam, secara umum bentuk morfologis
tanaman terutama bagian bunganya tidak berbeda jauh yaitu tersusun atas
beberapa bunga kecil yang masing-masing memiliki empat petal mahkota dalam satu
tangkai mirip payung terbuka. Bunga soka yang masih kuncup mirip jarum sehingga
akan terkesan gundukan jarum berwarna merah disaat belum mekar. Warna kelopak
bunga ada yang merah, merah muda,ungu , putih dan kuning.
3. Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L.)
Klasifikasi tanaman putri malu (Mimosa pudica L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Fabacales
|
Family
|
:
|
Mimosaceae
|
Genus
|
:
|
Mimosa
|
Spesies
|
:
|
Mimosa
pudica L.
|
(sumber
|
:
|
http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-tumbuhandoc.html.
2015)
|
Berdasarkan
hasil pengamatan diketahui bahwa bunga putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan jenis bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa)
yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang
dapat bercabang lagi atau tidak. Dan memiliki tipe bunga bongkol (capitulum),
yaitu suatu bunga majemuk yang menyerupai cawan, tetapi tanpa daun-daun
pembalut, dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk
selurnya berbentuk seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian yang
membengkak tadi seringkali mempunyai sisik (palea) pada pangkal, jadi
sisik ini terletak pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang membengkak
tadi). Perbungaan pada putri malu
berbentuk membulat seperti bola, namun dalam satu helaian bunga berbentuk
seperti jarum. Bunga putri malu ini letak bunga berada pada ketiak daun (axillaris).
Bagian-bagian
yang terdapat pada bunga putri malu yaitu tangkai bunga (pedicellus),
(benang sari (stamen), dan putik (pistilum). Krlopaknya sangat
kecil, bergerigi empat seperti selaput pipih. Tabung mahkota sangat kecil,
bertaju empat, dan berwarna ungu.
4. Bunga Jantan dan Betina Jagung (Zea
mays)
Klasifikasi tanaman jagung (Zea
mays):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Cyperales
|
Family
|
:
|
Poaceae
|
Genus
|
:
|
Zea
|
Spesies
|
:
|
Zea mays
|
(Sumber
|
:
|
Brdasarkan
hasil pengamatan diketahui bahwa bunga jagung betina mempunyai tipe bunga
majemuk tak terbatas dengn bentuk bunganya berupa tongkol yang tumbuh diketiak
daun (Axillaris) dan mempunyai tangkai putik yang panjang agar mudah
menangkap benang sari dari bunga jantan. Sedangkan bunga jantannya berbentuk
bulir majemuk yang terletak pada ujung batang (Terminalis), yang
biasanya lebih tinggi dari letak bunga betinapada tanaman jagung tersebut.
Sehingga mempermudah jatuhnya serbuk sari dikepala putik. Satu helai bunga
betina yang berbentuk seperti rambut tersebut setelah mengalami pembuahan akan
menghasilkan satu buah biji jagung.
Jagung
memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu tanaman. Bunga
jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence).
Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam
tongkol, tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Menurut
Christian dalam tulisannya yang berjudul ZEA MAYS (2015) bunga betina merupakan
bunga majemuk tidak terbatas (inflorescentia racemosa) dan bunganya
melekat langsung pada ibu tangkainya. Bentuknya berup tongkol (spandix),
seperti bulir, tetapi ibu tangkainya besar, tebal dan sering kali berdaging.
Biasanya tongkolnya terbungkus oleh semacam pelepah dengan rambut. Tongk,ol
tumbuh dari buku, diantara batang dan pelepah daun. Rambut ini sebenarnya
adalah putik jagung yang memanjang menyerupai rambut. Bunga jantan juga
merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemos) dan
bunganya tidak melekat langsung pada ibu tangkai. Bentuk bunganya berupa bulir
majemuk dan berbentuk seperti karangan bunga (inflortescence). Serbuk
sari berwana kuning dan berbau khas. Tanaman jagung memiliki cara penyerbukan
anemofili, penyerbukan dengan perantara angin. Hal ini sesuai dengan bentuk
bunga dari jagung itu sendiri.
5. Bunga Kelapa (cocos nucifera L.)
Klasifikasi tanaman kelapa (Cocos
nucifera L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophuta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Aracales
|
Family
|
:
|
Aracaceae
|
Gebus
|
:
|
Cocos
|
Spesies
|
:
|
Cocos nucifera L.
|
(Sumber
|
:
|
http://dokumen.tips/documents/deskripsi-tanaman-kelapa-cocos-nucifera.html.
2015)
|
Berdasarkan
hasil pengamatan diketahui bahwa bunga kelapa (covos nucifera L.)
merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) yang ibu
tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat
bercabang lagi atau tidak. Dengan tipe bunga tongkol majemuk, yaitu yaitu bunga
yang ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian
dengan susunan seperti tongkol pula dan bunga tongkol majemuk ini diselubungi
oleh seludang (spatha) yang besar, tebal dan kuat. Tongkol bunga dengan dua
seludang bercabang satu kali yaitu cabang karangan dengan bunga jantan yang
banyak dan tersusun berpasangan. Pada pangkalnya terdapat satu buah bunga
betina yang besar dan di kanan kirinya biasanya terdapat 2 buah bunga jantan.
Bunga jantan pada bunga ini mempunyai daun kelopak yang kecil dan daun mahkota
yang berbentuk lanset sedangkan bunga betina berbentuk bulat peluru dengan
perhiasan bunga yang berdagang dan menempel pada buah. Bunga ini terletak pada ketiak daun (axillaris).
Menurut
Mukhamad Adhitya dalam tulisannya yang berjudul Deskripsi Tanaman Kelapa (Cocos
nucifera), bunga kelapa tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi
oleh bractea. Bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan
di bagian yang jauh dari pangkal. Bunga kelapa ini merupakan bunga majemuk tak
terbatas (inflorescentia racemosa). Dan merupakan bunga tongkol majemuk
karena ibu tangkainya bercabang-cabang, masing-masing merupakan bagian dengan
susunan seperti tongkol. Sebelum mekar bunga diselubungi oleh seludang yang
besar, tebal, dan kuat.
6. Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)
Klasifikasi Tanaman bunga Matahari (Helianthus annuus L.):
Kingdom
|
:
|
Palntae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Asterales
|
Family
|
:
|
Astaraceae
|
Genus
|
:
|
Helianthus
|
Spesies
|
:
|
Helianthus
annuus L.
|
(Sumber
|
:
|
http://documents.tips/documents/bunga-matahari.html.
2014)
|
Berdasarkan
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga matahari (Helianthus annuusL.) merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia
racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan
cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. dengan tipe bunga yang
berupa cawan, yaitu suatu bunga majemuk yang pada ujung ibu tangkainya melebar
dan merata, sehingga mencapai bentuk seperti cawan dan pada bagian-bagain
inilah tersusun bunga yang lengkap. Pada
pangkal bunga mejemuk yang demikian terdapat daun-daun pembalut (bractea
involucralis). Pada bunga matahari, bunga yang berwarna kuning pada
pinggirnya adalah bunga pita, sedangkan pada bagian tengah merupakan bunga
tabung, bunga inilah yang mempunyai kedua alat kelamin (benang sari dan putik)
dan dapat menghasilkan buah. Bunga matahari ini memiliki bentuk perbungan
seperti cawan atau mangkuk dan letak bunganya berada di ujung batang (terminalis).
Bunga matahari
tersusun majemuk serta terdapat dua tipe bunga, yairtu bunga tepi yang membawa
satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang
fertile dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000
kuntum dalam satu tandan bunga. Penyerbukan pada bunga matahari dibantu oleh
serangga.
Menurut Elza
Puspita dalam tulisannya yang berjudul Bunga Matahari (2014), bunga matahari
memiliki kepala bunga yang besar dengan diameter bunga bdapat mencapai 30 cm,
dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan dengan ukuran melintang
antara 10 hingga 15 cm, berwarna kuning, dan ditengahnya terdapat bunga-bunga
yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat. Bila dibuahi, bunga-bunga kecil
ini menjadi biji. Biji-bijinya yang bberwarna hitam bergaris-garis putih itu
berkumpul di dalam cawan. Bila sudah matang, biji-biji ini mudah dilepaskan
dari cawannya,. Bunga matahari dikenal tumbuh kearah matahari, perilaku ini
dikenal dengan istilah helioptropik. Pada malam hari, bunga ini tertunduk ke
bawah.
7. Bunga Lamtoro (Leucaena
glauca L.)
Klasifikasi
tanaman lamtoro (Leucaena glauca L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Rosales
|
Family
|
:
|
Mimosaceae
|
Genus
|
:
|
Leucaena
|
Spesies
|
:
|
Leucaena
glauca L.
|
(Sumber
|
:
|
http://www.docfoc.com/nusa-indah. 2015)
|
Berdasarkan hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa bunga lamtoro (Leucaena glauca L.) merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia
racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan
cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. dengan tipe bunga bongkol (capitulum).
Pada bunga bongkol tersebut terdapat banyak bunga yang apabila diambil satu
bagiannya. Setiap satu bunga terdiri dari tangkai bunga, benang sari dan putik.
Bunga lamtoro ini seperti bunga putri malu, jika bunga putri malu memili warna
merah muda, sedangkan lamtoro ini memiliki warna putih. Bentuk helaian
bunganyanjuga sama seperti putri malu yaitu berbentuk seperti jarum dan
perbungannya berbentuk seperti bola. Bunga matahari ini memiliki tata letak
yang berada pada ujung batang (terminalis).
8. Bunga Melati (Jasminum sambac L.)
Klasifikasi tanaman melati (Jasminum sambac L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Astarales
|
Family
|
:
|
Asteraceae
|
Genus
|
:
|
Jasminum
|
Spesies
|
:
|
Jasminum
sambac L.
|
(Sumber
|
:
|
https://www.scribd.com/doc/164358283/Bunga-Melati.
2013)
|
Brdasarkan hasil
pengamatan, dikatehui bahwa bunga melati (Jasminum
sambac L.) merupakan bunga majemuk berbatas (Inflorescentia cymosa) bunga
majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu
tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas, dengan tipe bunga anak payung
menggarpu (dichasium), yaitu pada
ujung ibu tangkai terdapat satu bunga. Diabawahnya terdapat dua cabang yang
sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Bunga yang
mekar dahuku ialah bunga yang terdapat pada ujung ibu tangkainya. Bunga melati
memiliki 2 benang sari (stamen) yang
melekat pada mahkota (corolla) dengan
tangkai sari (filamentum) yang pendek
dan kepala sari (anthera) besar
dengan dua ruang dan terdapat satu tangkai putik yang sangat pendek. Mahkota (corolla) berbentuk terompet dengan tajuk
berwarna putih bersih dan jumlah mahkotanyanbiasanyan ada 5. Bunga melati
memiliki tata letak bunga yang berada di ujung batang (terminalis).
9. Bunga nona makan sirih (Clerodendrum
thomsonae Balf.F)
Klasifikasi nona merah sirih pengantin (Clerodendrum
thomsonae Balf.F):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Lamiales
|
Family
|
:
|
Lamilaceae
|
Genus
|
:
|
Clerodendrum
|
Spesies
|
:
|
(Clerodendrum
thomsonae Balf.F)
|
(Sumber
|
:
|
http://www.plantamor.com/index.php?plant=360.
2012)
|
Berdasarkan dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga nona makan sirih (Clerodendrum
thomsonae Balf.F) merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa)
yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang
dapat bercabang lagi atau tidak. dengan tipe bunga malai, yaitu ibu tangkainya
mengadakan percabangan secara monopodial, demikian pula cabang-cabangnya,
sehingga suatu malai dapat disamakan dengan suatu tandan majemuk. Secara
keseluruhan seringkali memperlihatkan bentuk sebagai kerucut atau limas. Bunga
nona makan sirih ini memiliki mahkota (corolla) yang berwarna merah
dengan berjumlah 5, kelopak yang berwarna putih, terdapat benang sari dan putik
dalam satu bunga (hermaprodit). Bentuk bunga ini miripseperti bentuk terompet.
Bunga nona makan sirih ini memiliki tata letak di ujung batang (terminalis).
10. Bunga Eceng gondok ( Eichornia
crassipes (Mart.) Solms.)
Klasifikasi tanaman Eceng
gondok ( Eichornia
crassipes (Mart.) Solms.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Liliales
|
Family
|
:
|
Pontederiaceae
|
Genus
|
:
|
Eichornia
|
Spesies
|
:
|
Eichornia
crassipes (Mart.) Solms
|
(Sumber
|
:
|
http://dokumen.tips/documents/eceng-gondok-55a0d01c84eae.html.
2015)
|
Berdasarkan
hasil dari pengamatan dapat dikathui bahwa bunga eceng gondok (Eichornia
crassipes (Mart.) Solms) merupakan bunga
majemuk tak terbatas yang ibu
tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat
bercabang lagi atau tidak, dengan tipe bunga tandan, yaitu ibu tangkai bercabang,
dan cabang-cabangnya masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Setiap
bunga eceng gondok terdiri dari Benang sari (stamen) umumnya 6 dalam 2
lingkaran, jarang 3 (dengan tanpa staminodia), tangkai sari (filamentum) lepas,
melekat pada tabung tepal, putik (ginaesium) pada umunya 3 karpel membentuk 1
ovarium superus. Bunga ini mempunyai mahkota bunga berwarna ungu muda. Eceng
gondok memiliki bentuk bunga seperti terompet dan memiliki tata lertak di
ketiak daun (axillaris)
11. Bunga Anggrek kalajengking (Arachis
flos-aeris)
Klasifikasi tanaman Anggrek kalajengking (Arachis
flos-aeris):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Orchidales
|
Family
|
:
|
Orchidaceae
|
Genus
|
:
|
Arachis
|
Spesies
|
:
|
Arachis
flos-aeris
|
(Sumber
|
:
|
http://documents.tips/documents/klasifikasi-ammy.html.
2015)
|
Berdasarkn hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa bunga anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
merupakan bunga majemuk tak terbatas inflorescentia racemosa) yang ibu
tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang dapat
bercabang lagi atau tidak. dengan tipe bunga tandan yaitu ibu tangkai
bercabang, dan cabang-cabangnya masing-masing mendukung satu bunga pada
ujungnya. Bagian-bagian dari bunga anggrek antara lain tangkai bunga (pedicellus)
dan tenda bunga (tepal). Bunganya berwarna putih agak kekuning-kuningan
dengan bercak-bercak berwarna coklat. Bunga ini merupakan bunga yang tidak
sempurna karena tidak memiliki mahkota maupun kelopak bunga yang dimiliki
hanyalah tenda bunga. Bunga anggrek kalajengking ini memiliki bentuk bunga
seperti pita dan tata letaknya berada pada ketiak daun (axillaris).
12. Bunga Alamanda (Allamanda chatartica
L.)
Klasifikasi tanaman alamanda (Allamanda
chatartica L.):
Kingdom
|
:
|
Palntae
|
Dividio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Genianales
|
Family
|
:
|
Apocynaceae
|
Genus
|
:
|
Allamanda
|
Spesies
|
:
|
Allamanda
chatartica L.
|
(Sumber
|
:
|
http://www.klasifikasitanaman.com/2014/08/klasifikasi-tanaman-bunga-allamanda.html.
2014)
|
Berdasarkan
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga alamanda (Allamanda chatartica L.)
merupakan bunga majemuk terbatas (inflorescentia cymosa) yang
ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai
mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula
bercabang-cabang, dan cabvang-cabang tadi seperti ibu tangkainya juga selalu
mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk terbatas bunga yang
mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ibu tangkainya. Dengan
tipe bunga anak payung menggarpu (dichasium), yaitu bunga yang mempunyai
ibu tangkai yang pada ujungnya terdapat satu bunga (mekarnya lebih dahulu daripada
2 bunga lainnya) dan di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya,
masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Pada setiap bunga, terdapat
tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum), kelopak
bunga (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen) dan
putk (pistillum). Bunga alamanda merupakan bunga yang sempurna dan
bunganya memiliki mahkota seperti terompet namun pada bagian atas mahkotanya
terdapat torehan-torehan, putiknya tertutupi oleh mahkota bunga dan untuk
benang sarinya juga tertutupi oleh mahkota juga dan benang sarinya tersebut
langsung menempel pada bagian dalam mahkota bunga. Bunga alamnada memiliki
bentuk seperti terompet dan tata letak yang berada di ketiak daun (axillaris)
13. Bunga
Pisang-pisangan (Heliconia colinsiana)
Klasifikasi tanaman Pisang-pisangan (Heliconia colinsiana):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Zingiberales
|
Family
|
:
|
Heliconiaceae
|
Genus
|
:
|
Heliconia
|
Spesies
|
:
|
Heliconia
colinsiana
|
(sumber
|
:
|
https://www.academia.edu/5665251/Heliconia_colinsiana.
2013)
|
Berdasarkan
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga Pisang-pisangan
(Heliconia colinsiana) merupakan
bunga majemuk terbatas (inflorescentia
cymosa) yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga,
jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat
pula bercabang-cabang, dan cabvang-cabang tadi seperti ibu tangkainya juga
selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk terbatas bunga
yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ibu tangkainya.
Dengan tipe bunga tandan. Bunga pisang-pisangan ini memiliki bentuk bunga
seperti pedang. Dan tata letaknya berada di ujung batang (terminalis).
Menurut
Yayu maria ulfah dalam tulisannya yang berjudul Heliconia colinsiana (2013), letak bunga Heliconia
colinsiana terminal (flos terminalis) karena bunga kelur dari
ujung batang. Bunga-bunga terdapat pada struktur terminal yang khusus, misalnya
pada cabang yang pendek, percabangan dengan tipe percabangan seperti ini
disebut indeterminate atau rasemosa. Bunga Heliconia
colinsiana termasuk kedalam bunga tidak lengkap karena tidak memiliki salah
satu organ tumbuhan, yaitu sepal atau kelopak bunga. Bunga tersebut hanya
memiliki organ petal, stamen, dan pistilum.
14. Bunga Tasbih (Canna sp)
Klasifikasi tanaman Tasbih (Canna sp):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Bromeliales
|
Family
|
:
|
Canaceae
|
Genus
|
:
|
Cana
|
Spesies
|
:
|
Cana sp.
|
(Sumber
|
:
|
http://dokumen.tips/documents/canna-indica-55a35bc29af2d.html.
2015)
|
Berdasarkan
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga tasbih (Cana sp.) merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa)
yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang
dapat bercabang lagi atau tidak. dengan tipe bunga anak payung menggarpu (dichasium),
yaitu bunga yang mempunyai ibu tangkai yang pada ujungnya terdapat satu bunga
(mekarnya lebih dahulu daripada 2 bunga lainnya) dan di bawahnya terdapat dua
cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya.
Bunganya berwarna kuning, tetapi yang berwarna kuning tersebut sebenarnya bukan
mahkota, melainkan tangkai benang sari yang warnanya sangat menarik dan mencolok,
hal ini terjadi agar serangga tertarik dengan warna yang mencolok tersebut
sehingga meuahkan untuk penyerbukan bunga tersebut. Setiap bunga memiliki
bagian-bagian seperti tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum),
mahkota (corolla), tangkai benang sari (filamentum) dan putik (pistillum).
Bunga tasbih ini memili bentuk seperti terompet dan memiliki tata letak diujung
batang (terminalis).
15. Bunga Kangkung (Ipomoea
aquatica L.)
Klasifikasi tanaman kangkung (Ipomoea aquatica L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Olanales
|
Family
|
:
|
Convolvulaceae
|
Genus
|
:
|
Ipomea
|
Spesies
|
:
|
Ipomoea aquatica L.
|
(Sumber
|
:
|
http://dokumen.tips/documents/laporan-kangkung-airdoc.html.
2014)
|
Dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa bunga kangkung (Ipomoea aquatica L.) merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa)
yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan cabang-cabang yang
dapat bercabang lagi atau tidak. dengan tipe bunga malai, yaitu ibu tangkainya
mengadakan percabangan secara monopodial, demikian pula cabang-cabangnya
sehingga suatu malai dapat disamakan dengan suatu tandan majemuk. Pada bunga
kangkung, bagian-bagiannya antara lain adanya tangkai bunga (pedicellus), dasar
bunga (receptaculum), kelopak (calyx), mahkota (corolla),
benang sari (stamen) dan putik (pistillum). Bunganya ada yang
berwana ungu dengan corak putih di tengahnya, atau berwarna putih dengan corak
ungu di tengahnya. Bunga kangkung memiliki bentuk seperti terompet dan tata
letaknya berada pada ketiak daun (axillaris).
16. Bunga Dadap
(Erythrine variegate)
Klasifikasi tanaman Dadap
(Erythrine variegate):
Kingdom
|
;
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Spermatophyta
|
Clasiss
|
:
|
Dicotyledonae
|
Ordo
|
:
|
Fabales
|
Family
|
:
|
Fabaceae
|
Genus
|
:
|
Erythrina
|
Spesies
|
:
|
Erythrine
variegate
|
(sumber
|
:
|
http://dokumen.tips/documents/inventarisasi-55a0c9e9bc1b3.html.
2015)
|
Dari
hasilpengamatan dapat diketahui bahwa bunga dadap merupakan bunga majemuk tak
terbatas (inflorescentia
racemosa) yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus menerus dengan
cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak., dengan tipe bunga tandan,
yaitu ibu tangkai bercabang, dan cabang-cabangnya masing-masing mendukung satu
bunga pada ujungnya. Bunga ddaap ini memiliki warna kelopak yang merah dan
berjumlah 5, kemudian memiliki kelopoak yang jug berjumlah 5. Benang sari dan
putik terletak didalam mahkota. Benang sari berjumlah 10 (9 berlekatan dan 1
pisah) dan putik berjumlah 1. Bunga dadap memiliki bentuk seperti sepatu koboy
dan tata letaknya berada di ujung batang (terminalis).
VI. KESIMPULAN
1. dari hasil percobaan dapat diketahui dari
masing-masing bahan memiliki bentuk bunga yang berbeda seperti bentuk tabung
(pada kembang merak), jarum (pada bunga soka, putri malu, lamtoro), karangam
bunga (jagung jantan), rambut (jagung betina), Lanset (bunga kelapa jantan),
bulat peluru (bunga kelapa betina), cawan (bunga matahari), terompet (bunga
melati, nona makan sirih, eceng gondok, alamanda, tasbih, dan kangkung), pita
(anggrek kalajengking), pedang (bunga pisang-pisangan), dan sepatu koboy (bunga
dadap merah)
2. Bunga yang memiliki jenis perbungaan tek
terbatas adalah bunga merak, soka, putri malu, jagung, kelapa, lamtoro, nona
makan sirih, eceng gondok, anggrek kalajengking, kangkung, dan dadap.
3. Bunga yang memiliki jenis perbungaan terbatas
adalah bunga matahari, melati, alamanda, pisang-pisangan, dan tasbih.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2016. Penuntun
Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin
: PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim. 2015. Nusa Indah.
Diakses melalui http://www.docfoc.com/nusa-indah. Pada tanggal 29 April 2016.
Anonim. 2012. Nona makan
sirih. Diakses melalui http://www.plantamor.com/index.php?plant=360. Pada
tangfgal 19 April 2016.
Anonim. 2014. Klasifikasi
Tanaman Bunga Allamanda. Diakses melalui
http://www.klasifikasitanaman.com/2014/08/klasifikasi-tanaman-bunga-allamanda.html.
Pada tanggal 29 April 2016.
Anonim a. 2014. Kembang merak.
Diakses melalui http://www.jamunusantara.com/kembang-merak-caesalpinia-pulcherrima-l-sw/.
pada tanggla 29 April 2016.
Anonim b. 2008. Bunga soka.
Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/gussuta/2847711136. Pada tanggal
29 April 2016.
Anonim c. 2014. Bunga putri malu. Diakses
melalui https://lexyleksono.com/2014/07/20/bunga-putri-malu-looks-like-a-firework/.
Pada tanggal 29 April 2016.
Anonim d. 2013. Jagung jantan
dan betina. Diakses melalui
http://arinal.izzawati08.student.ipb.ac.id/2013/03/04/bunga-jagung-jantanbetina-dan-bunga-banci-hermaprodit/.
Pada tanggal 29 April 2016.
Anonim e. 2013. Kelapa gading.
Diakses melalui http://iphotome.blogspot.co.id/2013/01/kelapa-gading.html. Pada
tanggal 29 April 2016.
Anonim f. 2013. Cara merawat
bunga matahari rumah. Diakses melalui http://flowerian.com/145/cara-merawat-bunga-matahari-rumah.html.
Pada tanggal 29 April 2016.
Anonim g. 2013. Lamtoro.
Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/51463027@N02/11509235226/. Pada
tanggal 29 April 2016.
Anonim h. 2015. Gambar bunga
melati putih. Diakses melalui
http://gambartop10.blogspot.co.id/2015/03/gambar-bunga-melati-putih.html. Pada
tanggal 29 April 2016.
Anonim i. 2015. Tanaman white
Bleeding Heart Vine. Diakses melalui
http://bibitbunga.com/tanaman-white-bleeding-heart-vine/. Pada tanggal 29 April
2016.
Anonim j. 2012. Bunga eceng
gondok. Diakses melalui https://www.flickr.com/photos/pocketografi/8283268582.
Pada tanggal 29 April 2016.
Anonim k. 2015. Anggrek
kalajengking. Diakses melalui https://alamendah.org/2015/08/25/anggrek-kalajengking-arachnis-flos-aeris-si-unik-pembawa-sial/.
Pada tanggal 29 April 2016.
Anonim l. 2012. Khasiat
manfaat bunga lamanda. Diakses melalui
http://laely-widjajati.blogspot.co.id/2012/10/khasiatmanfaat-bunga-alamanda.html.
Pada tanggal 29 April 2016.
Anonim m. 2012. Tanaman hias.
Diakses melalui
https://kebunbibit.id/tanaman/tanaman-hias-bunga/tanaman-hias-bunga-lain/yellow-heliconia.html?cid=3.
Pada tanggal 29 April 2016.
Anonim n. 2012. Deskripsi
Bunga Cana Indica. Diakses melalui http://ferrydwirestuhendra.blogspot.co.id/2012/08/deskripsi-bunga-canna-indica-atau-bunga.html.
Pada tanggal 29 April 2016.
Aonim o. 2013. Bunga liar yang
sedap dipandang. Diakses melalui
http://www.kaskus.co.id/thread/532f0ed7fdca173d1b8b47d4/go-greensi-bunga-liar-yg-sedap-dipandang-di-sekitar-anda/.
Pada tanggal 29 April 2016.
Anonim p. 2014. Bunga dadap
merah. Diakses melalui
http://www.biodiversitywarriors.org/isi-katalog.php?idk=203&judul=Bunga-Dadap-Merah.
Pada tanggal 29 April 2016.
Adhitya, mukhamad. 2015. Deskripsi
tanaman kelapa (Cocos nucifera). Diakses melalui
http://dokumen.tips/documents/deskripsi-tanaman-kelapa-cocos-nucifera.html.
Pada tanggal 19 April 2016.
Anwar. 2014. Laporan kangkung
Air. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/laporan-kangkung-airdoc.html.
Pada tanggal 29 April 2016
Awaluddin. 2015. Eceng gondok.
Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/eceng-gondok-55a0d01c84eae.html.
Pada tanggal 29 April 2016.
Chafildza. 2015. Klasifikasi
tumbuhan. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-tumbuhandoc.html.
pada tanggal 29 April 2016.
Christian. 2015. ZEA MAYS.
Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/zea-mays-55b085a13532b.html. Pada
tanggal 29 April 2016.
Dini. 2015. Inventarisasi.
Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/inventarisasi-55a0c9e9bc1b3.html.
Pada tanggal 29 April 2016.
Nugroho, prasetyo, hadi. 2013.
Bunga Melati. Diakses melalui
https://www.scribd.com/doc/164358283/Bunga-Melati. Pada tanggal 29 April 2016
Nuradin, lutfi. 2015. ZEA
MAYS. Diakses melalui
http://dokumen.tips/documents/zea-mays-55a8243f16375.html. Pada tanggal 29
April 2016.
Puspita, elza. 2014. Bunga
Matahrai. Diakse melalui http://documents.tips/documents/bunga-matahari.html.
Pada tanggal 29 April 2016.
Ratna. 2015. Canna sp. diakses
melalui http://dokumen.tips/documents/canna-indica-55a35bc29af2d.html. Pada
tanggal 29 April 2016.
Siswanto, hadi. 2012. Prak 6
Mortum. Diakses melalui
https://www.scribd.com/doc/100879759/1/Bunga-Merak-Caesalpinia-pulcherrima-Swart.
Pada tanggal 27 April 2016.
Suardi. 2015. Klasifikasi
AMMY. Diakses melalui http://documents.tips/documents/klasifikasi-ammy.html.
Pada tanggal 29 April 2016.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2013.
Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Ulfah, yayu, maria. 2013.
Heliconia colinsiana. Diakses melalui
https://www.academia.edu/5665251/Heliconia_colinsiana. Pada tanggal 29 April
2016.
Wijaya, perry. 2012. Bunga
Soka. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/97385941/bunga-soka. Pada
tanggal 27 April 2016.
Zahra. 2015. MORFOLOGI BUNGA DAN DAUN.
Diakses melalaui http://dokumen.tips/documents/morfologi-bunga-dan-daun.html.
Pada tanggal 27 April 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar