PRAKTIKUM VIII
Topik
|
:
|
Akar dan modifikasinya
|
Tujuan
|
:
|
Mengenal tipe-tipe akar dan
bentuk-bentuknya serta modifikasinya dari akar pada beberapa tumbuhan
|
Hari/tanggal
|
:
|
Minggu/15 Mei 2016
|
Tempat
|
:
|
Halaman Gedung Serbaguna Unlam
Banjarmasin
|
I. ALAT
DAN BAHAN
A. Alat
1. Alat tulis
2. Kamera
B. Bahan
1. Rumput teki (Cyperus rotundus L.)
2. Lombok (Capsicum
sp.)
3. Terong (Solanum
sp.)
4. Wortel (Daucus
carota L.)
5. Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Ubr.)
6. Singkong (Manihot utillsima Burm. F.)
7. Laos (Alpinia
galangal)
8. Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
9. Padi (Oriza
sativa
10. Benalu (Loranthus
sp.)
11. Sirih (Piper
betle L.)
II. CARA
KERJA
a. Mengamati bagian-bagian akar : leher akar,
ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar, dan
tudung akar.
b. Mengamati tipe perakaran: serabut atau
tunggang
c. Mengamati bentuk akar: tombak, gasing, dan
benang
d. Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar:
akar udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar
tunjang, akar lutut atau akar banir
e. Menggambar hasil pengamatan
III. TEORI
DASAR
Akar adalah bagian
pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya sudah
merupakan kormus, Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu :
a.
Merupakan bagian
tumbuhan yang biasanya terdapat dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi
(geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
b.
Warnanya
keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
c.
Tumbuh terus
pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan
dengan batang.
d.
berbentuk
meruncing, sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Bagi Tumbuhan akar mempunyai fungsi
untuk :
a.
Memperkuat
berdirinya tumbuhan
b.
Menyerap air dan
zat-zat makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah.
c.
Mengangkut air
dan zat-zat makanan ketempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
d.
Tempat penimbun
makanan
Bagian-bagian akar pada umumnya dapat
dibedakan menjadi 7, yaitu :
a.
Leher akar atau pangkal akar (collum)
b. Ujung
akar (apex radicis)
c. Batang
akar (corpus radicis)
d. Cabang-cabang
akar (radix lateralis)
e. Serabut
akar (fibrilla radicalis)
f. Rambut-rambut
akar (pilus radicalis)
g. Tudung
akar (calyptra)
Pada tumbuhan lazimnya
dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar tunggang (radix
primaria) dan system akar serabut (radix adventica). Berdasarkan percabangan
dan bentuknya, akar tunggang dibedakan atas :
a. Akar
tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Akar
tunggang yang tidak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai
tempat penimbunan zat makanan cadangan sehingga memeliki bentuk yang istimewa
seperti :
1) berbentuk
sebagai tombak (fusiformis)
2) berbentuk
gasing (napiformis)
3) berbentuk
benang (filiformis)
b. Akar
tunggang yang bercabang
Akar tunggang ini
berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan
cabang-cabangnya bercabang lagi. Sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih
besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, sehingga
dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Sistem
perakaran serabut pada tanaman dapat di bedakan atas 3 hal yaitu :
1)
Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk
benang.
2) Akar-akar
serabut kaku keras dn cukup besar seperti tambang.
3) Akar
serabut besar-besar hampir seperti lengan.
Dilihat
dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan sering kita
temukan akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi khusus misalnya :
1)
Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
2) Akar
penggerek atau akar penghisap (houstorium)
3) Akar
pelekat (radix adligans)
4) Akar
pembelit (orrhus radicalis)
5) Akar
nafas (pneumatophora)
6) Akar
tunjang
7) Akar
lutut
8) Akar
banir.
IV. HASIL
PENGAMATAN
No
|
Nama
|
Tipe
|
Bentuk
|
Modifikasi
|
1
|
Rumput teki
|
Akar serabut
|
Benang
|
-
|
2
|
Lombok
|
Akar tunggang
|
Benang
|
-
|
3
|
Terong
|
Akar tunggang
|
Benang
|
-
|
4
|
Wortel
|
Akar tunggang
|
Tombak
|
Akar
|
5
|
Bengkuwang
|
Akar tunggang
|
Gasing
|
Akar
|
6
|
Singkong
|
Akar serabut
|
Benang
|
Akar
|
7
|
Laos
|
Akar serabut
|
Benang
|
Batang dan daun
|
8
|
Anggrek kalajengking
|
Akar tunggang
|
Benang
|
akar
|
9
|
Padi
|
Akar serabut
|
Benang
|
-
|
10
|
Benalu
|
Akar tunggang
|
Bulat
|
akar
|
11
|
Sirih
|
Akar serabut
|
Benang
|
Batang
|
V. ANALISIS
DATA
1. Akar Rumput teki (Cyperus rotundus L.)
Klasifikasi rumput teki (Cyperus rotundus L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Cyperales
|
Family
|
:
|
Cyperaceae
|
Genus
|
:
|
Cyperus
|
Spesies
|
:
|
Cyperus
rotundus L.
|
(Sumber
|
:
|
http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-rumput-teki-562d110145be1.html.
2013)
|
Berdasarkan hasil
pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa rumput teki (Cyperus rotundus L.) merupakan tumbuhan
yang memiliki tipe akar serabut, yaitu akar yang memiliki akar lembaga ketika
dalam perkembangan selanjutnya akar lembaga ini mati atau kemudian disusul oleh
sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal
batang. Akar rumput ini bukan berasal dari calon akar yang asli sehingga dapat
dikatakan akar luar dengan bentuk serabut yang kecil seperti benang. Akar ini
mempunyai percabangan yang bertujuan untuk memperluas bidang penyerapan serta
untuk memperkuat berdirinya batang. Akar rumput teki ini tidak ada
modifikasinya karena akarnya tidak berubah dan akarnya memiliki bentuk seperti
benang.
2. Akar Lombok (Capsicum sp.)
Klasifikasi tanaman Lombok (Capsicum sp.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Solanales
|
Family
|
:
|
Solanaceae
|
Genus
|
:
|
Capsicum
|
Spesies
|
:
|
Capsicum sp.
|
(sumber
|
:
|
https://www.scribd.com/doc/176707713/Morfologi-Cabai-Rawit.
2013)
|
Berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa akar pada tanaman Lombok
(Capsicum sp.) mempunyai sistem
perakaran tunggang. Disebut akar tunggang karena pada akar lembaganya tumbuh
terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih
kecil. Susunan akar yang demikian biasanya terdapat pada tumbuhan berbiji belah
(Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji
telanjang (Gymnospermae). Tumbuhan
Lombok ini termasuk dalam tumbuhan dikotil, sehingga memiliki sisitem perakaran
tunggang.
Tanaman ini memiliki
bagian-bagian akar seperti akar utama, ujung akar, leher akar, serabut akar,
cabang akar, dan rambut akar. Akar tanaman ini tidak memiliki modifikasi.
Memiliki sistem perakaran tunggang dengan bentuk akar seperti benang.
3. Akar Terong (Solanum sp.)
Klasifikasi tanaman Terong (Solanum sp.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Solanalea
|
Family
|
:
|
Solanaceae
|
Genus
|
:
|
Solanum
|
Spesies
|
:
|
Solanum sp.
|
(Sumber
|
:
|
https://www.scribd.com/doc/282355581/makalah-terong-doc.
2015)
|
Berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan, diketahui bahwa tanaman terong memiliki sistem
perakaran tunggang. Seperti halnya pada akar tanaman Lombok. Dikatakan tungggal
pada akar lembaganya tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang
menjadi akar-akar yang lebih kecil. Susunan akar yang demikian biasanya
terdapat pada tumbuhan berbiji belah (Dicotyledoneae)
dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).
Tanaman terong memiliki
sistem perakaran tunggang dengan bentuk seperti benang. Akarnya tidak memiliki
modifikasi. Bagian-bagian dari akar terong seperti akar utama, ujung akar,
leher akar, serabut akar, cabang akar, dan rambut akar. Ujung akarnya
dilindungi oleh lapisan yang disebut dengan tudung akar.
4. Akar Wortel (Daucus carota L.)
Klasifikasi tanaman Wortel (Daucus carota L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Apiales
|
Family
|
:
|
Apiaceae
|
Genus
|
:
|
Daucus
|
Spesies
|
:
|
Daucus carota L.
|
(Sumber
|
:
|
http://dokumen.tips/documents/buku-wortel.html.
2015)
|
Berdasarkan hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa, tanaman wortel (Daucus carota L.) merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar
tunggal. Yaitu akar yang pada akar lembaganya tumbuh terus menjadi akar pokok
yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar wortel ini
memiliki bentuk seperi tombak, yaitu pangkal akarnya membesar runcng ke ujung
dengan serabut-serabut akar sebagai percabangannya. Akar wortel merupakan
modifikasi dari akar yang berupa umbi yang merupakan tempat penimbunan cadangan
makanan. Akar wortel ini ada yang memiliki serabut-serabut akar dan ada yang
tidak memiliki serabut-serabut akar. Bagian-bagian dari akar wortel yaitu
seperti akar utama, leher akar, ujung akar, cabang akar, dan rambut-rambut
akar.
5. Akar Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Ubr.)
Klasifikasi tanaman Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Ubr.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Caryophyllales
|
Family
|
:
|
Chenopodiceae
|
Genus
|
:
|
Pachyrrhizus
|
Spesies
|
:
|
Pachyrrhizus
erosus Ubr.
|
(Sumber
|
:
|
http://dokumen.tips/documents/makalah-bengkoang.html.
2015)
|
Berdasarkan hasil pengamatan
yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tanaman bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Ubr.) merupakan
tanaman yang memiliki sistem perakaran tunggang. Seperti halnya pada akar
tanaman sebelumnya, disebut tunggang karena akar lembaganya tumbuh terus
menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar
pada tanaman bengkuwang ini merupakan modifikasi dari akar yang berupa umbi.
Umbi bengkuwang ini memiliki bentuk seperti gasing, yaitu memiliki pangkal akar
yang besar dan membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang
sempit meruncing. Umbi bengkuwang ini ada yang memiliki sedikit cabang akar dan
ada yang tidak mempunyai cabang akar sama sekali. Umbi bengkuwang ini memiliki
fungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makan. Bagian dari akar bengkuwang
yaitu seperti akar utama, leher akar, ujung akar, cabang akar, dan rambut akar.
6. Akar Singkong (Manihot utilisima Burm. F.)
Klasifikasi tanaman singkong (Manihot utilisima Burm. F.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Euphorbiales
|
Family
|
:
|
Euphorbiaceae
|
Genus
|
:
|
Manihot
|
Spesies
|
:
|
Manihot
utilisima Burm. F.
|
(Sumber
|
:
|
http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-singkong.html.
2016)
|
Berdasarkan dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa tanaman singkong memiliki sistem perakaran
serabut, yaitu akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian
disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari
pangkal batang. Singkong ini merupakan modifikasi dari akar yang merupakan
perkembangan dari akar serabut.. Umbi singkong ini berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan. Ketika tamanan singkong ini sudah dewasa atau sudah
mengeluarkan umbinya, maka secara sekilas sistem perakarannya tunggang, namun
sistem perakaran singkong ini ialah serabut. Akar serabut dapat terlihat ketika
tanaman singkong ini masih muda. Akar singkong ini memiliki bentuk seperti
benang. Bagian-bagian dari akar singkong yaitu seperti leher akar, ujung akar,
dan rambut-rambut akar.
Umbi singkong ini tidak
mungkin dijadikan sebagai alat perkembangbiakan. Karena umbi singkong merupakan
modifikasi dari akar yang tidak mungkin bisa menumbuhkan tunas baru. Berbeda
dengan modifikasi dari batang yang bisa memunculkan atau menumbuhkan tunas
baru.
7. Akar Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi tanaman Laos (Alpinia galangan):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Zingiberales
|
Family
|
:
|
Zingiberaceae
|
Genus
|
:
|
Alpinia
|
Spesies
|
:
|
Alpinia
galanga
|
(Sumber
|
:
|
http://documents.tips/documents/makalah-tanaman-lengkuas.html.
2015)
|
Berdasarkan hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa tanaman Laos memiliki sistem perakaran serabut
dengan bentuk akar seperti benang.. Dikatakan serabut karena akar lembaga dalam
perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang
kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Bagian-bagain
akarnya seperti leher akar, cabang akar, ujung akar, dan rambut akar. Laos ini
merupakan modifikasi dari batang dan daun. Bentuk modifikasinya berupa rimpang.
Rimpang ini merupakan batang dan daun yang terdapat di dalam tanah,
bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang
muncul di atas tanah. Rimpang selain sebagai alat perkembangbiakan juga dapat
sebagai tempat penyimpan cadangan makanan.
Rimpang Laos ini
merupkan batang yang sesungguhnya. Batang sejatinya merupakan kumpulan
daun-daun. Tanda-tanda yang membuktikan bahwa rimpang merupakan modifikasi dari
batang yaitu beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersilia, berdaun
(Daunnya telah menjelma sebagai sisik-sisik), mempunyain kuncup-kuncup dan
tumbuhnya tidak kepusat bumi.
8. Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi tanaman Anggrek Kalajengking
(Arachis flos-aeris):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Orchidales
|
Family
|
:
|
Orchidaceae
|
Genus
|
:
|
Arachis
|
Species
|
:
|
Arachis
Flos-aeris
|
(Sumber
|
:
|
http://www.docfoc.com/klasifikasi-takstum-2doc.
2015)
|
Bersadarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tanaman Anggrek
kalajengking (Arachis flos-aeris) memiliki sistem perakaran tunggang dengan
bentuk akar seperti benang. Akar anggrek ini ketika tumbuh dewasa akan
mengeluarkan akar baru yang disebut akar udara atau akar gantung. Akar udara
atau akar gantung ini merupakan bagian dari modifikasi akar. Akar udara atau
akar gantung ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah. Selama masih
menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara,
dan sering kali mempunyai jaringan khususu untuk menimbun air atau udara yang
disebut velamen, namun ketika akar
uadara atau gantung ini sudah mencapai tanah maka akan berfungsi sebagai akar
biasa, yaitu menyerap air dan zat makanan dari tanah. Akar utama pada tanaman
anggrek ini hanya menempel pada tumbuhan yang ditumpanginya, dan tidak bersifat
parasit seperti pada tumbuhan benalu. Pada akar utamanya memiliki bagian-bagian
akar seperti akar utama, leher akar, cabang akar, ujung akar, dan rambut akar.
9. Akar Padi (Oryza sativa L.)
Klasifikasi tanaman Padi (Oryza sativa L.) :
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Liliopsida
|
Ordo
|
:
|
Cyperales
|
Family
|
:
|
Poaceae
|
Genus
|
:
|
Oryza
|
Species
|
:
|
Oryza sativa
|
(Sumber
|
:
|
https://www.scribd.com/doc/172057417/Morfologi-Dan-Klasifikasi-Tanaman-Padi.
2013)
|
Berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tanaman padi memiliki
sisitem perakaran serabut dengan cabang akarnya yang sangat banyak. Seperti
yang sudah dijelaskan pada akar tumbuhan sebelumnya, dikatakan akar serabut
karena akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul
oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari
pangkal batang. Bentuk dari akar padi ini seperti benang yang berguna untuk
memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang. Akarnya
tidak memiliki modofikasi. Bagian-bagian dari akar padi ini seperti leher akar,
ujung akar, cabang akar dan rambut akar.
10. Akar Benalu (Loranthus sp.)
Klasifikasi tanaman Benalu (Loranthus sp.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Santalales
|
Family
|
:
|
Loranthaceae
|
Genus
|
:
|
Loranthus
|
Species
|
:
|
Loranthus sp.
|
(Sumber
|
:
|
http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-tumbuhandoc.html.
2015)
|
Berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tanaman benalu memiliki
sisitem perakaran tunggang. Akar ini bermodifikasi menjadi akar penghisap (Houstorium). Akar penghisap yaitu akar
akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna
untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya. Akar penhisap ini akan
menembus kulit batang inangnya sampai kebagian kayu. tanaman benaku ini sangat
merugikan tumbuhan yang ditumpanginya. Dan bisa menyebabkan tumbuhan yang
ditumpangi tersebut mati karena tumbuhan benalu mengambil sari-sari makanan
dari tumbuhan yang ditumpanginya. Sehingga tanaman inang tersebut kekurangan makanan.
Akar pada benalu ini memiliki bentuk bulat. Dan memiliki bagian-bagian akar
seperti akar utama, leher akar, cabang akar, ujung akar, dan rambut akar.
11. Akar Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi tanaman sirih (Piper betle L.):
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Divisio
|
:
|
Magnoliophyta
|
Clasiss
|
:
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
:
|
Piperales
|
Family
|
:
|
Piperaceae
|
Genus
|
:
|
Piper
|
Species
|
:
|
Piper betle L.
|
(Sumber
|
:
|
http://documents.tips/documents/klasifikasi-piper-betle.html.
2014)
|
Berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tanaman sirih memiliki
sisitem perakaran serabut dengan bentuk akar seperti benang. Akar serabut ini
memiliki bagian-bagian akar seperti leher akar, ujung akar, cabang akar, dan
rambut akar. Tanaman siri juga memiliki akar pelekat yang merupakan akar-akar
yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang tumbuh memanjang dan berguna
untuk menempel pada penunjangnya. Akar pelekat ini merupakan modifikasi dari
batang. Pada batang bagian buku-buku akan mengeluarkan akar untuk melekatkan
tubuh tanaman sirih tersebut. Akar tanaman sirih ini hanya melekat saja pada
tanaman inangnya dan tidak mengambil makanan dari tanaman inangnya, berbeda
dengan tanaman benalu. Akar sejati pada tanaman sirih ialah akar yang terletak
di bawah tanah yang memiliki sistem perakaran serabut.
VI. KESIMPULAN
1.
Rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki tipe akar
serabut, bentuk akar berupa benang, dan tidak memiliki modifikasi.
2.
Lombok (Capsicum sp.) memiliki tipe akar
tunggang, bentuk akarnya benang, dan tidak memiliki modifikasi.
3.
Terong (Solanum sp.) memiliki tipe akar
tunggang, bentuk akarnya benang, dan tidak memiliki modifikasi.
4.
Wortel (Ducus carota L.) memiliki tipe akar
tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan memiliki modifikasi dari akar yang
berupa umbi.
5.
Bengkuwang (Pachyrricus erosus Ubr.) memiliki tipe
akar tunggang, bentuk akar gasing, dan memiliki modifikasi akar yang berupa
umbi.
6.
Singkong (Manihot utilissima) memiliki tipe akar
serabut, bentuk akar berupa benang, dan memiliki modifikasi dari akar yang
berupa umbi.
7.
Laos (Alpinia galanga) memiliki tipe akar
serabut, bentuk akar benang, dan memiliki modifikasi dari akar batang dan daun
berupa rimpang.
8.
Anggrek
kalajengking (Arachis flos-aeris)
memiliki tipe akar tunggang. Bentuk akar berupa benang, dan bermodifikasi
menjadi akar udara.
9.
Padi (Oryza sativa) memiliki ripe akar
serabut, bentuk akar benang, dan tidak memiliki modifikasi
10.
Benalu (Loranthus sp.) memiliki tipe akar
tunggang, bentuk akar bulat, dan memiliki modifikasi dari akar yang berupa akar
penghisap.
11.
Tanaman sirih (Piper betle L.) memiliki tipe akar
serabut, bentuk akar benang, dan memiliki modifikasi dari batang berupa akar
pelekat.
VII. DAFTAR
PUSTAKA
Amintarti, Sri . 2016. Penuntun Praktikum Morfologi
Tumbuhan. FKIP UNLAM. Banjarmasin.
Anonim a. 2014. Akar teki. Diakses melalui
http://kb.123sehat.com/herbal/akar-teki/. Pada tanggal 21 Mei 2016.
Anonim b. 2014. Laporan pertumbuhan tanaman tomat
terong. Diakses melalui http://ikanovitasari0401.blogspot.co.id/2014/01/laporan-pertumbuhan-tanaman-tomatterong.html.
Pada tanggal 21 Mei 2016.
Anonim c. 2014. Laporan hasil pengamatan terong.
Diakses melalui http://galeridaun.blogspot.co.id/. Pada tanggal 21 Mei 2016.
Anonim d. 2014. Amazing benefit of carrot for you.
Diakses melalui
http://www.vegetafruit.com/2014/10/amazing-benefits-of-carrots-for-your.html.
Pada tanggal 21 Mei 2016.
Anonim e. 2014. Pengertian dan definisi tanaman akar
tunggang. Diakses melalui http://duniaplant.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-dan-definisi-tumbuhan-akar.html.
Pada tanggal 21 Mei 2016.
Anonim f. 2010. Singkong di usia 14 hari. diakses
melalui https://dwitelo.wordpress.com/2010/11/09/singkong-diusia-14-hari/. Pada
tanggal 21 Mei 2016.
Anonim g. 2013. Yuk mengenal lengkuas laos. Diakses
melalui
http://tentanglengkuas.blogspot.co.id/2013/11/yuk-mengenal-lengkuas-laos.html.
pada tanggal 21 Mei 2016.
Anonim h. 2013. Kondisi anggrek dimusim hujan.
Diakses melalui https://lcnursery.wordpress.com/category/budidaya-anggrek/.
Pada tanggal 21 Mei 2016.
Anonim i. 2015. Banjir dan sawah kita. Diakses
melalui http://komunitasmalaipadi.blogspot.co.id/2015_02_01_archive.html. Pada
tanggal 21 Mei 2016.
Anonim j. 2013. Simbiosisi. Diakses melalui
https://mrwahid.wordpress.com/2013/01/14/simbiosis/. Pada tanggal 21 Mei 2016.
Anonim k. 2010. Struktur luar organ vegetatif akar.
Diakses melalui
http://isnanbio.blogspot.co.id/2010/03/struktur-luar-organ-vegetatif-akar.html.
Pada tanggal 21 Mei 2016.
Anwar, saiful. 2015. Makalah tanaman lengkuas.
Diakses melalui http://documents.tips/documents/makalah-tanaman-lengkuas.html.
Pada tanggal 21 Mei 2016.
Azman. 2015. Klasifikasi singkong. Diakses melalui
http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-singkong.html. Pada tanggal 21 Mei
2016.
Fildza. 2015. Klasifikasi tumbuhan.doc. diakses
melalui http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-tumbuhandoc.html. Pada
tanggal 21 Mei 2016.
Handz. 2015. Buku wortel. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/buku-wortel.html.
Pada tanggal 21 Mei 2016.
Hendro, wibowo. 2014. Klasifikasi piper betle.
Diakses melalui http://documents.tips/documents/klasifikasi-piper-betle.html.
Pada tanggal 21 Mei 2016.
Lathifah. 2013. Morfologi cabai rawit. Diakses
melalui https://www.scribd.com/doc/176707713/Morfologi-Cabai-Rawit. Pada
tanggal 21 Mei 2016.
Lintang. 2015. Makalah terong.doc. diakses melalui
https://www.scribd.com/doc/282355581/makalah-terong-doc. pada tanggal 21 Mei
2016.
Nabilah, rizka. 2015. Klasifikasi tekstum 2. Diakses
melalui http://www.docfoc.com/klasifikasi-takstum-2doc. Pada tanggal 21 mei
2016.
Saputra, sulkifli. 2013. Klasifikasi rumput teki.
Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-rumput-teki-562d110145be1.html.
Pada tanggal 21 Mei 2016.
Siswanto, septiani, edi. 2013. Morfologi dan
klasifikasi tanaman padi. Diakses melalui
https://www.scribd.com/doc/172057417/Morfologi-Dan-Klasifikasi-Tanaman-Padi.
Pada tanggal 21 Mei 2016.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Touvie. 2015. Makalah bengkuang. Diakses melalui
http://dokumen.tips/documents/makalah-bengkoang.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar