Selasa, 31 Mei 2016

Laporan Praktikum VIII Morfologi Tumbuhan



PRAKTIKUM VIII
Topik
:
Akar dan modifikasinya
Tujuan
:
Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuknya serta modifikasinya dari akar pada beberapa tumbuhan
Hari/tanggal
:
Minggu/15 Mei 2016
Tempat
:
Halaman Gedung Serbaguna Unlam Banjarmasin

I.       ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1.  Alat tulis
2.  Kamera
B. Bahan
1.    Rumput teki (Cyperus rotundus L.)
2.    Lombok (Capsicum sp.)
3.    Terong (Solanum sp.)
4.    Wortel (Daucus carota L.)
5.    Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus  Ubr.)
6.    Singkong (Manihot utillsima Burm. F.)
7.    Laos (Alpinia galangal)
8.    Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
9.    Padi (Oriza sativa
10.  Benalu (Loranthus sp.)
11.  Sirih (Piper betle L.)

II.      CARA KERJA
a.  Mengamati bagian-bagian akar : leher akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar, dan tudung akar.
b.  Mengamati tipe perakaran: serabut atau tunggang
c.  Mengamati bentuk akar: tombak, gasing, dan benang
d.  Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar: akar udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut atau akar banir
e.  Menggambar hasil pengamatan
III.    TEORI DASAR
Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya sudah merupakan kormus, Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu :
a.    Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
b.    Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
c.    Tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan dengan batang.
d.   berbentuk meruncing, sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Bagi Tumbuhan akar mempunyai fungsi untuk :
a.    Memperkuat berdirinya tumbuhan
b.    Menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah.
c.    Mengangkut air dan zat-zat makanan ketempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
d.   Tempat penimbun makanan
Bagian-bagian akar pada umumnya dapat dibedakan menjadi 7, yaitu :
a.    Leher akar atau pangkal akar (collum)
b.    Ujung akar (apex radicis)
c.    Batang akar (corpus radicis)
d.   Cabang-cabang akar (radix lateralis)
e.    Serabut akar (fibrilla radicalis)
f.     Rambut-rambut akar (pilus radicalis)
g.    Tudung akar (calyptra)
Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar tunggang (radix primaria) dan system akar serabut (radix adventica). Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibedakan atas :
a.    Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Akar tunggang yang tidak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan sehingga memeliki bentuk yang istimewa seperti :
1)   berbentuk sebagai tombak (fusiformis)
2)   berbentuk gasing (napiformis)
3)   berbentuk benang (filiformis)
b.    Akar tunggang yang bercabang
            Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi. Sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, sehingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat di bedakan atas 3 hal yaitu :
1)   Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.
2)   Akar-akar serabut kaku keras dn cukup besar seperti tambang.
3)   Akar serabut besar-besar hampir seperti lengan.
     Dilihat dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan sering kita temukan akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi khusus misalnya :
1)   Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
2)   Akar penggerek atau akar penghisap (houstorium)
3)   Akar pelekat (radix adligans)
4)   Akar pembelit (orrhus radicalis)
5)   Akar nafas (pneumatophora)
6)   Akar tunjang
7)   Akar lutut
8)   Akar banir.





IV.    HASIL PENGAMATAN

No
Nama
Tipe
Bentuk
Modifikasi
1
Rumput teki
Akar serabut
Benang
-
2
Lombok
Akar tunggang
Benang
-
3
Terong
Akar tunggang
Benang
-
4
Wortel
Akar tunggang
Tombak
Akar
5
Bengkuwang
Akar tunggang
Gasing
Akar
6
Singkong
Akar serabut
Benang
Akar
7
Laos
Akar serabut
Benang
Batang dan daun
8
Anggrek kalajengking
Akar tunggang
Benang
akar
9
Padi
Akar serabut
Benang
-
10
Benalu
Akar tunggang
Bulat
akar
11
Sirih
Akar serabut
Benang
Batang


V.      ANALISIS DATA
1.    Akar Rumput teki (Cyperus rotundus L.)
Klasifikasi rumput teki (Cyperus rotundus L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Cyperales
Family
:
Cyperaceae
Genus
:
Cyperus
Spesies
:
Cyperus rotundus L.
(Sumber
:
http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-rumput-teki-562d110145be1.html. 2013)
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa rumput teki (Cyperus rotundus L.) merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut, yaitu akar yang memiliki akar lembaga ketika dalam perkembangan selanjutnya akar lembaga ini mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar rumput ini bukan berasal dari calon akar yang asli sehingga dapat dikatakan akar luar dengan bentuk serabut yang kecil seperti benang. Akar ini mempunyai percabangan yang bertujuan untuk memperluas bidang penyerapan serta untuk memperkuat berdirinya batang. Akar rumput teki ini tidak ada modifikasinya karena akarnya tidak berubah dan akarnya memiliki bentuk seperti benang.



2.    Akar Lombok (Capsicum sp.)
Klasifikasi tanaman Lombok (Capsicum sp.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Solanales
Family
:
Solanaceae
Genus
:
Capsicum
Spesies
:
Capsicum sp.
(sumber
:
https://www.scribd.com/doc/176707713/Morfologi-Cabai-Rawit. 2013)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa akar pada tanaman Lombok (Capsicum sp.) mempunyai sistem perakaran tunggang. Disebut akar tunggang karena pada akar lembaganya tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Susunan akar yang demikian biasanya terdapat pada tumbuhan berbiji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae). Tumbuhan Lombok ini termasuk dalam tumbuhan dikotil, sehingga memiliki sisitem perakaran tunggang.
Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar seperti akar utama, ujung akar, leher akar, serabut akar, cabang akar, dan rambut akar. Akar tanaman ini tidak memiliki modifikasi. Memiliki sistem perakaran tunggang dengan bentuk akar seperti benang.




3.    Akar Terong (Solanum sp.)
Klasifikasi tanaman Terong (Solanum sp.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Solanalea
Family
:
Solanaceae
Genus
:
Solanum
Spesies
:
Solanum sp.
(Sumber
:
https://www.scribd.com/doc/282355581/makalah-terong-doc. 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, diketahui bahwa tanaman terong memiliki sistem perakaran tunggang. Seperti halnya pada akar tanaman Lombok. Dikatakan tungggal pada akar lembaganya tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Susunan akar yang demikian biasanya terdapat pada tumbuhan berbiji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).
Tanaman terong memiliki sistem perakaran tunggang dengan bentuk seperti benang. Akarnya tidak memiliki modifikasi. Bagian-bagian dari akar terong seperti akar utama, ujung akar, leher akar, serabut akar, cabang akar, dan rambut akar. Ujung akarnya dilindungi oleh lapisan yang disebut dengan tudung akar.

4.    Akar Wortel (Daucus carota L.)
Klasifikasi tanaman Wortel (Daucus carota L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Apiales
Family
:
Apiaceae
Genus
:
Daucus
Spesies
:
Daucus carota L.
(Sumber
:
http://dokumen.tips/documents/buku-wortel.html. 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa, tanaman wortel (Daucus carota L.) merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggal. Yaitu akar yang pada akar lembaganya tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar wortel ini memiliki bentuk seperi tombak, yaitu pangkal akarnya membesar runcng ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangannya. Akar wortel merupakan modifikasi dari akar yang berupa umbi yang merupakan tempat penimbunan cadangan makanan. Akar wortel ini ada yang memiliki serabut-serabut akar dan ada yang tidak memiliki serabut-serabut akar. Bagian-bagian dari akar wortel yaitu seperti akar utama, leher akar, ujung akar, cabang akar, dan rambut-rambut akar.

5.    Akar Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Ubr.)
Klasifikasi tanaman Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Ubr.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Caryophyllales
Family
:
Chenopodiceae
Genus
:
Pachyrrhizus
Spesies
:
Pachyrrhizus erosus Ubr.
(Sumber
:
http://dokumen.tips/documents/makalah-bengkoang.html. 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tanaman bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Ubr.) merupakan tanaman yang memiliki sistem perakaran tunggang. Seperti halnya pada akar tanaman sebelumnya, disebut tunggang karena akar lembaganya tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pada tanaman bengkuwang ini merupakan modifikasi dari akar yang berupa umbi. Umbi bengkuwang ini memiliki bentuk seperti gasing, yaitu memiliki pangkal akar yang besar dan membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing. Umbi bengkuwang ini ada yang memiliki sedikit cabang akar dan ada yang tidak mempunyai cabang akar sama sekali. Umbi bengkuwang ini memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makan. Bagian dari akar bengkuwang yaitu seperti akar utama, leher akar, ujung akar, cabang akar, dan rambut akar.

6.    Akar Singkong (Manihot utilisima Burm. F.)
Klasifikasi tanaman singkong (Manihot utilisima Burm. F.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Euphorbiales
Family
:
Euphorbiaceae
Genus
:
Manihot
Spesies
:
Manihot utilisima Burm. F.
(Sumber
:
http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-singkong.html. 2016)
Berdasarkan dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tanaman singkong memiliki sistem perakaran serabut, yaitu akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Singkong ini merupakan modifikasi dari akar yang merupakan perkembangan dari akar serabut.. Umbi singkong ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Ketika tamanan singkong ini sudah dewasa atau sudah mengeluarkan umbinya, maka secara sekilas sistem perakarannya tunggang, namun sistem perakaran singkong ini ialah serabut. Akar serabut dapat terlihat ketika tanaman singkong ini masih muda. Akar singkong ini memiliki bentuk seperti benang. Bagian-bagian dari akar singkong yaitu seperti leher akar, ujung akar, dan rambut-rambut akar.
Umbi singkong ini tidak mungkin dijadikan sebagai alat perkembangbiakan. Karena umbi singkong merupakan modifikasi dari akar yang tidak mungkin bisa menumbuhkan tunas baru. Berbeda dengan modifikasi dari batang yang bisa memunculkan atau menumbuhkan tunas baru.

7.    Akar Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi tanaman Laos (Alpinia galangan):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Zingiberales
Family
:
Zingiberaceae
Genus
:
Alpinia
Spesies
:
Alpinia galanga
(Sumber
:
http://documents.tips/documents/makalah-tanaman-lengkuas.html. 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tanaman Laos memiliki sistem perakaran serabut dengan bentuk akar seperti benang.. Dikatakan serabut karena akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Bagian-bagain akarnya seperti leher akar, cabang akar, ujung akar, dan rambut akar. Laos ini merupakan modifikasi dari batang dan daun. Bentuk modifikasinya berupa rimpang. Rimpang ini merupakan batang dan daun yang terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah. Rimpang selain sebagai alat perkembangbiakan juga dapat sebagai tempat penyimpan cadangan makanan.
Rimpang Laos ini merupkan batang yang sesungguhnya. Batang sejatinya merupakan kumpulan daun-daun. Tanda-tanda yang membuktikan bahwa rimpang merupakan modifikasi dari batang yaitu beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersilia, berdaun (Daunnya telah menjelma sebagai sisik-sisik), mempunyain kuncup-kuncup dan tumbuhnya tidak kepusat bumi.



8.    Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi tanaman Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Orchidales
Family
:
Orchidaceae
Genus
:
Arachis
Species
:
Arachis Flos-aeris
(Sumber
:
http://www.docfoc.com/klasifikasi-takstum-2doc. 2015)
Bersadarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tanaman Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)  memiliki sistem perakaran tunggang dengan bentuk akar seperti benang. Akar anggrek ini ketika tumbuh dewasa akan mengeluarkan akar baru yang disebut akar udara atau akar gantung. Akar udara atau akar gantung ini merupakan bagian dari modifikasi akar. Akar udara atau akar gantung ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah. Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara, dan sering kali mempunyai jaringan khususu untuk menimbun air atau udara yang disebut velamen, namun ketika akar uadara atau gantung ini sudah mencapai tanah maka akan berfungsi sebagai akar biasa, yaitu menyerap air dan zat makanan dari tanah. Akar utama pada tanaman anggrek ini hanya menempel pada tumbuhan yang ditumpanginya, dan tidak bersifat parasit seperti pada tumbuhan benalu. Pada akar utamanya memiliki bagian-bagian akar seperti akar utama, leher akar, cabang akar, ujung akar, dan rambut akar.

9.    Akar Padi (Oryza sativa L.)
Klasifikasi tanaman Padi (Oryza sativa L.) :
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Liliopsida
Ordo
:
Cyperales
Family
:
Poaceae
Genus
:
Oryza
Species
:
Oryza sativa
(Sumber
:
https://www.scribd.com/doc/172057417/Morfologi-Dan-Klasifikasi-Tanaman-Padi. 2013)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tanaman padi memiliki sisitem perakaran serabut dengan cabang akarnya yang sangat banyak. Seperti yang sudah dijelaskan pada akar tumbuhan sebelumnya, dikatakan akar serabut karena akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Bentuk dari akar padi ini seperti benang yang berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang. Akarnya tidak memiliki modofikasi. Bagian-bagian dari akar padi ini seperti leher akar, ujung akar, cabang akar dan rambut akar.

10.  Akar Benalu (Loranthus sp.)
Klasifikasi tanaman Benalu (Loranthus sp.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Santalales
Family
:
Loranthaceae
Genus
:
Loranthus
Species
:
Loranthus sp.
(Sumber
:
http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-tumbuhandoc.html. 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tanaman benalu memiliki sisitem perakaran tunggang. Akar ini bermodifikasi menjadi akar penghisap (Houstorium). Akar penghisap yaitu akar akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya. Akar penhisap ini akan menembus kulit batang inangnya sampai kebagian kayu. tanaman benaku ini sangat merugikan tumbuhan yang ditumpanginya. Dan bisa menyebabkan tumbuhan yang ditumpangi tersebut mati karena tumbuhan benalu mengambil sari-sari makanan dari tumbuhan yang ditumpanginya. Sehingga tanaman inang tersebut kekurangan makanan. Akar pada benalu ini memiliki bentuk bulat. Dan memiliki bagian-bagian akar seperti akar utama, leher akar, cabang akar, ujung akar, dan rambut akar.

11.  Akar Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi tanaman sirih (Piper betle L.):
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Clasiss
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Piperales
Family
:
Piperaceae
Genus
:
Piper
Species
:
Piper betle L.
(Sumber
:
http://documents.tips/documents/klasifikasi-piper-betle.html. 2014)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tanaman sirih memiliki sisitem perakaran serabut dengan bentuk akar seperti benang. Akar serabut ini memiliki bagian-bagian akar seperti leher akar, ujung akar, cabang akar, dan rambut akar. Tanaman siri juga memiliki akar pelekat yang merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang tumbuh memanjang dan berguna untuk menempel pada penunjangnya. Akar pelekat ini merupakan modifikasi dari batang. Pada batang bagian buku-buku akan mengeluarkan akar untuk melekatkan tubuh tanaman sirih tersebut. Akar tanaman sirih ini hanya melekat saja pada tanaman inangnya dan tidak mengambil makanan dari tanaman inangnya, berbeda dengan tanaman benalu. Akar sejati pada tanaman sirih ialah akar yang terletak di bawah tanah yang memiliki sistem perakaran serabut.



VI.    KESIMPULAN
1.        Rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa benang, dan tidak memiliki modifikasi.
2.        Lombok (Capsicum sp.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya benang, dan tidak memiliki modifikasi.
3.        Terong (Solanum sp.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya benang, dan tidak memiliki modifikasi.
4.        Wortel (Ducus carota L.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan memiliki modifikasi dari akar yang berupa umbi.
5.        Bengkuwang (Pachyrricus erosus Ubr.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar gasing, dan memiliki modifikasi akar yang berupa umbi.
6.        Singkong (Manihot utilissima) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa benang, dan memiliki modifikasi dari akar yang berupa umbi.
7.        Laos (Alpinia galanga) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar benang, dan memiliki modifikasi dari akar batang dan daun berupa rimpang.
8.        Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) memiliki tipe akar tunggang. Bentuk akar berupa benang, dan bermodifikasi menjadi akar udara.
9.        Padi (Oryza sativa) memiliki ripe akar serabut, bentuk akar benang, dan tidak memiliki modifikasi
10.    Benalu (Loranthus sp.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar bulat, dan memiliki modifikasi dari akar yang berupa akar penghisap.
11.    Tanaman sirih (Piper betle L.) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar benang, dan memiliki modifikasi dari batang berupa akar pelekat.

VII.   DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri . 2016. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. FKIP UNLAM. Banjarmasin.

Anonim a. 2014. Akar teki. Diakses melalui http://kb.123sehat.com/herbal/akar-teki/. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim b. 2014. Laporan pertumbuhan tanaman tomat terong. Diakses melalui http://ikanovitasari0401.blogspot.co.id/2014/01/laporan-pertumbuhan-tanaman-tomatterong.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim c. 2014. Laporan hasil pengamatan terong. Diakses melalui http://galeridaun.blogspot.co.id/. Pada tanggal 21 Mei 2016.
Anonim d. 2014. Amazing benefit of carrot for you. Diakses melalui http://www.vegetafruit.com/2014/10/amazing-benefits-of-carrots-for-your.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim e. 2014. Pengertian dan definisi tanaman akar tunggang. Diakses melalui http://duniaplant.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-dan-definisi-tumbuhan-akar.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim f. 2010. Singkong di usia 14 hari. diakses melalui https://dwitelo.wordpress.com/2010/11/09/singkong-diusia-14-hari/. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim g. 2013. Yuk mengenal lengkuas laos. Diakses melalui http://tentanglengkuas.blogspot.co.id/2013/11/yuk-mengenal-lengkuas-laos.html. pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim h. 2013. Kondisi anggrek dimusim hujan. Diakses melalui https://lcnursery.wordpress.com/category/budidaya-anggrek/. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim i. 2015. Banjir dan sawah kita. Diakses melalui http://komunitasmalaipadi.blogspot.co.id/2015_02_01_archive.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim j. 2013. Simbiosisi. Diakses melalui https://mrwahid.wordpress.com/2013/01/14/simbiosis/. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim k. 2010. Struktur luar organ vegetatif akar. Diakses melalui http://isnanbio.blogspot.co.id/2010/03/struktur-luar-organ-vegetatif-akar.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anwar, saiful. 2015. Makalah tanaman lengkuas. Diakses melalui http://documents.tips/documents/makalah-tanaman-lengkuas.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Azman. 2015. Klasifikasi singkong. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-singkong.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Fildza. 2015. Klasifikasi tumbuhan.doc. diakses melalui http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-tumbuhandoc.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Handz. 2015. Buku wortel. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/buku-wortel.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Hendro, wibowo. 2014. Klasifikasi piper betle. Diakses melalui http://documents.tips/documents/klasifikasi-piper-betle.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Lathifah. 2013. Morfologi cabai rawit. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/176707713/Morfologi-Cabai-Rawit. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Lintang. 2015. Makalah terong.doc. diakses melalui https://www.scribd.com/doc/282355581/makalah-terong-doc. pada tanggal 21 Mei 2016.

Nabilah, rizka. 2015. Klasifikasi tekstum 2. Diakses melalui http://www.docfoc.com/klasifikasi-takstum-2doc. Pada tanggal 21 mei 2016.

Saputra, sulkifli. 2013. Klasifikasi rumput teki. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/klasifikasi-rumput-teki-562d110145be1.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Siswanto, septiani, edi. 2013. Morfologi dan klasifikasi tanaman padi. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/172057417/Morfologi-Dan-Klasifikasi-Tanaman-Padi. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada  University Press. Yogyakarta.

Touvie. 2015. Makalah bengkuang. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/makalah-bengkoang.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar